Polres Jakbar periksa pelatih tenis yang lakukan pelecehan

Merdeka.com - Berlarutnya penanganan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Deddy Prasetyo, pelatih tenis kepada atlet yang dilatihnya, dikarenakan sulit mempertemukan baik pelapor maupun terlapor. Deddy pun tak memenuhi panggilan saat dipanggil.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat Wierantina mengatakan, kepolisian sudah memanggil pelatih yang dikenal tegas tersebut. Tercatat sudah tiga kali Deddy mendapat panggilan dari polisi.

"Kita sudah panggil, pelatihnya dipanggil, atletnya dipanggil. Tapi si pelatih alasannya keluar kota," ujar Wierantina saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (29/1).

Dia menambahkan, baru pada pemanggilan ketiga Deddy baru bisa mendatangi penyidik. "Nanti akan kita sinkronkan kembali pernyataan keduanya," katanya.

Mengomentari pernyataan kuasa hukum pelapor, yang mengatakan penyidikan yang dilakukan polisi terkesan lambat, Wierantina mengatakan apa yang diucapkan Sunan Kalijaga terlalu dibesar-besarkan.

"Yang membesarkan-besarkan kan pengacaranya, si Sunan. Polisi kalau semuanya sudah selesai, akan disampaikan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, pelatih tenis senior Deddy Prasetyo dilaporkan oleh beberapa atlet karena diduga telah melakukan pelecehan seksual. Salah seorang atlet yang melaporkan berinisial PK. Dia mengaku pelecehan tersebut terjadi sejak tahun 2010 lalu.