Acuk Dulag, Tradisi Tahunan Saat Lebaran yang Ancam Keberhasilan PSBB di Sukabumi

Merdeka.com - Pasca diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap dua di Kota Sukabumi yang berlaku mulai 20-29 Mei 2020, masyarakat di Kota Santri ini diimbau untuk terus menerapkan physical distancing dan membatasi aktivitas di luar rumah.
Namun penerapan PSBB tahap kedua tersebut berbarengan dengan tradisi warga Sukabumi jelang Hari Raya Idul Fitri yaitu Acuk Dulag. Tradisi berburu pakaian yang dipakai untuk Lebaran ini sudah menjadi kebiasaan warga Sukabumi yang dikhawatirkan akan mengancam keberhasilan PSBB.
Banyak Warga Berkerumun
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Salah satu alasan kuat mengapa tradisi tersebut mengancam keberhasilan PSBB adalah karena banyak dari masyarakat Sukabumi yang berburu baju Lebaran tidak mematuhi physical distancing, tetap berkerumun, serta tidak menggunakan masker.
Menjaga Tradisi
Ratinah (60), seorang warga Kota Sukabumi mengungkapkan jika setiap jelang Lebaran banyak warga Sukabumi yang diberikan uang oleh anak-anak mereka yang merantau di luar kota dan luar negeri. Uang tersebut digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga selama Lebaran, termasuk membeli baju baru.
“Ini uang belanja dari anak saya ada di Arab Saudi untuk Lebaran kami di Sukabumi. Sehingga wajib dibelanjakan untuk Lebaran,” ujar Ratinah seperti dilansir dari sukabumiupdate.
Kontrol Tradisi jadi Kunci Keberhasilan PSBB
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjelaskan jika pemerintah mengerti bahwa semakin mendekati hari Lebaran, maka tantangan pemutusan mata rantai Covid-19 juga semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya masyarakat Sukabumi yang tetap menjalankan tradisi Acuk Dulag di masa pandemi seperti sekarang.
Pemerintah Kota Sukabumi hanya memberi batas waktu operasional pertokoan non pangan termasuk pedagang busana Lebaran dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB selama penerapan PSBB. Toko pangan pasar rakyat dan pasar tradisional bahkan tetap beroperasi seperti biasa.
“Ketika ada satu toko atau pasar swalayan melanggar dengan terpaksa pemkot menutup semua pertokoan. Rencananya setiap hari akan dilakukan evaluasi karena sejatinya PSBB mengurangi pergerakan manusia dan kedua melihat atau menjaga jarak,” ujar Achmad Fahmi dilansir dari laman resmi Pemkot Sukabumi.
Imbauan Pemda kepada Masyarakat
©2020 Merdeka.com
Berkaca dari masalah tersebut, Achmad Fahmi pun mengimbau kepada para penjual barang kebutuhan non logistik agar tetap mematuhi arahan untuk melakukan physical distancing serta menutup toko tepat waktu.
“Di mana toko membatasi jumlah pengunjung agar tidak terjadi kerumunan. Mudah-mudahan dengan kedisiplinan Kota Sukabumi pulih dari pandemi Covid-19,” imbuhnya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

5 Tradisi Masyarakat Sumatra Utara Menyambut Datangnya Ramadan, Salah Satunya Pesta Tapai
Di Provinsi Sumatra Utara, masyarakat menyambut bulan suci ini dengan ragam tradisi yang berbeda-beda dan tentunya penuh makna.
Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Mengenal Tradisi Andung, Ungkapan Perasaan Duka saat Upacara Kematian Ala Suku Batak Toba
Ketika seseorang telah pergi untuk selamanya, bagi kelompok Suku Batak Toba orang tersebut layak untuk mendapatkan penghormatan.
Baca Selengkapnya
Keunikan Tradisi Bajapuik, Adat Perkawinan Menjemput Mempelai Laki-Laki Khas Pariaman
Tradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca Selengkapnya
Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya
Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah
Baca Selengkapnya
1 Anggota KKB Ditangkap Saat Membaur dengan Masyarakat di Puskesmas Ilaga, Ini Tampangnya
Polisi sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan aktivitas mencurigakan berkatan KKB.
Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan
Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca Selengkapnya