Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengundang sejumlah peserta mudik gratis Lebaran 2019 yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Mereka menceritakan pengalaman selama mudik.

Anies menceritakan, berdasarkan pengakuan warga program mudik gratis menghemat biaya perjalanan mereka. Anies mencontohkan seorang pemudik tujuan Jombang, Jawa Timur yang jika membeli tiket bus harus merogoh kocek Rp700.000.

"Tetapi dengan program ini, mereka berenam gratis semua. Maka penghematannya cukup lumayan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).

Ke depan, Anies mau program tersebut diperluas tidak hanya ke 10 tujuan kota. Selain itu, kualitas pelayanan lebih ditingkatkan.

"Harapannya, nanti feedback makin banyak dan ke depan pelayanan jadi lebih baik," ucapnya.

Sementara itu, Anies ingin pendatang baru tidak menjadi kelas dua di Jakarta. Sehingga dia tidak ingin adanya razia untuk pendatang baru.

"Kita tidak lakukan operasi-operasi di terminal, stasiun apalagi orang diperiksa, digelandang, punya KTP apa tidak. Seakan-akan yang KTP luar Jakarta seperti warga kelas dua," papar dia.

Sebelumnya, Pemprov DKI menggelar program mudik dan balik gratis di Lebaran 2019. Program tersebut dilakukan untuk 10 kota tujuan pemudik, yakni Ciamis, Kuningan, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Jombang.

Dalam kegiatan itu, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan mencapai Rp14 milliar. Data dari Dishub DKI dirincikan bahwa Rp11,4 Milliar digunakan untuk menyewa 594 bus, terdiri dari 372 bus mudik dan 222 bus balik. Bus tersebut pun berkapasitas 54 penumpang.

Dari jumlah bus yang disewa, maka harga sewa satu bus yakni Rp19,3 juta. Sehingga bila dirincikan satu orang pemudik dikenakan biaya sebesar Rp358 ribu.

Reporter: Ika Defianti

Sumber: Liputan6.com