Penyakit Disentri adalah Infeksi pada Usus, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya
Merdeka.com - Penyakit disentri adalah infeksi usus yang dapat menyebabkan diare parah disertai darah. Dalam beberapa kasus, lendir dapat ditemukan di dalam tinja. Kondisi ini biasanya akan berlangsung selama 3 hingga 7 hari.
Penyakit disentri biasanya menyebar akibat dari kebersihan yang buruk. Misalnya, ketika penderita disentri tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, apa pun yang disentuhnya akan berisiko sebagai tempat penularan.
Penyakit disentri juga dapat menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang telah terkontaminasi kotoran. Mencuci tangan dengan hati-hati dan sanitasi yang baik dapat membantu mencegah disentri dan menjaganya agar tidak menyebar.
Berikut ini, kami akan menyampaikan beberapa informasi tentang penyakit disentri yang dilansir dari laman Healthline, terkait penyebab, gejala, diagnosis, hingga cara untuk mencegah penyakit disentri ini menyerang tubuh.
Jenis Disentri
©Shutterstock/Sebastian Kaulitzki
Kebanyakan orang yang mengalami penyakit disentri mengalami disentri bakteri atau disentri amuba.
Disentri bakteri disebabkan oleh infeksi bakteri dari Shigella, Campylobacter, Salmonella, atau E. coli enterohemorrhagic. Diare dari Shigella juga dikenal sebagai shigellosis. Shigellosis adalah jenis disentri yang paling umum.
Sedangkan disentri amuba disebabkan oleh parasit bersel tunggal yang menginfeksi usus. Ini juga dikenal sebagai amebiasis. Disentri amuba biasanya ditemukan di daerah tropis yang memiliki kondisi sanitasi yang buruk.
Penyebab dan Gejala Penyakit Disentri
Shigellosis dan disentri amuba biasanya diakibatkan oleh sanitasi yang buruk. Ini mengacu pada lingkungan di mana orang yang tidak menderita penyakit disentri bersentuhan dengan kotoran dari orang yang menderita penyakit disentri.
Kontak ini bisa terjadi melalui:
makanan yang terkontaminasi air yang terkontaminasi dan minuman lainnya kebiasaan mencuci tangan yang buruk oleh orang yang terinfeksi berenang di air yang terkontaminasi, seperti danau atau kolam kontak fisikAnak-anak adalah yang paling berisiko terkena shigellosis, meski siapa pun bisa terinfeksi pada usia berapa pun. Kondisi ini mudah menyebar melalui kontak orang ke orang, melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Shigellosis kebanyakan menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, seperti di rumah, di pusat penitipan anak, di sekolah, atau di panti jompo.
Disentri amuba terutama menyebar melalui makanan yang terkontaminasi atau minum air yang terkontaminasi di daerah tropis dengan sanitasi yang buruk.
Gejala yang dapat muncul akibat penyakit disentri antara lain berupa:
kram atau nyeri pada perut mual muntah demam 100,4 ° F (38 ° C) atau lebih tinggi dehidrasi, yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditanganiDiagnosis Penyakit Disentri
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala disentri, temui dokter. Jika tidak ditangani, disentri dapat menyebabkan dehidrasi parah dan mengancam jiwa.
Saat berkonsultasi, dokter akan meninjau gejala dan perjalanan yang Anda lakukan baru-baru ini. Anda juga harus mencatat setiap perjalanan di luar negeri. Informasi ini dapat membantu dokter untuk mempersempit kemungkinan penyebab gejala Anda.
Banyak kondisi yang bisa menyebabkan diare. Jika Anda tidak memiliki gejala disentri lain, dokter akan memesan tes diagnostik untuk menentukan bakteri mana yang menjadi penyebab penyakit disentri. Ini termasuk tes darah dan tes laboratorium dari sampel tinja.
Dokter mungkin juga melakukan pengujian tambahan untuk memutuskan apakah pemberian antibiotik akan membantu.
Cara Mengobati
Shigellosis ringan biasanya dapat diobati hanya dengan istirahat dan mendapatkan banyak cairan. Obat bebas, seperti bismuth subsalicylate (Pepto-Bismol), dapat membantu meredakan kram dan diare. Anda harus menghindari obat-obatan yang memperlambat usus, seperti loperamide (Imodium) atau atropine-diphenoxylate (Lomotil), yang dapat memperburuk kondisi.
Shigellosis yang parah dapat diobati dengan antibiotik, tetapi bakteri yang menyebabkannya seringkali resisten. Jika dokter meresepkan antibiotik dan Anda tidak melihat adanya tanda-tanda positif setelah beberapa hari, beri tahu dokter. Strain bakteri Shigella mungkin resisten, dan dokter mungkin perlu menyesuaikan rencana perawatannya kembali.
Sedangkan disentri amuba diobati dengan metronidazole (Flagyl) atau tinidazole (Tindamax). Obat ini dapat membunuh parasit. Dalam beberapa kasus, obat lanjutan diberikan untuk memastikan semua parasit telah hilang.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin merekomendasikan infus (IV) infus untuk mengganti cairan dan mencegah dehidrasi.
Cara Mencegah Penyakit Disentri
Kondisi Shigellosis dapat dicegah melalui penerapan sanitasi yang baik, antara lain seperti:
sering mencuci tangan berhati-hati saat mengganti popok bayi yang sakit tidak menelan air saat berenangCara terbaik untuk mencegah penyakit disentri amuba dengan berhati-hati tentang apa yang Anda makan dan minum ketika mengunjungi daerah yang sering ditemui kasus disentri. Saat bepergian ke daerah yang berisiko ini, Anda harus menghindari:
minuman dengan es batu minuman yang tidak dibotolkan dan disegel makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang kaki lima buah atau sayuran yang dikupas, kecuali Anda mengupasnya sendiri susu, keju, atau produk susu yang tidak dipasteurisasiUntuk mendapatkan sumber air yang aman, Anda bisa mendapatkannya melalui:
air kemasan, jika segelnya tidak dibuka air berkarbonasi dalam kaleng atau botol, jika segelnya tidak dibuka soda dalam kaleng atau botol, jika segelnya tidak dibuka air keran yang telah direbus setidaknya satu menit air keran yang telah disaring melalui filter 1 mikron dengan tablet klorin atau yodium ditambahkan (mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Penyebab Ingus Berdarah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Ingus berdarah atau epistaksis hidung adalah kondisi ketika darah keluar dari hidung.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Penularan Difteri, Kenali Ciri-Ciri Penderitanya
Difteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca Selengkapnya7 Jenis Penyakit Lidah yang Patut Diwaspadai, Ketahui Cara Mengatasinya
Lidah berperan penting sebagai indera perasa. Untuk itu, penting dijaga kesehatannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca Selengkapnya5 Buah untuk Mengatasi Diare, Perhatikan Teksturnya
Terdapat beberapa jenis buah yang dapat membantu penyembuhan diare.
Baca SelengkapnyaDiare dan Sembelit Menghantui di Hari Lebaran, Waspadai dan Hindari Sejumlah Penyebabnya
Munculnya masalah diare da sembelit merupakan suatu hal yang rawan terjadi di kala Lebaran Idulfitri, ketahui penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDeretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung
Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaJenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Bisul Tanpa Mata, Begini Cara Mengobatinya
Bisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.
Baca Selengkapnya