Waspada, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem saat Musim Mudik Lebaran
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim mudik berlangsung. Pasalnya, cuaca ekstrem diprediksi akan melanda sejumlah daerah.
Dwikorita Karnawati selaku kepala BMKG memperingatkan adanya potensi hujan dengan intensitas lebat di beberapa wilayah Indonesia selama periode 15-21 April 2023. Simak informasi lengkapnya berikut.
Potensi Cuaca Ekstrem Melanda Indonesia Selama Arus Mudik dan Balik
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Senin (10/4/2023) di Jakarta, menyampaikan potensi hujan lebat mengguyur wilayah Indonesia bagian Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua selama periode 15 April hingga 21 April 2023.
"Masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan dengan intensitas lebat dengan sangat lebat di enam wilayah selama periode 15-21 April. Wilayah tersebut yakni Aceh, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua," imbau Dwikorita dalam keterangannya.
Kondisi cuaca serupa turut berpeluang melanda wilayah Jabodetabek, meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Selain itu, wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua Barat juga berpeluang demikian.
Lebih lanjut, BMKG memperkirakan hujan lebat masih berpeluang terjadi di wilayah Provinsi Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara pada 22 April sampai 28 April 2023.
”Untuk periode 22-28 April, daerah merah (potensi hujan lebat) masih relatif sama yaitu di Aceh, Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Kemudian daerah merah untuk arus balik 29 April-5 Mei yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua,” jelas Kepala BMKG itu.
Indonesia Memasuki Masa Musim Peralihan, Waspada Cuaca Tak Tentu
Dalam kesempatan itu, Kepala BMKG turut menyampaikan kondisi wilayah Indonesia yang tengah memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Beberapa waktu lalu, BMKG telah memprediksi musim kemarau datang lebih awal di bulan April terjadi di wilayah Bali, NTB, NTT, sebagian besar Jawa Timur.
Sementara pada bulan Mei, wilayah yang akan memasuki musim kemarau meliputi sebagian besar Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Banten, sebagian Pulau Sumatera bagian selatan, Papua bagian selatan.
Pada masa peralihan tersebut, arah tiupan angin sangat bervariasi sehingga kondisi cuaca dapat secara tiba-tiba berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya.
"Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam," ungkapnya.
Dwikorita menjelaskan, adanya awan cumulonimbus biasanya tumbuh saat pagi menjelang siang, dengan bentuk seperti bunga kol dan warna ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, saat menjelang sore, warnanya akan berubah gelap dan sebabkan hujan, petir, hingga angin.
Hujan lebat yang diperkirakan dapat berpotensi sebabkan bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang hingga tanah longsong. Oleh karena itu Dwikorita Karnawati mewanti-wanti agar selalu waspada selama musim mudik berlangsung.
”Maka dari itu, kami mengimbau kepada seluruh pemudik, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi, untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik,” sambungnya.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPeringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaDiperpanjangnya penutupan karena berdasarkan prediksi BMKG cuaca ekstrem masih berpotensi sampai sebulan ke depan.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya