Bacaan Sujud Sahwi Latin dan Artinya, Perlu Diketahui

Allah, dengan kasih sayang dan kebijaksanaan-Nya, memberikan banyak keringanan bagi umat muslim dalam menjalankan ibadah. Sebagai Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Allah tentu memahami keterbatasan dan kelemahan manusia.

Oleh karena itu, dalam ajaran Islam, Allah tidak pernah membebani hamba-Nya dalam beribadah. Bahkan, umat muslim mendapatkan berbagai macam kelonggaran agar dapat beribadah dengan mudah. Salah satu kemudahan yang diberikan Allah dalam ibadah adalah sujud sahwi.

Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang bisa dilakukan jika terjadi kesalahan, kelalaian, atau keraguan dalam melaksanakan rukun salat. Dengan begitu, Anda tidak perlu mengulang ibadah salat dari awal, cukup melakukan sujud sahwi di akhir salat.

Dalam praktiknya, Anda perlu mengetahui bacaan sujud sahwi yang dapat dibaca. Selain itu, penting juga untuk dipahami bagaimana cara melakukan sujud sahwi dengan benar sesuai syariat Islam.

Berikut kami merangkum bacaan sujud sahwi latin beserta arti dan penjelasan lengkapnya, bisa disimak.

Pengertian sujud sahwi secara bahasa adalah sujud untuk memperbaiki kesalahan atau kelalaian. Alasan dilakukannya sujud sahwi adalah karena Islam mengajarkan ketaatan dan kesempurnaan dalam ibadah, sehingga jika terjadi kesalahan atau kelalaian dalam salat, maka sujud sahwi dilakukan untuk memperbaiki ketidaktelitian tersebut.

Tujuan sujud sahwi dalam ibadah salat adalah untuk menyempurnakan salat yang telah dilakukan. Dengan melakukan sujud sahwi, maka kesalahan atau kelalaian dalam salat dapat diperbaiki sehingga salat menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.

Sujud sahwi juga sebagai bentuk dari kerendahan hati manusia dalam mengakui kesalahan dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan tersebut dalam ibadah mereka.

Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang dilakukan sebelum atau setelah salam dalam salat untuk memperbaiki kesalahan dalam salat yang telah dilakukan.

Sebab-sebab sujud sahwi termasuk dalam hal meninggalkan sebagian dari ab'adus salat, seperti menghilangkan rukun atau syarat salat, melakukan sesuatu yang bisa membatalkan salat dengan sengaja atau lupa, memindahkan rukun qauli, seperti membaca doa yang tidak sesuai dengan bacaan doa dalam gerakan salat, serta ragu dalam jumlah rakaat yang telah dilaksanakan.

Tanda-tanda apabila sujud sahwi diperlukan untuk salat yang telah dilakukan antara lain adalah merasa keraguan atau lupa dalam melaksanakan gerakan salat, seperti rakaat atau sujud, serta menyadari bahwa telah melakukan kesalahan dalam salat setelah selesai salat.

Dalam Islam, sujud sahwi diperbolehkan dan dianjurkan untuk dilakukan guna memperbaiki kesalahan dalam salat, namun sebaiknya tetap berupaya untuk melakukan salat dengan sempurna atau memperbaiki kesalahan agar tidak terjadi kesalahan yang memerlukan sujud sahwi.

Hukum sujud sahwi dalam Islam adalah sunah yang dianjurkan. Hal ini pun dilakukan oleh Rasulullah SAW. Di mana suatu ketika Rasulullah SAW lupa jumlah rakaat ketika salat. Seusai salat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat salat?

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi." (HR. Bukhari & Muslim).

Dengan melakukan sujud sahwi, kesalahan dalam salat dapat diperbaiki dan salat tetap sah. Oleh karena itu, sujud sahwi merupakan bagian yang penting dalam menjaga kualitas dan keabsahan salat.

Misalnya, jika terjadi kekurangan rakaat salat dan baru sadar seusai salat, maka langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam. Contoh lain, ketika meninggalkan tasyahud awal, dan baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini, Anda tidak perlu turun lagi, dan melanjutkan salatnya sampai selesai. Kemudian nanti sujud sahwi sebelum salam.

Berikut tata cara sujud sahwi yang bisa dilakukan dalam salat:

1. Sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam salat pada umumnya.
2. Sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.
3. Disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.
4. Membaca bacaan doa sujud sahwi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Terdapat beberapa bacaan sujud sahwi yang bisa Anda baca. Masing-masing bacaan ini sah, sehingga Anda bsia memilih salah satunya. Berikut bacaannya:

“Subhana man la yanamu wa la yashu“

Artinya: “Mahasuci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa.”

Namun zikir sujud sahwi tersebut hanya anjuran saja dari sebagian ulama dan tanpa didukung oleh dalil. Sehingga, pada dasarnya tidak ada doa khusus dalam sujud sahwi.

Dengan begitu, Anda bisa juga membaca doa sujud yang biasa dilafalkan dalam salat, yaitu sebagai berikut:

“Subhaana robbiyal a’laa”

Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi”

atau bisa dengan bacaan ini,

“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”

Artinya: “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku”