Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemanasan Global Disebabkan oleh Meningkatnya Gas Rumah Kaca, Ini Ulasannya

Pemanasan Global Disebabkan oleh Meningkatnya Gas Rumah Kaca, Ini Ulasannya Pemanasan Global. yesmagazine.org

Merdeka.com - Gletser mencair, permukaan laut naik, kepunahan hewan, wabah penyakit hingga perubahan iklim adalah beberapa dampak pemanasan global yang sedang terjadi di bumi kita. Aktor di balik kerugian ini tentu saja adalah manusia, yang sudah banyak melepaskan gas ke udara sehingga menciptakan perangkap panas di planet ini.

Pemanasan global sendiri adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia, yang telah berlangsung setidaknya sejak pencatatannya dimulai pada tahun 1880. Di zaman modern ini, pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil ke atmosfer.

Hasilnya, gas tersebut memerangkap panas dari matahari yang hendak keluar dari bumi dan menaikkan suhu di permukaan bumi dan udara. Beberapa dampaknya seperti yang telah disebutkan di awal, dan bisa bertambah buruk jika terus dibiarkan begitu saja.

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas apa saja?

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas yang sering disebut gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini terdiri dari berbagai jenis gas yang sering dihasilkan oleh manusia. Dalam artikel kali ini, kami telah merangkum penjelasan tentang jenis gas apa saja yang terlibat dalam pemanasan global.

Gas Rumah Kaca

udara

©istimewa

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca. Gas rumah kaca akan memerangkap panas di atmosfer dan menjadikan suhu di planet bumi meningkat. Ada beberapa gas utama yang bertanggung jawab atas efek rumah kaca dan pemanasan global.

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas seperti karbon dioksida, metana, dinitrogen oksida, dan uap air (yang semuanya terjadi secara alami), serta gas berfluorinasi (yang sintetis). Gas rumah kaca ini memiliki sifat kimia yang berbeda dan seharusnya dikeluarkan dari atmosfer dengan proses yang berbeda pula.

Karbon dioksida, misalnya, diserap oleh apa yang disebut penyerap karbon seperti tanaman, tanah, dan laut. Kemudian gas fluorinated, yang hanya bisa dihancurkan oleh sinar matahari di bagian atas atmosfer.

Karbon dioksida

Pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas karbon dioksida. Mengutip dari situs Natural Resources Defense Council, sekitar 76 persen dari emisi global yang disebabkan manusia, karbon dioksida (CO2) adlaah gas yang bertahan cukup lama. Setelah dilepaskan ke atmosfer, 40 persen gas tersebut masih tersisa setelah 100 tahun, 20 persen setelah 1.000 tahun, dan 10 persen selama 10.000 tahun kemudian.

Metana

Meskipun metana (CH4) bertahan di atmosfer untuk waktu yang jauh lebih sedikit daripada karbon dioksida (sekitar satu dekade), gas ini jauh lebih kuat dalam efek rumah kaca. Faktanya, pound demi pound, dampak pemanasan globalnya 25 kali lebih besar daripada karbon dioksida dalam periode 100 tahun. Secara global, gas ini telah menyumbang sekitar 16 persen dari emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia.

Nitrous Oksida

Nitrous oksida (N2O) adalah gas rumah kaca yang kuat. Ia memiliki GWP (potensi pemanasan global) 300 kali lipat dari karbon dioksida pada skala waktu 100 tahun, dan tetap berada di atmosfer, rata-rata, kurang dari satu abad. Gas ini juga menyumbang sekitar 6 persen dari emisi gas rumah kaca yang disebabkan manusia di seluruh dunia.

Uap Air

Menjadi gas rumah kaca yang paling melimpah secara keseluruhan, uap air berbeda dari gas rumah kaca lainnya karena perubahan konsentrasi atmosfernya tidak terkait dengan aktivitas manusia secara langsung, melainkan dengan pemanasan yang dihasilkan dari gas rumah kaca lain yang kita keluarkan. Udara yang lebih hangat menampung lebih banyak air. Dan karena uap air adalah gas rumah kaca, lebih banyak air yang menyerap banyak panas, sehingga menyebabkan pemanasan yang lebih besar.

Gas Fluorinasi

Dipancarkan dari berbagai proses manufaktur dan industri, gas berfluorinasi adalah penyebab pemanasan global buatan manusia. Ada empat kategori utama dari gas ini, yaitu hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), sulfur heksafluorida (SF6), dan nitrogen trifluorida (NF3).

Meskipun gas berfluorinasi dilepaskan dalam jumlah yang lebih kecil daripada gas rumah kaca lainnya (hanya menyumbang 2 persen dari emisi gas rumah kaca global buatan manusia), gas ini memerangkap lebih banyak panas secara substansial. Memang, GWP untuk gas-gas ini bisa mencapai ribuan hingga puluhan ribu, dan mereka memiliki masa hidup atmosfer yang panjang, bahkan dalam beberapa kasus gas ini bisa bertahan selama puluhan ribu tahun.

HFC digunakan sebagai pengganti klorofluorokarbon (CFC) dan hidroklorofluorokarbon (HCFC), yang biasanya terdapat di AC dan lemari es, namun beberapa sedang berusaha dihapuskan karena GWP yang tinggi. Mengganti HFC dan membuangnya dengan benar dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting yang dapat dilakukan dunia.

Sumber Gas Rumah Kaca

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca. Namun, dari mana tepatnya gas rumah kaca ini berasal?

Produksi Listrik dan Panas

Pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam untuk menghasilkan listrik dan panas menyumbang seperempat dari emisi yang disebabkan oleh manusia di seluruh dunia, menjadikannya sumber tunggal yang terbesar.

Pertanian dan Perubahan Penggunaan Lahan

Sekitar seperempat dari emisi gas rumah kaca global berasal dari pertanian dan kegiatan penggunaan lahan lainnya (seperti deforestasi). Pohon, tanaman, dan tanah menyerap karbon dioksida dari udara. Tumbuhan dan pohon melakukannya melalui fotosintesis (suatu proses di mana mereka mengubah karbon dioksida menjadi glukosa), sedangkan tanah menampung mikroba yang mengikat karbon. Jadi perubahan penggunaan lahan nonpertanian seperti deforestasi, reboisasi (penanaman kembali di kawasan hutan yang ada), dan aforestasi (menciptakan kawasan hutan baru) dapat meningkatkan jumlah karbon di atmosfer. (Ketika pohon atau tanaman ditebang, mereka tidak lagi menyerap karbon dioksida, dan ketika mereka dibakar atau terurai, mereka melepaskan karbon dioksida kembali ke atmosfer.)

Industri

Sekitar seperlima dari emisi global yang didorong oleh manusia berasal dari sektor industri, yang mencakup pembuatan barang dan bahan mentah (seperti semen dan baja), pemrosesan makanan, dan konstruksi.

Transportasi

Pembakaran bahan bakar berbasis minyak bumi, yaitu bensin dan solar, untuk menggerakkan sistem transportasi dunia menyumbang 14 persen dari emisi gas rumah kaca global. Karbon dioksida adalah gas utama yang dilepaskan, meskipun pembakaran bahan bakar juga melepaskan sejumlah kecil metana dan dinitrogen oksida, dan AC kendaraan dan transportasi berpendingin juga melepaskan gas berfluorinasi.

Bangunan

Bangunan yang beroperasi di seluruh dunia menghasilkan 6,4 persen gas rumah kaca global. Gas ini, sebagian besar terdiri dari karbon dioksida dan metana, yang terutama berasal dari pembakaran gas alam dan minyak untuk pemanasan dan memasak, meskipun sumber lain termasuk pengelolaan limbah dan air limbah serta kebocoran refrigeran dari sistem pendingin udara dan pendingin.

Sumber lain

Kategori ini mencakup emisi dari kegiatan yang berkaitan dengan energi selain pembakaran bahan bakar fosil, seperti ekstraksi, pemurnian, pemrosesan, dan pengangkutan minyak, gas, dan batu bara. Secara global, sektor ini menyumbang 9,6 persen emisi.

(mdk/ank)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Efek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Efek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya

Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.

Baca Selengkapnya
Penyakit Akibat Pemanasan Global yang Wajib Diwaspadai
Penyakit Akibat Pemanasan Global yang Wajib Diwaspadai

Di tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pemanasan global tidak hanya mengubah ekosistem bumi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.

Baca Selengkapnya
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Toko Gas di Cinere, Lansia 71 Tahun Tewas saat Memadamkan Api
Kebakaran Toko Gas di Cinere, Lansia 71 Tahun Tewas saat Memadamkan Api

Akibat kebakaran itu, dapur rumah korban hangus. Jasad korban ditemukan tergeletak di meja dapur

Baca Selengkapnya
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini

PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.

Baca Selengkapnya
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula
7 Masalah Kesehatan yang Sebabkan Keringat Berlebih, Salah Satunya karena Gula

Keringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.

Baca Selengkapnya
Gas Habis, Aksi Nyeleneh Anak Kos Masak Pakai Setrika Ini Jadi Sorotan
Gas Habis, Aksi Nyeleneh Anak Kos Masak Pakai Setrika Ini Jadi Sorotan

Momen nyeleneh anak kos masak tak pakai kompor ini bikin geleng kepala.

Baca Selengkapnya
101 Warga Keracunan Gas PT SMGP di Mandailing Natal
101 Warga Keracunan Gas PT SMGP di Mandailing Natal

Sebanyak 101 warga Mandailing Natal menjadi korban keracunan gas hidrogen sulfida sehingga harus dilarikan ke rumah sakit, Kamis (22/2) malam.

Baca Selengkapnya