Puluhan Linmas di Banjar Mengundurkan Diri karena Merasa Dihina Lurah, Begini Kronologinya
Menurut anggota linmas, kejadian ini bermula dari pernyataan lurah setempat
Menurut anggota linmas, kejadian ini bermula dari pernyataan lurah setempat
Puluhan personel perlindungan masyarakat (Linmas) di Kota Banjar, Jawa Barat, sepakat melakukan aksi pengunduran diri.
Keputusan itu diambil karena mereka merasa dihina oleh lurah setempat sehingga melakukan aksi solidaritas.
Mengutip enamplus.liputan6.com, Rabu (8/11), kejadian ini berawal dari perkataan lurah Muktisari, Kecamatan Langensari, yang dianggap telah memecat beberapa linmas.
Kemudian personel linmas lainnya sepakat untuk ikut mengundurkan diri dari posisinya sebagai personel keamanan perlindungan masyarakat. Menurut salah satu linmas, Darsim, ia bersama enam personel lainnya sudah diberhentikan sejak Jumat (3/11) lalu.
“Tanya saja ke pak lurahnya (kenapa dipecat), saya nggak tahu alasannya,” kata dia.
Menurut Darsim, saat itu dirinya bersama enam anggota linmas lain merasa dihina lalu dipecat oleh lurah Muktisari.
Darsim juga mengatakan bahwa lurah menyebutkan kata-kata yang tidak enak kepada para linmas yang dipecat tersebut.
“Alasannya nggak tau, arogan lah. Dia bilangnya gini: saya sanggup mencari linmas 50 orang. Berarti kasarnya, sudah kalian bubar saja, karena saya sanggup mengganti kalian. Kan begitu bahasanya,” katanya.
Sementara itu, Lurah Muktisari, Asep Intan Yuliana, mengatakan bahwa dirinya tidak mengatakan adanya pemecatan.
Menurutnya, apa yang dilakukannya hanya sebuah evaluasi kelembagaan yang dilakukan kepada para linmas tersebut. Walau begitu Asep juga mengakui jika ada kesalahan penyampaian bahasa yang dilakukannya.
“Perlu kami klarifikasi bahwa tidak ada pemecatan dan ini hanya bagian dari evaluasi kelembagaan dan barangkali cara penyampaiannya yang kurang pas,” katanya.
Asep menambahkan, penyampainnya yang kurang sesuai itu akhirnya menimbulkan kesalahpahaman antara dirinya dengan para linmas.
Walau begitu dirinya sudah mengakui dan telah meminta maaf atas kesalahan penyampaian informasi tersebut.
“Jadi tidak ada konteks yang lain dan hanya kesalahan penyampaian informas. Saya juga sudah minta maaf,” tambahnya.
Sebelumnya puluhan linmas di Desa Muktisari sepakat mengundurkan diri bersama setelah muncul dugaan penyampaian pemecatan oleh lurah setempat.
Mereka kemudian beramai-ramai mendatangi kantor Kelurahan Muktisari untuk menyerahkan seragam dinas yang digunakan sehari-hari.
Menurut tim keamanan lingkungan masyarakat itu aksi ini sebagai bentuk solidaritas karena adanya beberapa anggota tim yang dianggap dipecat lewat pernyataan lurah.
Anak itu merupakan penumpang KRL Rangkasbitung Nomor 1720 relasi Tanah Abang-Rangkasbitung.
Baca SelengkapnyaBerutnung sungai tempat korban dilempar tidak terlalu dalam.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan ditemukan luka bekas peluru pada bagian dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaYekti menegaskan Lapas Klas II A Tangerang, akan menindak tegas N, jika nantinya berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKorban tewas dengan luka tembakan. Belum diketahui kronologi kejadian.
Baca SelengkapnyaSebagian dari dak beton menimpa dan menjepit tubuh korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat.
Baca SelengkapnyaKorban akhirnya tak berdaya usai pelaku menusuk leher bagian kiri dan mengenai nadi.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaMotif dua pelajar melakukan perusakan dan pembakaran kelas masih didalami.
Baca Selengkapnya