Pakai Bahan Alami, Kemenkes Ajarkan Bikin Disinfektan Tanpa Bahan Kimia
Merdeka.com - Selama ini yang kita kenal disinfektan merupakan cairan berbahan kimia yang lazim digunakan sebagai pembasmi serangga, hama hingga virus dan bakteri. Di masa sekarang, disinfektan juga laku diburu oleh masyarakat untuk menghalau virus Corona (Covid-19) dengan menyemprotkan ke manusia lainnya.
Berdasarkan kandungan bahannya, ternyata disinfektan merupakan cairan yang amat berbahaya bagi manusia. Dilansir dari sehatq.com, kandungan kimiawi seperti alkohol, klorin, dan hidrogen peroksida yang terkandung pada disinfektan akan berubah menjadi karsinogenik (beracun) jika terhirup oleh pernapasan. Dalam jangka panjang hal tersebut akan menimbulkan peradangan hingga pengikisan selaput lendir.
Berdasarkan informasi tersebut [HAKLI] dan Komite Ahli PMKL Kemenkes RI, Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM., M.Kes., berupaya mengimbau masyarakat agar menghindari penggunaan disinfektan berbahan kimia kepada manusia. Sebagai gantinya Ia mengajarkan pembuatan disinfektan yang aman dengan menggunakan bahan alami.
Bahan yang Diperlukan
Shutterstock and Thinkstock/Getty Images
Dilansir dari Mongabay Indonesia, Arief Sumanteri menjelaskan jika bahan-bahan untuk membuat disinfektan alami tersebut tidaklah sulit. Menurutnya bahan bahan tersebut tersedia di sekitar kita seperti, setengah cangkir cuka putih [suling], setengah gelas air, 12 hingga 24 tetes minyak esensial.
Minyak esensialnya bisa dari berbagai macam tumbuhan seperti : kemangi, kayu manis, cengkih, kayu putih, dan jeruk nipis.
Cara Membuat Disinfektan Secara Alami
pixabay.com 2020 Merdeka.com
Cara membuatnya juga tidaklah sulit. Pertama campurkan antara cuka, air, dengan kombinasi minyak esensial dari beragam tumbuhan tersebut [bisa esensial dari minyak cengkih, kayu putih, kayu manis, atau jeruk nipis].
Kemudian untuk langkah kedua, campurkan ketiga bahan tersebut dan kocoklah dalam botol sprayer. Langkah terakhir simpan di tempat aman dan kering sehingga menjaga kandungannya agar tetap baik.
Tata Cara Penggunaan Disinfektan
Menurut Arief, dalam menggunakan disinfektan ini cukup berbeda dengan disinfektan berbahan kimia. Ia menuturkan jika sebelum menyemprotkan ke sebuah medium, medium terebut harus di lap terlebih dahulu dengan menggunakan lap mikrofiber (lap dengan serat halus).
"Bila ingin menggunakan, bersihkan dahulu media atau objek dari debu yang ada di rumah, sebelum disinfektan disemprotkan. Setelah itu, semprotkan dan bersihkan media/objek tersebut dengan lap mikrofiber," ujarnya via Mongabay.co.id.
Menghambat Pertumbuhan Mikroorganisme
2020 Merdeka.com/ journals.lww.com
Arief menerangkan jika disinfektan alami ini sangat aman bagi manusia, karena kandungan did alamnya aman digunakan sebagai cairan antiseptik bagi manusia. Berbeda dengan disinfektan kimia yang memang diperuntukan untuk sterilisasi benda mati.
Kandungan pH dan asam asetat dalam cuka putih sangat rendah, sehingga dikatakan bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Cuka juga dikatakan sebagai antiseptik ringan sehingga aman bagi manusia (tidak menimbulkan iritasi). Sementara untuk kandungan minyak esensial bisa meningkatkan kualitas antibakteri, antivirus, dan antijamur.
"Penggunaan disinfektan tergantung tingkat keperluannya, yaitu sebagai upaya pengendalian sanitasi. Cairan alami ini hanya efektif 30 hingga 60 menit dengan rentang waktu residu yang melekat tidak sampai sehari. Penggunaannya ampuh bila memiliki waktu, tujuan, sasaran dan konsentrasi yang tepat, untuk membasmi organisme," kata Arif.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jerawat bukan hanya masalah kulit, tetapi juga masalah percaya diri. Ternyata, ada banyak cara alami untuk mengatasi bekas jerawat dengan bahan alami.
Baca SelengkapnyaSalah satu permasalahan kulit yang umum terjadi ketika seseorang semakin menua adalah kulit kendur. uk, simak cara mengencangkan kulit secara alami!
Baca SelengkapnyaDengan tips ini, mengupas kulit ari kacang tanah yang sangat tipis bisa jauh lebih mudah walau tanpa direndam air panas. Simak caranya berikut ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut manfaat daun kelor yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaKecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaUntuk membuat makanan tetap tahan lama, kita tidak selalu harus bergantung pada bahan kimia. Sejumlah bahan alami di dapur dapat menjadi pengawet yang efektif.
Baca SelengkapnyaBeberapa bahan alami yang bisa bantu mencerahkan warna kulit.
Baca SelengkapnyaMemiliki flek hitam di wajah dapat menjadi masalah yang mengganggu. Ini 14 bahan alami yang bisa menghilangkan flek hitam jika rutin digunakan.
Baca SelengkapnyaCara menumbuhkan alis dengan mudah, cepat, dan tanpa kerusakan.
Baca Selengkapnya