DKI Jakarta Lakukan Vaksinasi untuk Autoimun dengan Moderna, Ini Kata Satgas
Merdeka.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menjelaskan soal pemberian vaksin Moderna kepada orang dengan autoimun. Ini menanggapi langkah Pemprov DKI yang memberikan Moderna kepada orang autoimun.
Menurut dia, vaksin moderna dapat diberikan kepada orang dengan autoimun dan memiliki komorbid. Asalkan kondisi autoimun dan komorbid dalam kondisi terkontrol.
"Untuk kriteria vaksin tetap sama, asalkan kondisi autoimun dan komorbidnya tersebut terkontrol, stabil dan rutin konsumsi obat sesuai anjuran dokter maka bisa divaksin," ujar dia kepada Merdeka.com, Sabtu (21/8).
Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) telah mengeluarkan rekomendasi terkait pemberian vaksin. Di dalamnya terdapat sejumlah kriteria yang menyatakan seseorang layak atau tidak layak menerima vaksin.
Salah satunya rekomendasi terkait pemberian vaksin kepada orang dengan autoimun. Rekomendasi PAPDI, orang dengan autoimun layak diberikan vaksin jika penyakitnya sudah dinyatakan stabil sesuai rekomendasi dokter yang merawat.
Pemberian vaksin kepada orang dengan autoimun, lanjut Wiku, dilakukan dengan memperhatikan rekomendasi yang diberikan PAPDI . "Sesuai dengan anjuran dari PB PAPDI," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan alasan vaksin Moderna dipilih untuk diberikan pada kelompok yang memiliki kompleksitas imunitas. Di mana, vaksin Moderna merupakan vaksin berbasis messenger RNA (mRNA). Dibandingkan vaksin tradisional yang berisi virus yang dilemahkan, vaksin mRNA diketahui memiliki tingkat efikasi yang tinggi, terutama untuk penyakit berat.
“Nah, uji klinis Moderna menunjukkan, vaksin ini bisa sangat memberikan manfaat bagi orang yang punya komorbid berat juga, penyakit paru, jantung, obesitas, diabetes, liver dan infeksi HIV, selain mereka yang autoimun. Sebetulnya, bukan merk Moderna-nya, tetapi jenis metode mRNA ini yang kemudian ditemukan aman dan efektif bagi mereka yang memiliki gangguan imunitas, salah satu merknya adalah Moderna,” paparnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rematik adalah suatu kondisi autoimun kronis di mana tubuh menyerang sel-selnya sendiri, menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Baca SelengkapnyaBatara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaAtta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya