Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Memulai saat Titik Terendah, Mantan Guru Honorer di Tasikmalaya Ini Sukses Bisnis Furnitur hingga Punya 68 Karyawan

Memulai saat Titik Terendah, Mantan Guru Honorer di Tasikmalaya Ini Sukses Bisnis Furnitur hingga Punya 68 Karyawan

Memulai saat Titik Terendah, Mantan Guru Honorer di Tasikmalaya Ini Sukses Bisnis Furnitur hingga Punya 68 Karyawan

Mantan guru honorer itu memulai usahanya benar-benar dari bawah, bahkan tanpa modal.

Mantan guru honorer di Tasikmalaya, Jawa Barat berhasil bangkit dari titik terendah di dalam hidup. Ia sukses mengembangkan bisnis furnitur yang telah dirintis dari nol. Saat ini sudah ada 68 karyawan yang ia pekerjakan di beberapa divisi.

Usaha yang dijalankan oleh Mela Dwi Amelia (33) itu lambat laun mengalami kenaikan penjualan dengan latar belakang konsumen yang beragam, termasuk artis.

Kisah Mela dianggap menginspirasi lantaran ia mampu mengatur penjualan produk furniturnya hingga ratusan unit bahkan sampai keluar pulau.

“Zame Furniture sendiri adalah brand furnitur yang menjual berbagai produk mulai dari sofa, lemari, kamar set, kitchen set, semacam interior gitu,” kata dia, mengutip YouTube Naik Kelas.

Bermula dari Guru Honorer yang Tak Dibayar

Bermula dari Guru Honorer yang Tak Dibayar

Dikisahkan, usaha furnitur ini ia bangun benar-benar dari bawah.

Saat itu ia mengajar di sebuah sekolah, namun karena sekolah tersebut belum membutuhkan guru tambahan akhirnya ia mengajar tanpa dibayar.

Di sini Mela mulai down, namun selalu diberi semangat oleh orang tua agar bisa mengajar sebaik mungkin.

Sempat Berjualan Namun Harus Berhenti di Tengah Jalan

Kondisi yang belum stabil secara ekonomi itu mendorong Mela untuk mencoba mencari pemasukan tambahan. Ia lantas berjualan kerupuk yang diberi bumbu dan dijual di koperasi sekolah.

Ternyata usaha kerupuk yang ia goreng selepas mengajar hingga tengah malam itu laku keras. Bahkan ia mampu menjual sekitar 200 sampai 250 bungkus. Namun tiba-tiba pihak sekolah melarangnya berjualan.

“Jadi pas udah nyaman jualan itu tiba-tiba sekolah nggak ngebolehin aku jualan, cuman aku masih ingat aja kata-kata dari pihak sekolah sampai sekarang itu katanya ‘kamu kalau misal pengen uang yang banyak, kamu kerja ke luar, cari perusahaan yang gajinya gede. Kalau saya bilang udah ya udah’ begitu sampai aku nangis waktu itu,” terangnya

Momen Titik Terendah dalam Hidup

Momen Titik Terendah dalam Hidup

Tidak lama dari situ, Mela yang sudah menikah lantas mengandung. Sebelumnya saat awal-awal menikah, sang suami juga memutuskan berhenti bekerja.

Ia menyebut jika di masa-masa ini adalah yang terberat dalam hidup, karena tidak bisa melanjutkan cita-citanya mengajar di sekolah termasuk kondisi ekonominya yang belum stabil.

“Sebenarnya kalau dibilang titik terendah, kalau orang lain mau menikah punya pekerjaan, justru suami aku resign, jadi nggak ada kerjaan. Tapi di sini kita coba perjuangkan bersama-sama,” terangnya.

Mencoba Memanfaatkan Peluang Tanpa Modal

Walau sedang dalam kondisi yang kurang stabil, Mela bersama suami terus saling menguatkan hingga menemukan peluang.

Di sana, ia kemudian memutuskan ikut merantau bersama suami di Tasikmalaya dan melihat potensi usaha mebel.

Momen ini segera ia manfaatkan untuk membuat beberapa produk furnitur awal walau tanpa modal.

“Awalnya kan iseng bikin status di media sosial, gambar furnitur yang nyomot dari internet. Terus saya tawarkan dengan model custom, tapi ternyata ada yang tertarik. Padahal saya memulai ini tanpa modal,” katanya.

DP Konsumen Jadi Modal Awal

Yang menarik, Mela justru mendapatkan modal dari konsumen pertama yang tertarik dan meminta dibuatkan sofa.

Setelah dikirim, uang tersebut ia putar untuk membuat produk dan hasilnya disukai konsumen.

“Jadi tanpa modal, uangnya ini dari DP konsumen yang saya putarkan lagi,” terang dia.

Memulai saat Titik Terendah, Mantan Guru Honorer di Tasikmalaya Ini Sukses Bisnis Furnitur hingga Punya 68 Karyawan

Produk yang dijual Mela

Berjuang Bersama Suami

Setelah beberapa bulan memulai, ia mencoba menawarkan produk lainnya dan mendapatkan pembeli baru. Di tengah kondisi hamil besar, Mela tetap terjun langsung termasuk saat mengantarkan ke konsumen.

Ia sampai harus menyewa mobil dari tetangga demi usahanya bisa berkembang. Sampai akhirnya brand peralatan rumah tangga berbahan kayu miliknya resmi mengudara.

“Waktu itu aku mulai ngebalesin chat, suami di bagian produksi dan ada satu karyawan yang membuat sofanya. Dulu bahkan saya sama suami yang ngantar produknya, itu pas saya lagi hamil besar, ketika barangnya sampai saya minta tolong ke konsumennya buat bantu nurunin barang, sampai begitu waktu memulai usaha ini karena terbatas tenaga,” kata Mela.

Punya 68 Karyawan

Punya 68 Karyawan

Saat ini usaha milik Mela sudah berkembang dan mampu mempekerjakan hingga 68 karyawan.

Mulanya ia hanya mampu menjual satu barang dalam sebulan, kini furniturnya bisa terjual sampai 200 hingga 250 unit per bulan.

“Harganya adayang Rp700 ribu sampai jutaan per unit, tergantung jenisnya. Alhamdulillah dari sekarang sudah bisa terjual 200 sampai 250 unit furnitur ke luar Tasikmalaya juga luar pulau,” tambahnya.

Awalnya Guru Honorer dan Tak Digaji, Kini Mela Sukses Jadi Pengusaha Furniture
Awalnya Guru Honorer dan Tak Digaji, Kini Mela Sukses Jadi Pengusaha Furniture

Karena tak kunjung mendapatkan pekerjaan, satu waktu, sang ibu menghubungi Mela dan memintanya untuk kembali ke kampung halaman, Pangandaran.

Baca Selengkapnya
Kisah Guru Honorer Gaji Rp200 Ribu Sering Bantu Murid Kurang Mampu, Belikan Alat Tulis hingga Sepatu
Kisah Guru Honorer Gaji Rp200 Ribu Sering Bantu Murid Kurang Mampu, Belikan Alat Tulis hingga Sepatu

Gaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan

Baca Selengkapnya
Modal Rp500.000, Guru Honorer Ini Malah Sukses Jadi Pengusaha Website Beromzet Rp100 Juta per Bulan
Modal Rp500.000, Guru Honorer Ini Malah Sukses Jadi Pengusaha Website Beromzet Rp100 Juta per Bulan

Hilmi mulai belajar membuat website dan iklan untuk usaha yang dirintisnya yakni Ezy.co.id.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terima Tunjangan Sertifikasi usai Tujuh Tahun Bekerja, Momen Guru Honorer Lakukan Sujud Syukur Ini Bikin Haru
Terima Tunjangan Sertifikasi usai Tujuh Tahun Bekerja, Momen Guru Honorer Lakukan Sujud Syukur Ini Bikin Haru

Mengetahui tunjangan sertifikasinya keluar, guru honorer ini pun langsung melakukan sujud syukur.

Baca Selengkapnya
Ribuan Guru Honorer Garut Menuntut Diangkat Jadi ASN
Ribuan Guru Honorer Garut Menuntut Diangkat Jadi ASN

Mereka menuntut menjadi ASN, khususnya bagi guru yang berusia 50 tahun ke atas.

Baca Selengkapnya
Berburu Aneka Kerajinan Tangan Khas Tasikmalaya, Bertahan Sejak Abad ke-20
Berburu Aneka Kerajinan Tangan Khas Tasikmalaya, Bertahan Sejak Abad ke-20

Ada perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.

Baca Selengkapnya
Alasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Alasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Alasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Baca Selengkapnya
Kisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar
Kisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar

Berjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.

Baca Selengkapnya
Mantan Wali Kota Surabaya hingga Krisdayanti Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Sidoarjo
Mantan Wali Kota Surabaya hingga Krisdayanti Bakal Meriahkan Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Sidoarjo

Massa mulai memadati GOR lokasi kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Sidoarjo

Baca Selengkapnya