14 Jenis Penyakit Autoimun yang Umum Terjadi, Wajib Diketahui
Merdeka.com - Penyakit autoimun dikaitkan dengan kerusakan sistem kekebalan yang menyebabkan tubuh menyerang jaringannya sendiri. Sistem kekebalan tubuh adalah jaringan kompleks sel dan organ khusus yang digunakan untuk bertahan melawan zat asing dari luar tubuh.
Zat asing dari luar tubuh ini dapat berupa bakteri, parasit, beberapa sel kanker, dan jaringan transplantasi. Biasanya, sistem kekebalan tubuh hanya bereaksi terhadap zat asing untuk melindungi tubuh. Antibodi normal adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk menargetkan penyerang asing.
Ketika sistem kekebalan tidak berfungsi, tubuh akan salah mengira bahwa jaringannya sendiri dianggap sebagai benda asing, dan menghasilkan sel kekebalan (limfosit) dan autoantibodi yang menargetkan dan menyerang jaringan tersebut. Respon yang tidak tepat ini, yang disebut sebagai reaksi autoimun, dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.
Meskipun ada banyak penyakit yang berkaitan dengan autoimun, kami akan menjelaskan beberapa jenis penyakit autoimun yang sering dialami, menurut Healthline.
Diabetes tipe 1
Jenis penyakit autoimun pertama adalah diabetes tipe 1. Pankreas menghasilkan hormon insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah. Pada diabetes mellitus tipe 1, sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas. Hasil gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, serta organ-organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf.
Artritis reumatoid
Jenis penyakit autoimun yang kedua yaitu artritis rheumatoid. Pada artritis rheumatoid, sistem kekebalan menyerang sendi. Serangan ini menyebabkan kemerahan, rasa hangat, nyeri, dan kekakuan pada persendian. Tidak seperti osteoartritis, yang umumnya menyerang orang-orang seiring bertambahnya usia, artritis rheumatoid dapat dimulai sejak usia 30-an atau bahkan lebih cepat.
Psoriasis/artritis psoriatik
gethealthystayhealthy.com
Jenis penyakit autoimun yang ketiga yakni psoriasis. Sel-sel kulit biasanya tumbuh dan kemudian luruh ketika tidak lagi dibutuhkan. Psoriasis menyebabkan sel-sel kulit berkembang biak terlalu cepat. Sel-sel ekstra menumpuk dan membentuk bercak merah yang meradang, umumnya dengan sisik putih keperakan pada kulit. Sekitar 30 persen orang dengan psoriasis juga mengalami pembengkakan, kekakuan, dan nyeri pada persendian mereka. Bentuk penyakit ini disebut psoriatic arthritis.
Multiple sclerosis
Jenis penyakit autoimun yang keempat adalah multiple sclerosis. Multiple sclerosis (MS) merusak selubung mielin, lapisan pelindung yang mengelilingi sel-sel saraf, di sistem saraf pusat Anda. Kerusakan pada selubung mielin akan memperlambat kecepatan transmisi pesan antara otak dan sumsum tulang belakang ke dan dari seluruh tubuh Anda. Kerusakan ini dapat menyebabkan gejala seperti mati rasa, kelemahan, masalah keseimbangan, dan kesulitan berjalan.
Lupus eritematosus sistemik (LES)
Jenis penyakit autoimun yang kelima yaitu lupus eritematosus sistemik. Meskipun dokter pada tahun 1800-an pertama kali menggambarkan lupus sebagai penyakit kulit karena ruam yang ditimbulkannya, bentuk sistemiknya yang paling umum, sebenarnya mempengaruhi banyak organ, termasuk persendian, ginjal, otak, dan jantung. Nyeri sendi, kelelahan, dan ruam adalah beberapa gejala yang paling umum.
Penyakit radang usus
Penyakit radang usus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan dinding usus. Setiap jenis radang usus mempengaruhi bagian saluran gastrointestinal yang berbeda.
Penyakit Addison
Penyakit Addison mempengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron serta hormon androgen. Memiliki terlalu sedikit kortisol dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula (glukosa). Defisiensi aldosteron akan menyebabkan hilangnya natrium dan kelebihan kalium dalam aliran darah. Gejala termasuk kelemahan, kelelahan, penurunan berat badan, dan gula darah rendah.
Penyakit Graves
Penyakit Graves menyerang kelenjar tiroid di leher, dan menyebabkannya memproduksi terlalu banyak hormon. Hormon tiroid mengontrol penggunaan energi tubuh, yang dikenal sebagai metabolisme. Memiliki terlalu banyak hormon ini meningkatkan aktivitas tubuh Anda, menyebabkan gejala seperti gugup, detak jantung yang cepat, intoleransi panas, dan penurunan berat badan.
Sindrom Sjogren
Jenis penyakit autoimun yang berikutnya yaitu sindrom Sjogren. Kondisi ini menyerang kelenjar yang memberikan pelumasan pada mata dan mulut. Gejala khas sindrom Sjögren adalah mata kering dan mulut kering, serta dapat mempengaruhi persendian atau kulit.
Tiroiditis Hashimoto
Pada tiroiditis Hashimoto, produksi hormon tiroid melambat hingga Anda akan mengalami kekurangan hormon tersebut. Gejalanya meliputi penambahan berat badan, kepekaan terhadap dingin, kelelahan, rambut rontok, dan pembengkakan tiroid (gondok).
Miastenia gravis
Miastenia gravis mempengaruhi impuls saraf yang membantu otak mengontrol otot. Ketika komunikasi dari saraf ke otot terganggu, sinyal tidak dapat mengarahkan otot untuk berkontraksi. Gejala yang paling umum adalah kelemahan otot yang memburuk dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat. Seringkali otot yang mengontrol gerakan mata, pembukaan kelopak mata, menelan, dan gerakan wajah adalah yang sering terlibat.
Vaskulitis autoimun
Vaskulitis autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang pembuluh darah. Peradangan yang terjadi mempersempit arteri dan vena, sehingga lebih sedikit darah yang mengalir di dalamnya.
Anemia pernisiosa
Kondisi ini menyebabkan kekurangan protein, yang dibuat oleh sel-sel lapisan perut, yang dikenal sebagai faktor intrinsik yang dibutuhkan usus kecil untuk menyerap vitamin B-12 dari makanan. Tanpa cukup vitamin ini, seseorang akan mengalami anemia, dan kemampuan tubuh untuk sintesis DNA yang tepat akan berubah.
Penyakit celiac
Orang dengan penyakit celiac tidak bisa makan makanan yang mengandung gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, gandum hitam, dan produk biji-bijian lainnya. Ketika gluten berada di usus kecil, sistem kekebalan menyerang bagian saluran pencernaan ini dan menyebabkan peradangan.
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.
Baca SelengkapnyaSistem kekebalan tubuh yang belum sempurna serta usia anak menyebabkan kondisi batuk pilek rentan terjadi pada anak. Ketahui cara tepat untuk menanganinya.
Baca SelengkapnyaDalam dunia medis, komplikasi merujuk pada kondisi di mana sebuah penyakit memicu penyakit lainnya yang akhirnya memunculkan efek perubahan itu sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tubuh merespons dengan melepaskan keringat sebagai bagian dari mekanisme pendinginan alami.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaSesak napas bukanlah suatu kondisi yang dapat diabaikan, karena dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pernapasan atau organ tubuh lainnya.
Baca SelengkapnyaLima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca SelengkapnyaPenglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.
Baca Selengkapnya