Merdeka.com - Polsek Palmerah memastikan tak ada biaya bagi warga saat membuat laporan. Pernyataan itu disampaikan Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim merespons dugaan rasis dan pungutan liar dilakukan anggotanya terhadap seorang warga bernama Rezki Achyana.
"Buat laporan apapun semua gratis," kata Dodi menanggapi viral sebuah cuitan dari pemilik akun twitter @rezkiachyana, Jumat (25/11).
Rezki sebelumnya mengaku mendapat pengalaman tak menyenangkan saat membuat laporan kehilangan buku tabungan di Polsek Palmerah, Jakarta Barat. Anggota Polsek Palmerah yang menerima laporan disebut Rezki mengeluarkan kata-kata tak elok lantaran tak diberi uang saat membuat laporan.
Dodi mengatakan, Polsek Palmerah sudah sejak lama mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa tidak ada pungutan saat membuat laporan polisi (LP). Dodi menyebut sosialiasi itu disampaikan via media sosial dan banner-banner yang terpasang di beberapa titik Polsek Palmerah.
"Sudah kami sosialiasikan di IG kami, malahan di ruang penjagaan sudah ada. Laporan apapun tidak dipungut biaya. Itu sudah ada (banner) di SPKT, SKCK. Sudah kami sampaikan," ujar dia.
Dodi berjanji akan meningkatkan pengawasan di SPKT agar kejadian serupa tak terulang kembali. Anggota Polsek Palmerah yang diduga menghina dan meminta uang terhadap Rezki itu saat ini masih menjalani pemeriksaan di Provos Polres Jakarta Barat.
"Nanti pada saat pelaporan di SPKT ada piket reskrim untuk melihat. Provos juga akan monitor. Jadi nanti setiap laporan betul-betul terpantau semua," ujar dia.
Anggota Polsek Palmerah bertindak rasis. Peristiwa itu bermula saat seorang warga membuat laporan kehilangan ke Polsek Palmerah.
Lewat akun @RezkiAchyana peristiwa itu disebut terjadi pada Kamis (24/11). Warga tersebut mengaku kehilangan buku tabungan.
"Habis buat laporan kehilangan di Polsek Palmerah Jakarta Barat. Setelah suratnya gua terima, gua bilang terima kasih," kata pemilik akun tersebut.
Entah apa di pikiran polisi yang menerima laporannya, tiba-tiba Rezki diteriaki rasis dan pelit.
"Polisinya bilang: "Terima kasih doang?". Gua jawab: "iya". Terus gua keluar ruangan, polisinya teriakin gua," ujar pemilik akun dalam cuitannya.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pasma Royce, meminta maaf atas perilaku tak pantas anak buahnya. Dia mengaku sudah bertemu dengan warga yang membuat laporan tersebut.
"Kapolsek dengan pihak pelapor sudah bertemu, kapolsek sudah sampaikan permohonan maaf dan diterima. Jadi artinya permasalahan sudah selesai," kata Pasma kepada wartawan, Jumat (25/11).
Sedangkan terhadap anggota polisi rasis berpangkat Brigadir tersebut, sudah dilakukan pemeriksaan. Anggota tersebut kini ditempatkan di penempatan khusus.
"Terhadap anggota brigadir ini sudah dilakukan pemeriksaan tadi malam kepada yang bersangkutan kita klarifikasi atas perbuatannya tersebut, dan kita sesuai prosedur sudah memberikan proses sanksi dan penempatan khusus," tegasnya.
Dia belum bisa membeberkan secara rinci terkait dengan sanksi apa yang diberikan terhadap anggota Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) tersebut.
"(Sanksinya) Ya nanti kita sesuai dengan pemeriksaan ya," ujarnya.
[gil]
Baca juga:
Advertisement
Sebelumnya, Seorang warga melalui akun Twitternya @rezkiachyana mengeluh usai membuat laporan kehilangan di Polsek Palmerah, Jakarta Barat. Pasalnya, ia sempat mendapatkan pelayanan yang kurang nyaman setelah membuat laporan tersebut.
"Habis buat laporan kehilangan di Polsek Palmerah Jakarta Barat. Setelah suratnya gw terima, gw bilang terimakasih. Polisinya bilang: 'Terimakasih doang?'. Gua jawab: 'iya'," ujar pria tersebut dalam akunnya, Jumat (25/11).
"Trus gua keluar ruangan, polisinya teriakin gua. 'Padang! Dasar Padang! Pelit!''," sambungnya.
Terkait hal itu, Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdul Rohim mengaku, dirinya sedang mencari pelapor yang sempat mendapat perlakuan rasis dari anggotanya tersebut.
"Sedang kami konfirmasi, dan kami sedang menghubungi yang bersangkutan untuk meminta maaf," kata Rohim saat dihubungi, Jumat (25/11).
Namun, ia tidak membeberkan secara pasti siapa dan apa jabatan serta pangkat dari anggota yang diduga bersikap rasis terhadap seorang warga setelah membuat laporan kehilangan tersebut.
Hanya saja, ia memastikan sedang mencari warga tersebut untuk meminta maaf atas perlakuan anggotanya kepada korban pelaporan kehilangan.
Baca juga:
Menkes dan Heru Budi Bertemu Bahas Upaya Penurunan Stunting di Jakarta
Sekitar 1 Jam yang laluFakta Tak Terungkap di Balik Heboh Proyek Sodetan Ciliwung Disebut Mangkrak
Sekitar 2 Jam yang laluPemkot Jakbar Tingkatkan Pengawasan PKL di Kota Tua
Sekitar 2 Jam yang laluDirut Jakpro Buka Suara Soal Dugaan Kolusi Proyek Revitalisasi TIM
Sekitar 4 Jam yang laluMengintip Kelanjutan Proyek Sodetan Ciliwung Seusai Disebut Mangkrak 6 Tahun
Sekitar 4 Jam yang laluPemprov DKI Sudah Kucurkan 17 Bansos Cegah Kemiskinan Ekstrem
Sekitar 15 Jam yang laluPolisi Bakal Panggil Keluarga Hasya, Mahasiswa UI Tewas Ditabrak jadi Tersangka
Sekitar 16 Jam yang laluKasus KDRT, Bripka HK Dipecat dari Polri
Sekitar 16 Jam yang laluWarga Belum Huni Kampung Susun Bayam, Jakpro Berdalih Gedung Proses Pemeliharaan
Sekitar 16 Jam yang laluIni yang Dicek Polisi saat Gelar Rekonstruksi Ulang Kasus Kecelakaan Mahasiswa UI
Sekitar 19 Jam yang laluMahasiswa UI Ditabrak Pensiunan Polisi Jadi Tersangka, Keluarga Lapor Ombudsman
Sekitar 19 Jam yang laluPolisi Tewas di Polres Kepulauan Seribu, Penyebab Kematian Masih Misterius
Sekitar 20 Jam yang laluHeru Budi Sudah Serahkan 3 Nama Calon Sekda DKI ke Kemendagri
Sekitar 20 Jam yang laluSosok Edward Pernong, Pensiunan Jenderal Polisi Non Akpol yang Juga Raja di Lampung
Sekitar 55 Menit yang laluVIDEO: Hubungan Spesial Wanita Penumpang Mobil Audi Tabrak Mahasiswi dengan Kompol D
Sekitar 2 Jam yang laluFoto Masa Muda Edward Syah Pernong Bareng Iwan Bule, Masih Perwira Tugas di Jakpus
Sekitar 2 Jam yang laluTOP NEWS: Penumpang Audi Selingkuhan Kompol D | Janji Anies Tak Maju Capres ke Prabow
Sekitar 2 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 18 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 18 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 20 Jam yang laluLIVE STREAMING: Sidang Ricky Rizal Tanggapi Replik Jaksa Hari Ini
Sekitar 21 Jam yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 5 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 18 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 18 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 20 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 18 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 20 Jam yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 21 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 6 Hari yang laluRonaldo Kwateh Layak Berkiprah di Luar Negeri: Makin Matang Berkat Polesan Fabio Lefundes
Sekitar 1 Jam yang laluAS Trencin Buka-Bukaan soal Alasan Witan Sulaeman Menerima Tawaran dari Persija
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami