Suara Vacum dan 'Tok-Tok' Bongkar Senyapnya Praktik Aborsi di Jakpus
Merdeka.com - Kenyamanan Yani dan keluarga belakangan mulai terganggu, hari-hari tenangnya di rumah mulai terusik akibat aktivitas aneh tetangga barunya. Sampai membuat hatinya resah dan jengkel karena adanya suara-suara bising dari rumah tetangganya itu.
Demikian perasaan itu diungkap Yani sebelum mengetahui, ternyata rumah dua lantai di sebelahnya dijadikan praktik aborsi. Tepatnya, jalan Mirah Delima Raya, Sumur Batu Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kurang lebih dua bulan mereka ngontrak rumah itu. Setiap pagi selalu ada suara-suara bising dari dalam rumah," kata Yani saat berbincang dengan awak media, Kamis (29/6).
-
Apa yang membuat rumah wanita itu memprihatinkan? Di usianya yang tak lagi belia, dia terpaksa tinggal sebatang kara. Bahkan, tempat tinggalnya hanya berupa gubuk sederhana berdinding karung goni.
-
Siapa yang biasa tampil berhijab? Imel Putri Cahyati yang biasanya tampil dengan berhijab dan tertutup, kini tampak memakai topi dan leher terbuka.
-
Siapa wanita itu? Nama wanita itu adalah Tang Ying.
-
Siapa pengunjung yang melakukan itu? TSI sedang melakukan penelusuran data pengunjung tersebut, terutama perihal identitas pengunjung tersebut agar yang bersangkutan mendapatkan sanksi peringatan berupa penyataan maaf atas tindakannya tersebut.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Siapa yang diserbu emak-emak? Usai salat Idul Adha di lapangan Ganjuran, Condongcatur, Sleman, Duta terlihat ramah menyapa penggemar yang hadir. Momen ini pun langsung menjadi viral, terutama karena keramahan Duta yang diserbu oleh banyak penggemar dari kalangan emak-emak.
Rasa curiga Yani pun akhirnya terjawab setelah Polres Metro Jakarta Pusat menggerebek rumah dua lantai yang ternyata dijadikan tempat aborsi. Dengan menangkap tetangga barunya yang sama sekali tidak dikenal Yani dan keluarga.
Mereka adalah dua wanita inisial, SN dan NA selaku eksekutor yang menggugurkan janin bayi. Sampai dengan SM, laki-laki selaku sopir yang bertugas mengantar jemput pelanggan.
"Jadi ada wanita sama laki-laki setiap pagi dia datang. Pakai mobil," ucapnya.
Lantas, Yani menceritakan aktivitas yang terjadi di rumah tersebut diawali pagi hari mereka datang dengan membawa alat vakum yang diturunkan dari mobil. Setelah itu, ketika memasuki siang hari akan ada biasanya beberapa wanita yang turun dari mobil.
Para wanita yang selalu beda silih berganti datang ke rumah itu, dengan sering kali memakai penutup wajah. Setelah para wanita memasuki rumah biasanya akan ada seorang pria yang berjaga di depan.
Pria itu seperti menunggu dan mengawasi kegiatan yang ada dari luar rumah. Kemudian saat memasuki sore atau malam hari, para wanita akan keluar sambil berjalan pelan seperti orang sakit lalu masuk ke mobil bertuliskan Lalamove jasa pesan antar barang.
"Pernah ngeliat ada wanita nanti keluar kaya orang sakit naik ke mobil. Tapi kok jalannya pelan gitu. Saya kira wanita-wanita itu karyawan Lalamove. Orang anak saya juga biasa make Lalamove jadi sempet 'De di sebelah juga ada Lalamove tuh," katanya.
Meski curiga dan merasa terganggu atas aktivitas tetangga barunya itu, Yani mengakui setiap kali dirinya ingin menegur. Tetangganya itu kerap kali menghindar seraya tak mau bersosialisasi.
"Saya sempat mau negur karena terganggu tapi dia kaya menghindar. Orang mereka itu kata Pak RT gak pernah lapor dan pas dimintain dokumen (kependudukan) katanya entar-entar mulu," ujarnya.
Suara Vacum Sampai Tok-Tok
Keanehan tetangga barunya itu tidak hanya dirasakan, Ezra anak Yani juga turut merasakan hal yang sama dengan ibunya. Ketika ia sering kali nongkrong di depan rumah kala sore hari melihat wanita muda datang dan pergi dari rumah.
"Saya ngeliat wanita ganti-ganti, biasanya rombongan masuk ke mobil Lalamove itu. Sempet juga pas malam mereka itu bawa-bawa alat vacumnya ke dalam mobil pas mau pergi," ucapnya.
Sehingga, Ezra yang kaget dengan fakta rumah dua lantai itu dijadikan lokasi praktik aborsi. Lalu tersadar bahwa suara vacum itu ternyata proses tewasnya para janin yang tak berdosa digugurkan oleh calon ibunya.
Suara vacum itu berdengung kencang sampai ke rumah Erza. Bahkan kamarnya yang tepat bersebelahan dengan tembok rumah tetangganya itu dengan jelas mendengar suara vacum berdengung kencang.
Namun anehnya, dari seringnya suara vacum yang berlangsung sekitar 30 menit saat siang sampai sore hari itu. Tidak sama sekali terdengar suara teriakan atau rintihan dari wanita dari dalam rumah.
"(Gak ada suara wanita) gak ada, mungkin ditutup kali mulutnya. Jadi cuman suara vacum aja kenceng sekitar 30 menit gitu," tuturnya.
Kemudian, Erza mengungkap setelah terdengar suara vacum biasanya akan beberapa saat nanti akan terdengar suara 'Tok-Tok'. Seperti palu yang menghantam ke sebuah papan, palu itu terdengar tidak lama hanya 10 - 15 menit.
"Habis itu suara tok-tok-tok, kaya papan dipukul. Bukan tembok, saya tau persis kalau suara tembok itu gimana. Ini papan kaya mukulin sesuatu gitu dari kamar terdengar, habis suara vacum biasanya," tuturnya.
Meskipun tidak mengetahui aktivitas di dalam, namun dari dugaan Erza suara-suara itu erat kaitan dengan proses aborsi yang berlangsung di rumah tersebut. Sejalan dengan hasil pengungkapan yang dilakukan polisi dari hasil penggerebekan kemarin.
Karena diketahui bila para pelaku turut menggugurkan para bayi dengan metode sederhana. Bermodalkan vakum untuk menyedot janin biasanya jadi hal lumrah, dari setiap praktik aborsi ilegal yang diungkap kepolisian.
Termasuk adanya pengakuan dari hasil penyelidikan polisi, bahwa pelaku membuang janin yang digugurkan ke kloset. Dimana suara 'Tok-Tok' itu itu bisa berkaitan dengan proses pembuangan janin, karena suara itu muncul selepas suara vacum.
"Iya bisa aja, tapi yang jelas suara vakum sama tok-tok itu jelas. Selalu ada kalau mereka (pelaku) ada dirumah itu," akuinya.
Digerebek Polisi
Sebelumnya, sebuah rumah kontrakan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat tak disangka menjadi lokasi praktek aborsi setelah satu bulan lamanya beroperasi. Sampai akhirnya bisnis ilegal itu terendus dan diungkap pihak kepolisian.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyampaikan dari keberhasilan jajaranya mengungkap kasus ini. Telah berhasil mengamankan sebanyak tujuh orang, di antaranya tiga pelaku bisnis dan empat lainnya pasien.
"Dua orang ini pertama SN wanita selaku eksekutor dan SN ini bukan berlatar belakang medis, dia hanya dilihat dari KTP hanya IRT. SN dibantu oleh NA. Ini yang mensosialisasikan mencari termasuk sebagai asisten di rumah ini. termasuk juga menjemput pasien," beber Komarudin kepada awak media, Rabu (28/6).
Menurutnya, kedua pelaku bersama SM sebagai sopir antar jemput ini berhasil mengelabui warga. Karena bisnis yang mereka jalankan sangat rapih, dengan sistem antar jemput membuat aktivitas aborsi bisa tertutupi.
"Jadi ini sistemnya, sistem antar jemput sangat rapih sekali makanya pak RT dan warga sangat terkecoh dari aktivitas yang di dalam," katanya.
Dimana SN dan NA turut memasang tarif sekitar Rp2,5 juta - Rp8 juta tergantung usia dari pasien. Sementara SM mendapatkan upah sekitar Rp500 ribu sehari untuk tugas mengantar jemput pelanggan.
Dengan tarif biaya aborsi yang dipatok paling minimal sebesar Rp2,5 juta, diketahui jika rumah aborsi ini dalam satu bulan setidaknya telah menerima sekitar 50 pasien wanita. Dari sana, bisa dikalkulasikan bisnis haram itu minimal meraup untung sekitar Rp125 juta atau lebih dalam satu bulan.
"Dari pengakuan sementara, pelaku bahwa selama kurun waktu 1 bulan, sudah kurang lebih sekitar 50-an wanita yang sudah menggugurkan kandungan di sini melakukan aborsi," katanya.
"Semua janin itu selalu dibuang ke kloset inilah kita akan menindaklanjuti akan segera kita turunkan tim kedokteran forensik untuk melakukan langkah-langkah lebih lanjut mencari barbuk janin yang dibuang," sambungnya.
Bahkan, Komarudin mengungkap saat dilakukan penggeledahan juga didapati empat pasien di antaranya J, AS, dan RV yang baru selesai melakukan aborsi dan masih pendarahan. Sementara IT masih baru akan bersiap dilakukan tindakan.
"Jadi di dalam ada dua kamar, satu kamar tindakan satu kamar istirahat dan satu tempat pembuangan janin-janin yang setelah dilakukan tindakan. Atau disedot oleh para pelaku dibuang ke dalam closet," ungkapnya.
Adapun ketujuh orang yang diamankan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan oleh petugas. Dengan status belum sebagai tersangka, karena masih mendalami keterlibatan dari mereka.
Tak Miliki Latar Belakang Medis
Di sisi lain, Komarudin menkelaskan terhadap tiga pelaku yang menjalankan bisnis ini. Yakni, SN dan NA selaku eksekutor yang menggugurkan janin bayi. Lalu SM selaku sopir yang bertugas mengantar jemput pelanggan.
"Kalo kita liat dari latar belakangnya yang bersangkutan bukan seorang petugas medis atau bukan seorang yang memiliki pengalaman medis," kata Komarudin.
Bahkan, ia mendapatkan keterangan sementara kalau SN selaku otak dibalik bisnis aborsi ini. Hanya bermodalkan pengalaman dimana dirinya sempat bekerja sebagai asisten di tempat praktik aborsi lainnya.
"Kami sedikit menyimpulkan bahwa sebelumnya yang bersangkutan ini SN ini asisten. Akan kita kejar dia asisten dimana (pelaku lain) akan kita buru," ucapnya.
Pasalnya dari hasil penggerebekan yang dilakukan petugas pada Rabu (28/6) kemarin. Terlihat kalau bisnis yang dijalankan ketiga pelaku ini hanya berbekal alat sederhana, bukan alat-alat profesional medis.
"Dari sini alat-alatnya sangat-sangat minim, sederhana bukan seperti alat-alat di klinik kedokteran. Disini hanya alat-alat sedotnya hanya menggunakan vakum terus ada beberapa alat suntik," sebutnya.
"Juga obat-obatan yang bisa dibeli di apotik dengan bebas. Obat antibiotik, obat anti nyeri. Kemudian sarana yang ada itu cuma vakum ya. Jadi disedot menggunakan vakum setelah itu dibuang di dalam kloset," tambah dia. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pria mendapat tetangga kamar kosnya dipenuhi sampah dan botol bekas berisi air kencing. Begini penampakannya yang menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaBerbagai barang elektronik, tabung gas LPG, pakaian, hingga isi kulkas pun dijarah oleh pencuri.
Baca SelengkapnyaMotifnya nekat mencuri tabung gas elpiji milik sang teman pun bikin geleng kepala
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaDilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaAksi wanita menahan air agar tak masuk ke dalam rumah ini cukup efektif.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca Selengkapnya