Bahas LRT, Jokowi gelar ratas di Istana
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Istana Jakarta. Adapun agenda utamanya adalah mengenai proyek pengembangan Light Rail Transit (LRT).
"Sudah tiga, empat kali kita bicara soal LRT. Dan terutama untuk Jakarta, untuk Jabodetabek, dan plus nanti untuk Palembang," kata Jokowi saat membuka ratas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8).
Jokowi menegaskan, sebetulnya persiapan pembangunan LRT sudah begitu matang. Tetapi perlu adanya upaya untuk sinkronisasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat.
"Oleh sebab itu sekali lagi sore hari ini akan kita tuntaskan, moga-moga sudah tidak ada ratas-ratas lagi soal LRT. Jadi sudah final tinggal pelaksanaan di lapangan," jelas Jokowi.
Untuk diketahui, groundbreaking proyek pengembangan Light Rail Transit (LRT) rute Cibubur-Dukuh Atas sebetulnya direncanakan pada 17 Agustus kemarin. Karena masih menghadapi persoalan, groundbreaking pun terpaksa ditunda.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pembangunan MRT Fase 2A sudah mencapai 28,4 persen atau lebih dari yang ditargetkannya.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaAnggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penambahan waktu layanan ini juga berdampak pada jumlah perjalanan LRT Jabodebek yang bertambah hingga 264 perjalanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat memiliki peran penting dalam keberlangsungan LRT Jabodebek termasuk ikut menjaga keamanan.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca SelengkapnyaPenambahan perjalanan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan terhadap para pengguna.
Baca SelengkapnyaBesar gaji pokok yang diterima semua menteri yang menjabat yakni Rp5.040.000 per bulan.
Baca Selengkapnya