Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ramai Dikunjungi, Intip Rahasia Kedai Kue Pukis Viral di Jakarta Selatan

Ramai Dikunjungi, Intip Rahasia Kedai Kue Pukis Viral di Jakarta Selatan

Ramai Dikunjungi, Intip Rahasia Kedai Kue Pukis Viral di Jakarta Selatan

Saking uniknya, pembeli rela antre untuk mencicipi kelezatannya. Kedai tersebut juga viral karena ukurannya yang tidak lazim.

Nama kedai tersebut adalah Pukis Kotabaru yang berasal dari Yogyakarta. Di kota asalnya, jajanan ini lebih dulu tenar dan banyak direview oleh food vlogger.

Nama kedai tersebut adalah Pukis Kotabaru yang berasal dari Yogyakarta. Di kota asalnya, jajanan ini lebih dulu tenar dan banyak direview oleh food vlogger.

Soal tekstur, rasa dan aroma, kue pukis ini tak perlu diragukan. Dalam satu hari kedai tersebut mampu menjual sampai 1.000 potong kue pukis dengan cita rasa yang disukai oleh para pembeli. Penasaran dengan kue pukis tersebut? berikut selengkapnya.

Ukurannya tebal

Ukurannya tebal

Keunikan kue pukis tersebut terletak di ukurannya yang tidak lazim. Dalam satu potong kue pukis, ukurannya bisa satu setengah kali kue normal. Ini menjadi ciri khas dari pukis brand tersebut.

Saat dituang, sang juru masak menuangnya sampai luber. Sehingga kue pukis tersebut bisa mengembang lebih besar saat sudah matang. Ini yang kemudian menjadi daya tarik dari kue pukis khas pinggir jalan itu.

Saat dituang, sang juru masak menuangnya sampai luber. Sehingga kue pukis tersebut bisa mengembang lebih besar saat sudah matang. Ini yang kemudian menjadi daya tarik dari kue pukis khas pinggir jalan itu.

“Kalau pukis ini, kita buatnya lebih tebal dan ini dari Yogyakarta,” kata juru masak di kedai tersebut, Acil, mengutip Fokus Indosiar.

Gunakan santan bukan air

Gunakan santan bukan air

Selain ukurannya yang lebih besar, pukis tersebut juga memiliki rasa gurih yang nikmat. Aromanya pun harum saat baru matang, sehingga membuat siapapun tak sabar untuk mencicipinya. Menurut Acil, produk yang dia jual tidak menggunakan air di adonannya, melainkan menggunakan santan kelapa murni. Ini akan menambar rasa gurih dan asin berpadu manis yang lezat di mulut.

Dia juga menjelaskan, jika adonan di tempatnya betul-betul dijaga kualitasnya, sehingga penggunaan santan menjadi salah satu yang tidak dijumpai di tempat lain.

Dia juga menjelaskan, jika adonan di tempatnya betul-betul dijaga kualitasnya, sehingga penggunaan santan menjadi salah satu yang tidak dijumpai di tempat lain.

“Adonannya kita pakai santan dan bukan pakai air, santannya pun murni,” kata Acil.

Topingnya melipah

Topingnya melipah

Sebagai pelengkap, toping kue pukis juga melimpah. Untuk toping cokelat, juru masak akan menuangkannya saat setengah matang. Ini akan menjadikannya semakin lumer saat siap disantap. Kemudian untuk toping keju, Acil tidak tanggung-tanggung memberi potongannya sehingga masih cukup besar. Untuk keju, Acil akan memasukkannya saat adonan baru pertama dituang di dalam Loyang. “Untuk rasanya pasti lebih enak, karena kita di adonannya sangat teliti dan melengkapi kekurangan yang lainnya,” katanya. Yang membuat rasanya semakin nikmat dan bentuknya mengembang sempurna adalah proses pengadukan adonan yang dilakukan selama satu jam.

Harganya Rp7 ribu per potong

Harganya Rp7 ribu per potong

Salah satu warga Jakarta bernama Hans, mengaku menyukai rasa dari pukis di kedai tersebut setelah pertama kali mencoba saat berkunjung ke Yogyakarta. Menurutnya, rasa dari pukis tersebut masih sama seperti saat pertama kali dia makan. Ini yang membuatnya kembali mencarinya dan menemukannya di wilayah Kuningan. “Kalau yang di sini sih baru membelinya, tapi sebelumnya sudah beberapa kali beli di Jogja, dan ini sama serta enak banget, ” kata Hanz. Harganya sendiri, pengelola mematoknya Rp7 ribu per potong kue pukis dengan ukuran yang tebal, dan toping melimpah.

Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara
Kain Tradisional dari Penjuru Nusantara

Indonesia tumbuh dengan ragam budaya. Setiap budaya memiliki kekhasannya tersendiri. Salah satu ciri khas dari ragam budaya ini adalah kain tradisional.

Baca Selengkapnya
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik
Hikayat Raja Pasai dan Cikal Bakal Lahirnya Tradisi Mudik

Kata 'mudik' berasal dari naskah kuno berbahasa Melayu yang berarti 'Pergi ke Hulu Sungai'.

Baca Selengkapnya
Resep Cakwe ala Rumahan Mudah dan Enak, Cocok untuk Ide Berjualan
Resep Cakwe ala Rumahan Mudah dan Enak, Cocok untuk Ide Berjualan

Cakwe termasuk dalam salah satu jajanan tradisional yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kampung di Sumedang Ini Unik, Masih Jaga Tradisi Zaman Jepang di Tiap Rumahnya
Kampung di Sumedang Ini Unik, Masih Jaga Tradisi Zaman Jepang di Tiap Rumahnya

Aturan tersebut bersifat mengikat, dan juga sebagai cara menghormati tradisi masa silam.

Baca Selengkapnya
Kopiah Resam, Kerajinan Tradisional yang Ramah Lingkungan dari Bangka
Kopiah Resam, Kerajinan Tradisional yang Ramah Lingkungan dari Bangka

Kopiah Resam, salah satu kerajinan tradisional dari Bangka yang menggunakan bahan-bahan alami.

Baca Selengkapnya
Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit
Intip Tradisi Mepe Kasur Jelang Iduladha di Banyuwangi, Dipercaya Jauhkan Warga dari Bencana dan Penyakit

Tradisi masyarakat Suku Osing yang unik di Desa Kemiran, Glagah, Banyuwangi

Baca Selengkapnya
Kronologi Kebakaran Hanguskan Bangunan TK dan SD di Jakarta Selatan
Kronologi Kebakaran Hanguskan Bangunan TK dan SD di Jakarta Selatan

Api diduga berasal di ruang serba guna. Dengan cepat membesar.

Baca Selengkapnya
2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir saat Pencoblosan Pemilu
2.841 TPS di Jakarta Rawan Banjir saat Pencoblosan Pemilu

Hal itu terungkap saat audiensi KPU DKI Jakarta dengan BPBD DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sejarah Unik dari Tradisi Mudik
Sejarah Unik dari Tradisi Mudik

Tradisi mudik tak bisa dipisahkan dari momen Lebaran di Indonesia. Cerita perjalanan ke kampung halaman ini ternyata sudah terjadi sejak Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya