Mengenal Perbedaan Pleci Jantan dan Betina, Mulai dari Fisik hingga Perilaku

Cara membedakan pleci jantan dan betina penting diketahui para pecinta burung. Meski terlihat sama, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Biasanya, perbedaan antara pleci jantan dan betina juga memengaruhi harga jual.

Pleci merupakan salah satu jenis burung yang saat ini banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Meski memiliki bentuk tubuh mungil, burung yang berasal dari genus Zosterpos ini memiliki suara lantang dan merdu. Tak heran, jika saat ini burung pleci banyak dicari para pecintanya.

Perbedaan pleci jantan dan betina bisa dilihat dari karakteristik fisik. Umumnya, ekor pleci jantan memiliki ujung yang runcing seperti huruf V atau bercabang dua. Sedangkan, pleci betina mempunyai ekor lebih pendek, yang terlihat bila berdampingan.

Selain itu, ujung ekor betina pun biasanya rata, tidak seperti jantan. Sementara itu, pleci jantan memiliki lingkaran yang tebal dan sedikit putus-putus.

Perbedaan pleci jantan dan betina selanjutnya, yaitu ada di warna bulu. Pleci merupakan salah satu jenis burung yang memiliki warna bulu yang menarik dan indah. Hal ini yang juga membedakan antara pleci jantan dan betina.

Pleci jantan memiliki warna yang terlihat lebih mencolok. Pada bulu pleci jantan, biasanya terlihat lebih cerah dan menawan. Sementara itu, pleci betina mempunyai warna bulu yang sedikit kusam. Sehingga terkesan kurang indah dan kurang menawan.

Perbedaan pleci jantan dan betina berikutnya juga bisa dilihat dari suara kicauan. Biasanya, pleci jantan mempunyai suara kicauan yang terdengar lebih nyaring dan mengkristal jika dibandingkan dengan pleci betina. Pleci betina cenderung terdengar lebih lirih dan tidak begitu jernih.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa dalam membedakan suara kicau pleci jantan dan betina dibutuhkan ketelitian serta kejelian yang ekstra. Maka dari itu, semakin Anda terbiasa dan berpengalaman merawat burung pleci, Anda akan bisa membedakan suara keduanya lebih mudah.

Perbedaan pleci jantan dan betina juga bisa dilihat dari perilakunya. Pleci jantan biasanya mempunyai pergerakan yang lebih lincah dan agresif. Mereka suka berkelahi dengan sesama pleci jika diletakkan dalam satu kandang.

Sedangkan, pleci betina bila diletakkan dalam kandang bersama-sama pleci lain, dia tidak menunjukkan tanda-tanda berkelahi atau beradu. Selain itu, Anda bisa membedakan pleci jantan dan betina menggunakan cara menyemprotkan air ke mereka.

Semprotkan cairan perlahan ke bagian kepala pleci saat berada di kandang. Bila saat menyemprot burung tersebut memperlihatkan jambulnya serta bagian pupil matanya mengecil, maka burung tersebut adalah pleci jantan.

Sedangkan, pleci betina saat disemprot umumnya tidak menunjukkan tanda-tanda seperti pleci jantan tersebut.

Cara membedakan pleci jantan dan betina lainnya, yaitu bisa dilihat dari mata pleci. Ciri khas burung pleci berada pada matanya yang memiliki kacamata. Klep kacamata ini yang bisa menjadi indikator pembeda kelamin.

Pleci jantan rata-rata memiliki kacamata tebal, tapi terputus. Sedangkan, burung betina matanya tebal dan tidak putus-putus. Misalnya Anda melihat cincin mata putihnya terputus di salah satu bagian, bisa dipastikan bahwa itu pleci jantan.

Pleci jantan selalu mempunyai bentuk dubur yang memanjang. Sedangkan, dubur pleci betina cenderung kecil. Kondisi di sekitar dubur cukup berbeda. Di mana burung jantan bulu di dekat dubur cukup banyak, sementara yang betina sebaliknya.

Itulah beberapa cara membedakan pleci jantan dan betina. Meski bisa dilihat dari beberapa perbedaan tersebut, Anda tetap harus jeli dalam melihatnya. Sebab jenis burung ini, baik jantan maupun betina, memiliki ciri yang hampir sama.

1. Pengumbaran: Melakukan pengumbaran pada burung pleci sangat penting. Ini bisa dilakukan sekitar 2 kali dalam seminggu untuk membantu mengolah nafas agar burung lebih kuat berkicau.

2. Memandikan Burung Pleci: Setelah proses pengembunan selesai, burung pleci harus dimandikan dengan air bersih. Ini membantu membersihkan bulu dan menyegarkan burung.

3. Menjemur Burung Pleci: Menjemur burung pleci setelah mandi penting untuk mengeringkan bulu dan memberikan asupan vitamin D dari sinar matahari, yang penting untuk kesehatan tulang.

4. Memberikan Makanan Tambahan (EF): Makanan tambahan seperti serangga kecil atau buah-buahan harus diberikan untuk memenuhi nutrisi yang tidak terdapat dalam voer.

5. Angin-Anginkan di Tempat Sejuk: Setelah menjemur, burung pleci harus diangin-anginkan di tempat yang sejuk untuk membantu menurunkan suhu tubuhnya.

6. Pemasteran: Pemasteran dilakukan untuk melatih pleci mengeluarkan suara-suara isian yang bervariasi. Ini bisa dilakukan dengan memutarkan suara burung lain atau dengan burung asli.

7. Membawa Pleci Jalan-Jalan: Membawa pleci jalan-jalan bisa membantu mental dan kesehatannya, memberikan stimulasi baru dan membantu pleci menjadi lebih gacor.

8. Berikan Minuman Racikan: Minuman racikan khusus untuk pleci bisa diberikan untuk membantu menjaga kesehatan dan stamina burung.

9. Kebersihan Kandang: Kebersihan kandang harus selalu diperhatikan. Alas kandang yang penuh kotoran dan sisa makanan harus diganti atau dicuci secara teratur untuk mencegah penyakit.

10. Latihan Fisik di Kandang Umbaran: Latihan fisik di kandang umbaran membantu pleci mengembangkan kekuatan fisik dan stamina untuk berkicau.

11. Istirahat yang Cukup: Pleci juga membutuhkan waktu istirahat yang cukup untuk memulihkan energi dan menjaga kesehatan mentalnya.