Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Warga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.

Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Keraton Kanoman di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat, tengah bersiap menyambut puncak Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada 28 September mendatang.

Di sana terdapat ragam prosesi untuk menyambut puncak Maulid Nabi Muhammad SAW, salah satu yang menarik adalah tradisi memandikan gamelan tua berusia kurang lebih 600 tahun.

Dalam acara yang dilaksanakan pada Minggu (24/9) itu ratusan warga setempat memadati area keraton yang dijadikan tempat untuk memandikan gamelan.

Yang menarik, air cucian dari gamelan menjadi buruan warga yang hadir. Berikut fakta-faktanya.

Pencucian Menggunakan Bahan Alami

Mengutip ANTARA, Senin (25/9), selain alat musik gamelan, sejumlah benda pusakan juga dicuci dalam prosesi tersebut.

Terlihat abdi dalem keraton yang dipimpin oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran mewakili Sultan Kanoman Sultan Raja Muhammad Emirudin, bergantian membersihkan alat-alat bersejarah itu menggunakan air dengan campuran bahan alami.

Bahan-bahan yang digunakan ialah batu bata tumbuk yang dicampur dengan fermentasi air kelapa muda. Lalu ada disiapkan juga air bunga serta asam Jawa dan jeruk nipis.

Berusia 6 Abad

Berusia 6 Abad

Gamelan tersebut sudah ada sejak 600 tahun silam dan disebut merupakan peninggalan dari Sunan Gunung Jati.

Menurut juru bicara keraton, Ratu Arimbi, pencucian dilakukan di dalam Langgar Keraton Kanoman.

Setelah disucikan, gamelan akan ditabuh oleh para nayaga yang merupakan orang terpilih, sekaligus keturunan dari para penabuh-penabuh sebelumnya.

Tidak Rusak Walau Sudah Berusia 6 Abad

Yang menarik dari acara tersebut adalah gamelannya yang masih tetap kokoh walau berusia 6 abad.

Alat musik itu juga masih bisa dipukul dengan baik, dan menghasilkan suara yang merdu.

"Gong Sekaten ini sudah ada sejak masa Sunan Gunung Jati. Kami terus menjaga tradisi turun temurun ini supaya tetap lestari," kata Ratu Arimbi.

Air Bekas Cucian Jadi Rebutan.

Air Bekas Cucian Jadi Rebutan.

Selain berbondong-bondong ingin menyaksikan, banyak warga yang hadir juga berebut air bekas cucian gamelan dan pusaka tersebut.

Dikutip dari Liputan6, air ada yang digunakan untuk dipakai sendiri, dan ada juga yang diberikan ke lahan pertanian. Menurut warga, air tersebut dianggap berkah lantaran mengandung doa yang baik.

"Momen keluarnya Gong Sekaten menjadi salah satu kesempatan bagi masyarakat Cirebon dan sekitarnya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana wujud rupa gamelan pusaka yang hanya muncul sekali dalam setahun itu," jelas Ratu Arimbi.

Sebagai Media Dakwah

Gamelan bernama Sekati ini pernah jadi media penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati.

Dulunya gamelan digunakan untuk memperkenalkan agama Islam kepada masyarakat di Cirebon.

Menurut sejarah, barangsiapa yang ingin menyaksikan dan menikmati lantunan merdu dari gamelan harus membaca dua kalimat syahadat sebagai syaratnya.

Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun
Fakta Unik Menara Syahbandar, Titik Nol Kota Semarang Berusia 173 Tahun

Bangunan itu kini direvitalisasi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.

Baca Selengkapnya
Anak-Anak Sudah Main Kelereng Sejak Zaman Mesir, Yunani dan Romawi Kuno, Ini Sejarahnya
Anak-Anak Sudah Main Kelereng Sejak Zaman Mesir, Yunani dan Romawi Kuno, Ini Sejarahnya

Permainan kelereng sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Salah Satu Peninggalan Wali Songo, Ini Fakta Unik Permainan Cublak-Cublak Suweng
Salah Satu Peninggalan Wali Songo, Ini Fakta Unik Permainan Cublak-Cublak Suweng

Permainan ini dimainkan dengan diiringi lagu berjudul sama

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan
Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan

Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.

Baca Selengkapnya
Kisah Gamelan Purbalaras Khas Bandung, Bertahan Sejak 1960 dan Menggema sampai Prancis
Kisah Gamelan Purbalaras Khas Bandung, Bertahan Sejak 1960 dan Menggema sampai Prancis

Gamelan yang diproduksi oleh Purbalaras telah lama diakui kualitasnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia
Fakta Menarik Burung Kakatua Jambul Kuning Abbotti, Satwa Endemik Sumenep yang Jadi Perhatian Dunia

Burung endemik Sumenep ini punya beragam keunikahn.

Baca Selengkapnya
HUT TNI ke-78: Sejarah TNI, Beserta Tugas Pokok dan Fungsinya
HUT TNI ke-78: Sejarah TNI, Beserta Tugas Pokok dan Fungsinya

TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara. Namun bagaimana sejarah terbentuknya hingga tetap diandalkan sampai saat ini?

Baca Selengkapnya
Sudah Ada Sejak Hampir 100 Tahun Lalu, Ini Fakta Menarik Jalan Tol
Sudah Ada Sejak Hampir 100 Tahun Lalu, Ini Fakta Menarik Jalan Tol

Jalan tol menyimpan fakta menarik di balik proses pembangunannya.

Baca Selengkapnya
6 Fakta Sosok Megawati Hangestri Pevoli Kebanggaan Indonesia, Debut di Liga Korea Langsung Jadi Pemain Terbaik
6 Fakta Sosok Megawati Hangestri Pevoli Kebanggaan Indonesia, Debut di Liga Korea Langsung Jadi Pemain Terbaik

Ia berkarier sebagai pemain bola voli sejak usia 14 tahun

Baca Selengkapnya