Pantai di Sukabumi Diterpa Gelombang Tinggi, 71 Perahu Nelayan Rusak hingga Karam
Merdeka.com - Pantai Minajaya di Surade, pesisir Selatan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dihantam gelombang tinggi. Akibatnya puluhan perahu milik nelayan mengalami kerusakan hingga menyebabkan nelayan tak bisa melaut.
Salah seorang pemilik perahu yang beroperasi di Pantai Minajaya, bernama Ambari, Selasa (24/5) mengatakan jika jumlah perahu yang terdampak bencana tersebut mencapai 71 unit.
"Dari data sementara jumlah perahu yang berada di Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade rusak berat, karam, maupun hilang mencapai 71 unit. Untuk rinciannya yakni hilang sebanyak 36 unit dan rusak berat sekitar 35 unit dan kemungkinan jumlahnya masih akan terus bertambah," terangnya, dirujuk dari ANTARA
Hantaman Gelombang Terjadi Sejak Selasa Dini Hari
Ilustrasi
lawnstarter.com
Peristiwa gelombang laut sendiri mulai terjadi sejak Selasa pukul 03.00 WIB dini hari. Saat itu banyak perahu yang ditambatkan dan mayoritas para nelayan serta pemiliknya tengah terlelap tidur.
Para nelayan yang baru saja bangun dari tidurnya langsung dikejutkan dengan kondisi perahu mereka yang sudah hancur akibat diterjang gelombang. Sebagian nelayan lainnya langsung mencari perahunya yang hilang karena terseret arus laut ataupun karam karena ombak.
Hingga saat ini, nelayan setempat masih melakukan pendataan terkait dengan musibah itu, termasuk Ambari yang perahunya belum ditemukan sebanyak 4 unit.
"Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, namun hampir seluruh nelayan tidak bisa mencari ikan disebabkan perahunya hilang dan rusak serta tidak berani melaut karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, bahkan hingga siang ini gelombang laut di Pantai Minajaya masih tinggi," tambahnya.
Tinggi Gelombang Capai 4 sampai 6 Meter
Terpisah, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD), Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri menjelaskan jika mengacu pada data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG). Perairan lepas di kawasan Sukabumi hingga Cianjur Selatan tengah masuk dalam kategori gelombang tinggi dengan diameter 4 sampai 6 meter.
Untuk tinggi gelombang di pantai mencapai 1,5-2 meter. Kondisi gelombang tinggi ditambah angin kencang dengan kecepatan 2-15 knot tentunya membahayakan nelayan yang mencari ikan dengan menggunakan perahu kecil atau tradisional, salah satunya congkreng.
"Antisipasi terjadinya kecelakaan laut, kami pun sudah menyiagakan personel yang kapanpun siap diterjunkan untuk melakukan operasi SAR, serta berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya," katanya.
Nelayan Diimbau Tak Melaut
Okih pun mengimbau kepada para para nelayan di Minajaya dan sekitarnya agar tidak melaut terlebih dahulu sementara, demi keamanan dan keselamatan di tengah fase terjadinya gelombang tinggi dari laut lepas.
Namun bagi yang memiliki atau menggunakan kapal besar seperti rumpon, diesel, dan longland masih bisa tetap melaut, dengan meningkatkan kewaspadaannya dan melengkapi dengan perlengkapan keamanan seperti life jacket, kompas, GPS, dan alat komunikasi yang memadai.
Sebelum melaut, nelayan harus memeriksa kondisi mesin kapalnya terlebih dahulu apakah layak atau tidak digunakan untuk melaut, selanjutnya persediaan BBM harus benar-benar mencukupi dan saat sedang melaut agar terus berkomunikasi dengan petugas penanggung jawab pelayaran.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaBangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSatgas Urai Kemacetan Polri Disebar di Setiap Polda Mulai Banten hingga Jatim Sesuai Jam Rawan Macet
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKabupaten Bandung dan Sumedang Diterjang Puting Beliung, Sejumlah Bangunan Rusak dan Warga Terluka
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca Selengkapnya'Suhu' Lapangan Diperintah Komandan Pakai Seragam Dinas Polisi, Begini Potretnya Langsung jadi Sorotan
Polisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaGempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak
Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnya