Ramai Dikunjungi, Intip Rahasia Kedai Kue Pukis Viral di Jakarta Selatan
Saking uniknya, pembeli rela antre untuk mencicipi kelezatannya. Kedai tersebut juga viral karena ukurannya yang tidak lazim.
Saking uniknya, pembeli rela antre untuk mencicipi kelezatannya. Kedai tersebut juga viral karena ukurannya yang tidak lazim.
Soal tekstur, rasa dan aroma, kue pukis ini tak perlu diragukan. Dalam satu hari kedai tersebut mampu menjual sampai 1.000 potong kue pukis dengan cita rasa yang disukai oleh para pembeli. Penasaran dengan kue pukis tersebut? berikut selengkapnya.
Keunikan kue pukis tersebut terletak di ukurannya yang tidak lazim. Dalam satu potong kue pukis, ukurannya bisa satu setengah kali kue normal. Ini menjadi ciri khas dari pukis brand tersebut.
“Kalau pukis ini, kita buatnya lebih tebal dan ini dari Yogyakarta,” kata juru masak di kedai tersebut, Acil, mengutip Fokus Indosiar.
Selain ukurannya yang lebih besar, pukis tersebut juga memiliki rasa gurih yang nikmat. Aromanya pun harum saat baru matang, sehingga membuat siapapun tak sabar untuk mencicipinya. Menurut Acil, produk yang dia jual tidak menggunakan air di adonannya, melainkan menggunakan santan kelapa murni. Ini akan menambar rasa gurih dan asin berpadu manis yang lezat di mulut.
“Adonannya kita pakai santan dan bukan pakai air, santannya pun murni,” kata Acil.
Sebagai pelengkap, toping kue pukis juga melimpah. Untuk toping cokelat, juru masak akan menuangkannya saat setengah matang. Ini akan menjadikannya semakin lumer saat siap disantap. Kemudian untuk toping keju, Acil tidak tanggung-tanggung memberi potongannya sehingga masih cukup besar. Untuk keju, Acil akan memasukkannya saat adonan baru pertama dituang di dalam Loyang. “Untuk rasanya pasti lebih enak, karena kita di adonannya sangat teliti dan melengkapi kekurangan yang lainnya,” katanya. Yang membuat rasanya semakin nikmat dan bentuknya mengembang sempurna adalah proses pengadukan adonan yang dilakukan selama satu jam.
Salah satu warga Jakarta bernama Hans, mengaku menyukai rasa dari pukis di kedai tersebut setelah pertama kali mencoba saat berkunjung ke Yogyakarta. Menurutnya, rasa dari pukis tersebut masih sama seperti saat pertama kali dia makan. Ini yang membuatnya kembali mencarinya dan menemukannya di wilayah Kuningan. “Kalau yang di sini sih baru membelinya, tapi sebelumnya sudah beberapa kali beli di Jogja, dan ini sama serta enak banget, ” kata Hanz. Harganya sendiri, pengelola mematoknya Rp7 ribu per potong kue pukis dengan ukuran yang tebal, dan toping melimpah.
Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.
Baca SelengkapnyaKata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.
Baca SelengkapnyaCakwe termasuk dalam salah satu jajanan tradisional yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.
Baca SelengkapnyaKopiah Resam, salah satu kerajinan tradisional dari Bangka yang menggunakan bahan-bahan alami.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi
Baca SelengkapnyaApi diduga berasal di ruang serba guna. Dengan cepat membesar.
Baca SelengkapnyaHal itu terungkap saat audiensi KPU DKI Jakarta dengan BPBD DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTradisi mudik tak bisa dipisahkan dari momen Lebaran di Indonesia. Cerita perjalanan ke kampung halaman ini ternyata sudah terjadi sejak Kerajaan Majapahit.
Baca Selengkapnya