Dirut: Ancol Bisa Tutup Selamanya jika Tidak Utang ke Bank DKI
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali memberikan penjelasan terkait pinjaman dengan total Rp1,2 triliun dari Bank DKI. Dia menyatakan, Ancol berpotensi tutup selamanya jika tidak meminjam uang.
"Sebetulnya dalam pandemi ini kalau kita enggak pinjam uang dan juga kita enggak pinjam PMD, kondisi Ancol mesti akan tutup selamanya, akan berat untuk operasikan," ucap Sahir pada rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/12).
Sahir menerangkan, selama pandemi Covid-19, Ancol tidak memiliki pendapatan, sementara biaya perawatan wahana, pakan hewan di Ancol, hingga biaya listrik wajib dipenuhi. Kemudian, jika wahana yang ada di Ancol tidak mendapat perawatan, maka akan berpotensi rusak.
Dia berujar, beberapa tempat usaha sejenis Ancol bahkan harus tutup permanen akibat tidak memiliki arus kas akibat pandemi. Wahana permainan bahkan dijual per kilo.
"Sebagai informasi yah Pak, ada kawan-kawan kita di daerah lain itu wahana seperti di Dufan itu dijual kiloan karena tutup selamanya," ungkapnya.
Tidak Ada PHK
Selain itu, selama pandemi, Sahir mengungkapkan bahwa manajemen Ancol tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Meminjam uang dinilai langkah penting agar destinasi wisata favorit di Jakarta itu tetap bertahan.
"Kita tidak ada PHK, sedangkan pendapatan kita 0. Jadi kalau melihat sekarang memang kita ada pendapatan dari pengunjung, tapi kalau kita merefleksikan tutup total, kesulitan keuangan kita sangat berat," jelas dia.
Dalam materi pemaparan yang disampaikan, nilai total pinjaman yang diterima Ancol dari Bank DKI sebesar Rp1,2 triliun dengan rincian sebagai berikut:
- Kredit modal kerja dengan jangka waktu 1 tahun sebesar Rp389 miliar, penggunaan kredit untuk modal kerja (roll over) setiap tahun untuk menutupi cash flow perusahaan akibat pandemi Covid-19. Perjanjian ini sudah ditandatangani pada September 2021.
- Kredit investasi dengan jangka waktu 9 tahun sebesar Rp516 miliar, penggunaan kredit untuk refinancing obligation PUB Tahap 2 seri A sebesar Rp516 miliar yang akan jatuh tempo pada Februari 2022. Perjanjian ini sudah ditandatangani pada Desember 2021.
- Kredit investasi dengan jangka waktu 9 tahun sebesar Rp334 miliar, penggunaan kredit untuk belanja modal 2022-2023. Perjanjian ini belum ditandatangani.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mantan anggota DPR-RI berhak mendapatkan uang pensiun saat periode jabatannya selesai.
Baca SelengkapnyaSetelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaAmar Bank juga telah memiliki tim kerja yang berfokus untuk menggarap segmen korporasi dan komersil.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnya