Tak Terlena Bekerja di Perusahaan Kereta Api, Pria di Lebak Pilih Fokus Bisnis Mebel hingga Raup Jutaan Rupiah Tiap Bulan
Kisah Gusti tentu layak dijadikan contoh sebagai sosok yang inspiratif karena berani mengambil risiko dan tidak terlena bekerja di perusahaan mapan.
Di Kampung Hegarmanah, Desa Sukarinda, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Gusti, seorang mantan karyawan perusahaan kereta api, mengukir kesuksesan setelah memutuskan terjun ke dunia bisnis mebel.
Keputusannya untuk berpindah karier tidaklah mudah. Dari tantangan awal yang berat, ia kemudian membangun bisnis mebel dengan kerja keras dan strategi yang matang. Hasil itu kemudian terbayar, dengan hadirnya inovasi perlengkapan rumah tangga seperti lemari, meja hingga sofa yang estetik.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Dimana Jokowi menjalankan usaha mebel? Di Solo, Jokowi menjalankan usaha di bidang mebel dengan nama CV Rakabu yang terinspirasi dari nama anak pertamanya, Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Dimana pria itu bekerja? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), insiden ini dengan cepat menjadi postingan tren teratas di platform media sosial China Weibo pada tanggal 19 September.
-
Kenapa Bapak Joko memilih bekerja di pabrik? Lahan milik Joko di belakang rumahnya kini sudah tidak dimanfaatkan untuk bertani karena berbagai alasan yang cukup merugikan. Maka dari itu, ia memilih untuk bekerja di pabrik agar keluarga dan anak-anaknya bisa hidup dengan nyaman dan menempuh pendidikan yang layak.
-
Bagaimana Toko Mebel TST beralih ke mebel? 'Jadi waktu itu jualannya tembakau lah, udah sekitar 30 tahun sebelumnya. Lalu, karena penjualan di Serang berkurang, akhirnya berganti menjadi produk mebel,'
Dengan tekad dan dedikasinya itu, Ia kini bisa meraih keuntungan hingga lebih dari jutaan rupiah setiap bulannya. Kisah Gusti tentu layak dijadikan contoh sebagai sosok yang inspiratif karena berani mengambil risiko dan tidak terlena bekerja di perusahaan mapan. Berikut selengkapnya.
Bermula dari Hobi
Selama bekerja, Gusti sebenarnya sudah memiliki kegeraman terhadap produk-produk furniture. Kemudian, ia selalu tertarik dengan perabotan rumah dengan bentuk yang modern dan mengedepankan sisi estetika.
Meski begitu, hobinya ini sempat terhalang karena pekerjaan rutinnya di PT Kereta Commuter Indonesia sampai akhirnya ia bisa fokus untuk mengembangkan bisnisnya ini.
“Awalnya itu saya memang hobi, ya. Jadi kebutuhan furnitur ini memang sangat penting,” kata laki-laki 34 tahun itu, mengutip Youtube SCTV Banten, Kamis (12/9).
Melalui Masa Sulit Pandemi Covid-19
Gusti mengaku jam kerja di perusahaan kereta tempatnya bekerja terbilang cukup tinggi. Ia bekerja di posisi messenger service pelayanan di beberapa stasiun di Jakarta.
Namu akhirnya pada 2020 lalu, Ia memutuskan berhenti berkarir di sana. Di masa itu, kondisinya pun masih sulit karena masuknya wabah pandemi Covid-19 yang melemahkan perekonomian.
Namun berkat keyakinan dan kegigihannya, seluruh masalah tersebut bisa ia selesaikan dengan baik hingga usahanya terus berkembang sampai sekarang.
Buat Produk Backdrop TV sampai Meja Rias
Sebagai pengusaha mebel, Gusti perlu terus berinovasi mengingat persaingan juga amat tinggi. Gusti kemudian berhasil membuat aneka produk seperti lemari, backdrop tv, sofa, kursi sampai meja rias.
Bahan yang ia gunakan juga tidak sembarangan, yakni plywood hpl atau papan kayu tekanan tinggi dengan permukaan yang halus. Seluruh produknya, Gusti buat dengan ketelitian dan kualitas baik.
Tak jarang ia turun tangan dan membantu langsung proses produksi aneka barang mebel sehingga hasilnya selalu terpantau.
Raup Keuntungan Rutin Jutaan Rupiah Tiap Bulan
Produk ini diketahui telah terjual di wilayah Lebak dan sekitarnya. Dalam satu bulan, ia bisa mengirim beberapa produk sekaligus ke konsumen.
Harga yang ditawarkan juga variatif dan cukup ramah di kantong. Tingkat pesanan yang lumayan ini, membuatnya berhasil meraup keuntungan rutin hingga jutaan rupiah lebih.
“Menurut saya usaha ini penting ya, karena bisa membantu memenuhi orang yang ingin memiliki interior rumah idaman. Jadi dengan produk yang bagus, membuat pemilik rumah akan nyaman meski di rumah sendiri,” tambahnya.
Membantu Ekonomi Kerakyatan
Selama empat tahun merintis, Gusti saat ini sudah memiliki hingga lima karyawan di bagian produksi dan finishing.
Gusti berharap jika usaha yang ia bangun bisa terus memenuhi kebutuhan pasar mebel di wilayah Banten dan sekitarnya, dan membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.