Pemprov DKI Diminta Antisipasi Anak Jadi Manusia Silver di Jakarta
Merdeka.com - Fenomena maraknya manusia silver yang mengemis di sejumlah jalan tengah menjadi sorotan. Menyusul viralnya kejadian seorang bayi 10 bulan yang turut dilumuri cat silver untuk diajak mengemis di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Melihat hal itu, Anggota DPRD DKI Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh menyoroti untuk adanya antisipasi, jangan sampai persoalan bayi diajak mengemis menjadi manusia silver terjadi di Jakarta.
"Kalau kita lihat kan sangat miris ya, di tengah jalan ada yang bawa bayi dijadikan manusia silver. Jadi melihat fenomena ini, di Jakarta juga kan, sampai segitunya orang bicara untuk mencari rejeki," kata Nova kepada merdeka.com, Rabu (29/9).
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi kemacetan? Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI Jakarta bersama Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mengkaji pengaturan pembagian jam kerja.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Apa saja persyaratan pindah memilih di DKI Jakarta? Berikut syarat dan dokumen pendukung pindah memilih:1. Menjalankan tugas di tempat lain pada saat hari pemungutan suara, harus disertai surat tugas ditandatangani oleh Pimpinan Instansi hari pemungutan suara atau perusahaan dan cap basah 2. Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan, baik pasien maupun keluarga yang mendampingi harus disertai surat keterangan rawat inap dari rumah sakit/layanan kesehatan dan surat pernyataan pendamping3. Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi, harus dilengkapi surat keterangan dari panti sosial atau panti perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi, ditandatangani oleh Pimpinan Instansi atau perusahaan dan cap basah 4. Menjalani rehabilitasi narkoba, harus dilengkapi surat keterangan dari Pimpinan Lembaga rehabilitasi narkoba yang ditandatangani oleh Pimpinan dan cap basah5. Menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan atau terpidana yang sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan, harus dilengkapi dengan surat pernyataan dari Kalapas atau Karutan 6. Tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi harus disertai surat keterangan belajar dari kampus/lembaga pendidikan lain ditandatangani dan cap basah.7. Pindah domisili harus dilengkapi dengan fotokopi KTP-el dan/atau KK terbaru 8. Tertimpa bencana alam harus dilengkapi dengan surat dari BNPB, Kepala Desa/Lurah atau pemberitaan dari media massa9. Bekerja diluar domisilinya harus dilengkapi dengan surat tugas atau keterangan yang ditandatangani oleh Pimpinan Instansi atau perusahaan dan cap basah dan fotokopi KTP-el dan/atau KK terbaru
Oleh sebab itu, Nova mendesak kepada Dinas Sosial (Dinsos) DKI untuk mengantisipasi jangan sampai fenomena maraknya manusia silver mengemis di jalan haruslah ditangani. Dengan menguatkan pembinaan dan pembekalan kepada mereka.
"Kalau misalnya nanti ada pembinaan di panti sosial itu, apakah mereka ini sebenarnya masih bisa engga buat dibina gitu, untuk mencari jalan mencari nafkah di luar jalur tersebut, sebagai solusinya," katanya.
Pasalnya, Politikus NasDem itu memandang kalau merebaknya pengemis manusia silver di Jakarta bisa mendatangkan pemikiran dan niat orang-orang luar untuk datang dan melakukan pekerjaan yang sama.
"Jangan nanti ada istilahnya sampai berfikir bahwasanya di Jakarta bisa mencari rejeki dengan mudah, tetapi seperti itu (Manusia Silver). Jadi yang kita lihat buat kedepannya gitu," katanya.
Maka, Nova meminta Dinsos DKI selain membekali dan mendampingi para manusia silver, juga mendata asal tempat tinggal mereka untuk nantinya dikembalikan ke tempat asal, apabila pembinaan yang sudah dilakukan tidak berhasil.
"Kalau misalkan mereka itu warga pendatang, kita coba kolaborasi seperti, kita konfirmasi ke wilayah dimana mereka tinggal, lalu di pulangkan. Karena jangan sampai Jakarta itu istilahnya jadi tempat gampang mencari rejeki untuk melakukan hal-hal tersebut," ujarnya.
"Makanya kita nanti bisa-bisa malah bertambah terus buat warga pendatang yang nanti bakal bekerja seperti itu kan," tambahnya.
Pada kesempatan terpisah, Anggota DPRD Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani sangat menyesalkan tindakan orang yang mengajak bayi untuk mengemis sebagai manusia silver.
"Ga manusiawi untuk anak," tegasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan kepada orang tua tersebut seharusnya bisa diproses pidana. Karena mereka telah melakukan penyiksaan terhadap anak.
"Orangtua yang ketahuan men "silverkan anak", itu bisa pidana. Penyiksaan terhadap anak," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan telah memastikan anak balita usia 10 bulan dan Ibunya yang mengemis dengan menjadi manusia silver di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, adalah warga Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Pertama kami memastikan bahwa anak dan si Ibu dari bayi tersebut, bukanlah warga Tangsel, dia ber-KTP Tanah Abang," kata Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman dikonfirmasi, Senin (27/9).
Selanjutnya, Dinas Sosial berkoordinasi dengan balai rehabilitasi sosial Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memberikan pendampingan terhadap ibu dan balita tersebut. Wahyu menyebutkan, kalau sang Bayi juga terlihat sehat selama berada di rumah singgah milik Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan.
"Kemarin sore langsung dijemput dan ditangani Balai Rehabilitasi Sosial Melati Ibu dan Anak di Jakarta Selatan. Dia bukan warga Tangsel, memang sempat mengontrak di Tangsel. Kalau bayinya secara kasat mata sih sehat-sehat saja," ucap dia.
Sekedar informasi, kalau kejadian viral iti berawal dari MFA bayi 10 tahun yang fotonya viral ketika diajak mengemis menjadi manusia silver. Seluruh tubuhnya dicat silver oleh tetangganya berinisial E dan B untuk diajak mengemis. Tindakan tetangganya itu pun tak diketahui oleh orang tuanya bernama Nisa (21).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA sudah melakukan koordinasi dan pemantauan penanganan peserta unjuk rasa berusia anak di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaDjarot meminta masyarakat sabar menunggu hasil keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri dalam menentukan pasangan yang akan mereka usung.
Baca SelengkapnyaTerbaru, pengendara terlibat kecelakaan lantaran bendera partai di jalan Gatot Subroto, Jaksel
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta mencatat 80 persen sudah kembali ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI akan Beri Bansos ke Warga Pendatang Ber-KTP Jakarta, Apa Syaratnya?
Baca Selengkapnya