BPBD DKI Antisipasi Kekeringan Saat Musim Kemarau
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk memasok air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
"Kami akan memasok kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan," kata Kepala BPBD DKI Jakarta, Subejo seperti dilansir dari Antara, Jumat (5/7).
Dia mengatakan, kesiapan BPBD dalam mengantisipasi dampak kemarau dengan menyiagakan mobil tanki air untuk didistribusikan ke warga yang membutuhkan.
Menurutnya, tanki air bersih dengan kapasitas 2.500, 4.000 dan 10.000 liter sudah bisa diterjunkan apabila terdapat laporan warga yang kekurangan air bersih.
"Bisa dimanfaatkan kalau memang dibutuhkan saat kekeringan," ujarnya.
BPBD juga akan berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) PAM Jaya sebagai pemasok air bersih di seluruh wilayah di Jakarta.
"Kami akan pasok air bersih dengan berkoordinasi juga dengan PDAM untuk mengantisipasi kekurangan air bersih," katanya.
Subejo mengimbau, kepada warga untuk bijak dalam memanfaatkan penggunaan air bersih saat musim kemarau ini. BPBD juga meminta warga untuk dilakukan inventarisasi sumber-sumber air di wilayah rawan terdampak kekeringan untuk antisipasi kekeringan jangka panjang.
"Kami imbau agar masyarakat gunakan air dengan bijak dan seperlunya. Hemat air saat musim kemarau ini," tutupnya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat memprakirakan puncak musim kemarau di wilayah DKI Jakarta akan berlangsung pada bulan September 2019 sehingga wilayah ibu kota harus bersiap mengatasi kekeringan.
Kepala Staf Sub Bidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat, Adi Ripaldi mengatakan kemarau baru berjalan dua bulan namun sudah ada wilayah yang melaporkan kesulitan air.
Ia mengatakan saat ini sudah ada wilayah di DKI Jakarta yang berstatus siaga kekeringan terutama di Jakarta Utara. Dengan begitu, perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah agar melakukan upaya antisipasi kekeringan.
Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dua wilayah di Kota Administrasi Jakarta Utara yang sudah masuk HTH sangat panjang yakni 30 sampai 61 hari.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaBantuan air bersih sudah dibagikan pada beberapa desa yang terdampak kekeringan.
Baca SelengkapnyaDemi bantu penuhi kebutuhan air mineral berkualitas dan bebas BPA pada ibu hamil dan anak, IBI hadirkan Posko OPOR Bu Bidan saat mudik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melancarkan pencernaan dan mempermudah buang air besar bisa dilakukan dengan sejumlah cara mudah.
Baca SelengkapnyaUsai buang air besar, tidak hanya rasa lega yang bisa kita alami, kerap kali muncul juga rasa lelah dan lemas usai melakukannya.
Baca SelengkapnyaBantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan dan kebersihan mulut penting untuk terus diperhatikan dalam kondisi apapun termasuk pada saat berpuasa.
Baca Selengkapnya