Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Apa itu Virus Corona dan Beragam Fakta Lain yang Kerap Ditanyakan

Apa itu Virus Corona dan Beragam Fakta Lain yang Kerap Ditanyakan Cegah Penyebaran Virus Corona. ©2020 antaranews.com

Merdeka.com - Berita terkini, virus corona telah mencapai 182.881 kasus infeksi di seluruh dunia, di mana terdapat 7.174 kematian dan 79.886 sembuh. Sedangkan di Indonesia kasus infeksi mencapai 134 kasus, dan kasus kematian sebanyak 5 orang.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai virus baru ini, berikut pengetahuan dasar virus corona menurut WHO dan CDC untuk terus meningkatkan kewaspadaan Anda:

Apa itu Virus Corona?

Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa virus corona diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti MERS dan SARS. Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.

Apa itu COVID-19?

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru saja ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.

Dalam COVID-19, 'CO' adalah singkatan dari 'corona,' 'VI' untuk 'virus,' dan 'D' untuk penyakit. Sebelumnya, penyakit ini disebut sebagai "2019 novel coronavirus" atau "2019-nCoV".

Bagaimana Gejala Infeksi COVID-19?

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan semakin parah secara bertahap.

Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis yang mendasarinya seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk bertambah serius. Orang dengan demam, batuk dan kesulitan bernapas harus mencari bantuan medis.

Cara Penyebaran Virus Corona

Orang dapat terpapar dan terinfeksi COVID-19 dari orang lain yang memiliki virus. Penyakit ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil atau droplets dari hidung maupun mulut saat batuk atau menghela napas.

Tetesan ini juga dapat menempel pada benda dan permukaan di sekitar orang tersebut. Sehingga orang lain juga bisa terpapar dan terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh benda atau permukaan ini, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka.

Pun juga orang-orang dapat terpapar COVID-19 jika mereka menghirup tetesan dari seseorang yang sudah terinfeksi COVID-19 yang kemudian batuk atau mengeluarkan tetesan. Inilah sebabnya mengapa penting untuk tinggal lebih dari 1 meter (3 kaki) dari orang yang sakit.

WHO sedang menilai penelitian yang sedang berlangsung tentang cara-cara penyebaran COVID-19 dan akan terus berbagi temuan yang diperbarui.

Bisakah COVID-19 Menyebar Lewat Udara?

Sejauh ini studi menyatakan virus menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi maupun tetesan atau droplets orang batuk yang terinfeksi COVID-19.

Bisakah seseorang yang terinfeksi virus corona tidak menunjukkan gejala?

Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan oleh seseorang yang batuk. Risiko orang terinfeksi COVID-19 dan tanpa gejala umumnya sangat rendah. Namun, banyak orang yang terinfeksi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan. Hal ini terjadi terutama saat tahap awal infeksi.

Oleh sebab itu apabila seseorang hanya batuk ringan maupun demam diusahakan untuk tetap di rumah.

Cara Agar Tidak Terinfeksi Corona

Langkah-langkah perlindungan untuk semua orang

Karena gejala COVID-19 sangat mirip dengan gejala flu atau pilek, penting untuk tidak langsung mengambil kesimpulan. Apabila anda atau orang terdekat anda menunjukkan gejala tersebut disarankan untuk segera menghubungi layanan medis terdekat atau melalui hotline Kementerian Kesehatan di 021-5210411 dan 0812-1212-3119.

Berikut upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi sebaran dan mencegah Anda terinfeksi virus corona:

Mengurangi Interaksi ke Penderita Infeksi Pernapasan

Sebagai orang awam, tentu kita kesulitan untuk memastikan orang di sekitar kita sudah terinfeksi virus corona maupun belum. Oleh sebab itu, sebelum epidemi ini berakhir, perlunya menghindari berinteraksi secara dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut.

Mengecek Kesehatan

Apabila Anda maupun keluarga anda usai melakukan sebuah perjalanan dari luar negeri, penting untuk memeriksakan kesehatan anda ke instansi kesehatan terdekat. Hal ini mencegah penanganan yang terlambat dan meminimalisir penyebaran yang terjadi.

Mencuci tangan

Sering mencuci tangan, terutama setelah kontak langsung dengan orang yang sakit atau lingkungannya sangat diperlukan. Dianjurkan untuk mencuci minimal 20 detik lamanya menggunakan sabun dan bawalah hand sanitizer ke mana pun Anda pergi.

Menghindari dengan peternakan atau hewan liar

Usahakan hingga pandemik ini berakhir, hindari kontak tanpa perlindungan dengan peternakan atau hewan liar. Seperti yang telah diketahui, hewan yang menjadi penular virus ke manusia, dan bisa menularkan virus ke sesame hewan lainnya.

Memperhatikan Etika Batuk

Orang dengan gejala infeksi pernapasan akut harus berlatih etika batuk (pertahankan jarak, tutupi.Batuk dan bersin dengan tisu atau pakaian sekali pakai, dan mencuci tangan menggunakan sabun.

Jangan Melakukan Perjalanan ke Luar Negeri

Jangan melakukan perjalanan ke negara China maupun negara yang telah terinfeksi hingga epidemi benar-benar mereda.

Jangan Sering Menyentuh Wajah

Menyentuh wajah dapat menyebabkan seseorang terinfeksi virus corona karena memungkinkan kuman di tangan Anda mencapai jaringan permukaan yang lembap dan berpori tempat kuman dapat masuk ke tubuh Anda.

Di Rumah Saja

Sejumlah kota sudah meliburkan kegiatan publik dan sekolah seperti kota Surakarta yang memberlakukan KLB (Kejadian Luar Biasa).

Pun juga presidenJokowimengimbau untuk melakukan kegiatan bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Menghindari keramaian cukup penting untuk saat ini untuk menekan angka penyebaran.

Langkah-Langkah Perlindungan untuk Orang yang Baru Mengunjungi Negara dengan Kasus Corona

  • Ikuti panduan yang diuraikan di atas (Langkah-langkah perlindungan untuk semua orang)
  • Isolasi diri dengan tinggal di rumah, jika Anda mulai merasa tidak sehat, dengan gejala ringan seperti sakit kepala, demam ringan (37,3 C atau lebih) dan sedikit hidung berair, sampai Anda pulih.
  • Kenakan masker untuk menghindari menulari orang lain ketika terpaksa harus berinteraksi dengan orang lain.
  • Menghindari kontak dengan orang lain dan kunjungan ke fasilitas medis akan memungkinkan fasilitas ini untuk beroperasi secara lebih efektif dan membantu melindungi Anda dan orang lain dari kemungkinan COVID-19 dan virus lainnya.
  • Jika Anda mengalami demam, batuk, dan sulit bernapas, segera dapatkan bantuan medis karena ini mungkin disebabkan oleh infeksi pernapasan atau kondisi serius lainnya. Hubungi terlebih dahulu dan beri tahu instansi kesehatan Anda tentang perjalanan atau kontak terbaru dengan orang yang terinfeksi virus corona sebelumnya
  • Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan Anda dengan cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga akan membantu mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 dan virus lainnya.
  • Apa Itu Orang Dalam Pemantauan (ODP)?

    Orang dalam pemantauan adalah salah satu protocol pemerintah untuk mengawasi terduga orang yang infeksi corona. Seseorang masuk dalam kategori ODP jika orang tersebut pernah bepergian ke negara lain yang telah terinfeksi virus corona.

    menteri suharso monoarfa tes virus corona

    Istimewa 2020 Merdeka.com

    Pun seseorang bisa masuk kategori ODP apabila pernah melakukan kontak fisik dengan pasien yang positif virus corona. Orang yang masuk kategori ini adalah orang yang belum menunjukkan gejala sakit.

    Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

    rsud tangerang rujuk pasien dalam pengawasan ke rs persahabatan

    2020 Merdeka.com

    Seseorang yang masuk dalam kategori ini adalah orang sudah dirawat atau memeriksakan diri ke instansi kesehatan kemudian menjadi pasien serta menunjukkan gejala sakit seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

    Suspect Corona

    Sedangkan orang yang dinyatakan suspect corona adalah orang yang memiliki dugaan kuat terinfeksi COVID-19. Orang itu juga pernah melakukan kontak fisik dengan pasien positif virus corona.

    Pasien suspect corona akan diperiksa dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing. Pemeriksaan ini akan menunjukkan apakah orang tersebut positif atau negative virus corona.

    Social Distancing

    Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), social distancing didefinisikan sebagai "keluar dari kerumunan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak (sekitar 6 kaki atau 2 meter) dari yang lain jika memungkinkan."

    Organisasi itu menambahkan pula bahwa, dalam hal kerumunan yang dimaksud tersebut termasuk ruang publik yang ramai seperti pusat perbelanjaan, bioskop, dan stadion.

    "Bagi kebanyakan orang, social distancing berarti tidak melakukan perjalanan yang tidak penting, berusaha untuk mengingat seberapa banyak kontak yang mereka miliki dengan orang lain, bekerja dari jarak jauh, dan tidak menghadiri pertemuan massal atau mengambil bagian dalam kegiatan yang mungkin membuat mereka terkena virus," kata pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, MD, sarjana senior di John Hopkins Center for Health Security, mengatakan pada seperti yang dilansir pada Health.

    Namun secara keseluruhan, Dr. Adalja mengatakan bahwa hal itu adalah untuk mengetahui risiko kesehatan pribadi Anda sendiri dan menggunakan akal sehat.

    "Berhati-hatilah saat Anda keluar dan waspadai risiko paparan yang Anda hadapi," katanya.

    Karantina Mandiri

    karantina diri

    washingtonpost.com 2020 Merdeka.com

    Karantina mandiri, mengacu pada memisahkan dan membatasi pergerakan mereka yang belum sakit, tetapi telah terpapar virus untuk melihat apakah mereka menjadi sakit.

    Isolasi Diri

    ruang isolasi virus corona dari kontainer

    2020 Merdeka.com

    Menurut CDC, isolasi diri adalah memisahkan orang sakit dari mereka yang tidak sakit, dan itu bisa terjadi di bawah pengawasan medis atau tidak.

    Apa itu Lockdown?

    Lockdown merupakan protokol darurat yang biasanya mencegah orang meninggalkan suatu area. Protokol ini biasanya hanya bisa diajukan oleh seseorang dalam posisi otoritas seperti pemimpin negara atau daerah.

    Dalam kasus COVID-19, lockdown dilakukan untuk mengunci akses masuk dan keluar sebuah daerah atau negara untuk mencegah penyebaran COVID-19. Lockdown mengharuskan sekolah, tempat umum, transportasi umum, bahkan industri ditangguhkan sementara.

    (mdk/amd)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
    Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

    Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

    Baca Selengkapnya
    Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya
    Ciri-Ciri Virus dan Bentuknya, Berikut Penjelasannya

    Pemahaman mengenai ciri-ciri dan bentuk virus menjadi kunci penting dalam mengungkap misteri tentang bagaimana virus itu sebenarnya.

    Baca Selengkapnya
    Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
    Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

    Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui
    Mengenal Bentuk Virus dan Karakteristiknya, Perlu Diketahui

    virus secara umum adalah mikroorganisme parasit yang tidak dapat bertahan hidup tanpa inang untuk mereproduksi diri.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
    Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

    Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

    Baca Selengkapnya
    Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya
    Penyakit Menular yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Cara Mencegahnya

    Penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.

    Baca Selengkapnya
    Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda
    Kisah Cinta saat Pandemi Covid-19 Berlatar Belakang Tiga Negara Berbeda

    Sineas dari tiga negara yakni Indonesia, Korea Selatan, dan Malaysia bersatu dalam film bertajuk LOOK AT ME TOUCH ME KISS ME.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
    Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

    Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

    Baca Selengkapnya
    Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
    Perbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya

    Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.

    Baca Selengkapnya