Merdeka.com - Presiden Sukarno sangat teliti dan hapal terhadap berbagai koleksi kesukaannya. Termasuk ketika pot antik miliknya yang dipajang di Istana Negara tiba-tiba rusak.
Penulis: Hendi Jo
Istana Negara di Jakarta heboh pada suatu senja. Presiden Sukarno terlihat bermuka masam. Itu terjadi setelah Si Bung Besar berkeliling kawasan istana bersama putra sulungnya, Guntur Sukarnoputra yang saat itu masih remaja.
"Tok (paggilan akrab Guntur), coba panggilkan Pak Pelayan," kata Bung Karno.
Enem, pelayan yang dimaksud pun langsung datang ke hadapan Bung Karno. Dia nampak ketakutan. Dengan wajah yang pucat dan memelas, dia setengah berjingkat menghampiri bos-nya itu.
"Nem, pot antik Bapak yang di sini kemana?" tanya Bung Karno dalam bahasa Sunda.
"Ehm…Pepeus (pecah), Pak…" jawab Enem. Suaranya gemetar.
"Hah peupeus! Siapa yang memecahkan!? Siapa yang melakukan!?" teriak sang presiden.
"Aa..Ab…Abdi teu terang, Pak…(Saya tidak tahu, Pak)."
"Maenya jurig nu meupeuskeun, hah! Hayo kabeh pelayan kadarieu! Saha nu nyaho! Mun teu aya nu ngaku, kabeh kudu dipariksa pulisi (Masa hantu yang memecahkannya, hah! Ayo semua pelayan kumpul! Siapa yang tahu! Kalau tidak ada yang mengaku, semua akan berurusan dengan polisi)."
Tak perlu waktu cepat, semua pelayan pun berkumpul di belakang Istana Negara. Mulailah Bung Karno menginterogasi satu persatu para pelayannya.
"Sueb! Maneh nyaho henteu?!"
"Abdi teu terang, Pak…"
"Saleh!?"
"Teu…Ter…Terang, Pak…"
"Sain!?"
Ditanya demikian, kakek berusia 70 tahun itu alih-alih menjawab. Yang ada dia malah kumat penyakit asmanya.
"Aaaaa..Abdi…Ngik…Ngik…Teu…Te..Terang, Pak…Ngik…Ngik"
Kemarahan Bung Karno semakin besar mendengar jawaban semua pelayannya tersebut. Dia kemudian memerintahkan pengawalnya untuk memanggil komandan jaga hari itu. Datanglah dia dengan tergopoh-gopoh.
"Siap, Pak!"
Bung Karno lantas memerintahkan sang komandan jaga untuk memeriksa semua pelayan ini dan para tukang kebun. Begitu marahnya sang presiden, hingga dia memerintahkan jika pelakunya ketemu untuk langsung 'digantung'. Tentunya perintah itu hanya untuk menggertak saja.
"Pada saat itu kulihat Pak Saiin yang tengah berdiri gemetaran tetiba celananya sudah basah kuyup karena mengompol," kisah Guntur Sukarnoputra dalam Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku.
Advertisement
Beberapa saat kemudian, sang komandan sudah kembali. Menurut penyidikan yang sudah dilakukannya, ternyata pot itu pecah karena terkena cakram. Bung Karno nampak terkejut mendengar laporan tersebut. Dia pastinya tahu bahwa satu-satunya orang yang memiliki hobi main lempar cakram adalah putera sulungnya.
Dia kemudian memerintahkan semua pelayan dan pasukan penjaga Istana untuk kembali bekerja. Begitu tempat itu sepi, diajaknya Guntur kembali jalan-jalan. Setelah agak jauh, sambil terus berjalan, Bung Karno berbisik serak kepada Guntur:
"Lain kali kalau bikin salah, kasih tahu Bapak ya! Jangan seperti ini, tenggorokan Bapak hampir-hampir putus, Saiin terkencing-kencing, pengawal repot…Jebulnya kau punya ulah!"
"Ya, Pak…" jawab Guntur sambil tertunduk.
Layaknya manusia biasa, Presiden Sukarno kadang-kadang suka kesal dan marah kepada orang-orang di sekitarnya. Namun itu dilakukannya supaya orang-orang itu berlaku disiplin dan tak lalai kepada tugasnya masing-masing. Semacam peringatan karena rasa sayang. Makanya menurut salah satu pengawal dekatnya H. Mangil Martowidjojo, kemarahan Bung Karno tak pernah berlama-lama.
Salah satu kondisi yang paling 'ditakuti' para pelayan istana adalah saat Bung Karno tengah uring-uringan karena masalah negara atau terkait soal pribadi. Enem, adalah salah satu pelayan yang pernah dipanggil dalam situasi seperti itu.
Begitu takutnya, hingga tak terasa sang pelayan yang sudah sepuh itu terkentut-kentut di depan sang presiden. Murka-kah Bung Karno? Tidak sama sekali.
"Bung Karno justru malahan ketawa…" ungkap Mangil dalam bukunya, Kesaksian Tentang Bung Karno 1945—1967.
Advertisement
Lolos dari Jebakan Gerilyawan Permesta, KKo AL Berhasil Keluar dari Gunung Wiau
Sekitar 1 Minggu yang laluMundur dari TNI, Jenderal Didi Kartasasmita Menjadi Pegawai Negara Pasundan
Sekitar 1 Minggu yang laluTak Akur dengan Pemerintah Pusat, Jenderal Mayor Didi Kartasasmita Mundur dari TNI
Sekitar 1 Minggu yang laluDidi Kartasasmita, Khianati Ratu Belanda Demi Republik Indonesia
Sekitar 1 Minggu yang laluTentara Belanda Takut Penyakit Pes, Pejuang Indonesia Teror Kirim 10 Karung Tikus
Sekitar 1 Minggu yang laluKegetiran Masyarakat Jawa Barat di Era Gerombolan DI/TII Merajalela
Sekitar 1 Minggu yang laluAkibat Disergap Tentara Belanda, Tuanku Imam Bonjol Terluka Parah
Sekitar 1 Minggu yang laluKisah Bung Karno dan Sopirnya: Dari Ditinggal Ngopi Sampai Dikepung Tentara Belanda
Sekitar 1 Minggu yang laluBung Karno Sering Ngutang pada Arief Sopir Taksi Langganannya
Sekitar 1 Minggu yang laluGerah dengan Aksi Letnan Princen, Militer Belanda Bentuk Unit Khusus
Sekitar 1 Minggu yang laluPasukan Letnan Princen Serang Pos Pao An Tui, Hidung Tentara Hilang Kena Peluru
Sekitar 2 Minggu yang laluKetika Pimpinan KNIL Tutup Mata Atas Kebiadaban Kapten Westerling
Sekitar 2 Minggu yang laluBarutunggul, Neraka Tentara Belanda di Dataran Tinggi Ciwidey
Sekitar 2 Minggu yang laluMiliter Belanda Frustrasi Hadapi Siluman Merah di Ciwidey
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 6 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang laluIrjen Ferdy Sambo Ditetapkan Tersangka Kasus Kematian Brigadir J
Sekitar 44 Detik yang laluVIDEO: Bharada E Bongkar Skenario Pembunuhan Brigadir J, Ungkap Dalang Utama
Sekitar 35 Menit yang laluPolisi Geledah Rumah Pribadi Irjen Ferdy Sambo Cari Bukti Baru
Sekitar 51 Menit yang laluKondisi Terkini Mako Brimob Jelang Pengumuman Tersangka Baru Kasus Brigadir J
Sekitar 53 Menit yang laluIrjen Ferdy Sambo Ditetapkan Tersangka Kasus Kematian Brigadir J
Sekitar 44 Detik yang laluVIDEO: Bharada E Bongkar Skenario Pembunuhan Brigadir J, Ungkap Dalang Utama
Sekitar 35 Menit yang laluKondisi Terkini Mako Brimob Jelang Pengumuman Tersangka Baru Kasus Brigadir J
Sekitar 53 Menit yang laluBharada E Kirim Pesan ke Keluarga Brigadir J, Isinya Bikin Haru
Sekitar 56 Menit yang laluIrjen Ferdy Sambo Ditetapkan Tersangka Kasus Kematian Brigadir J
Sekitar 44 Detik yang laluVIDEO: Bharada E Bongkar Skenario Pembunuhan Brigadir J, Ungkap Dalang Utama
Sekitar 35 Menit yang laluBharada E Kirim Pesan ke Keluarga Brigadir J, Isinya Bikin Haru
Sekitar 56 Menit yang laluKomisi VI DPR RI Soroti Peran BUMN dalam Pengembangan Berbagai Sektor di NAD
Sekitar 9 Jam yang laluEkonomi Tumbuh Impresif, Puteri Komarudin: Pemulihan Terus Berlanjut dan Semakin Kuat
Sekitar 1 Hari yang laluBRI Liga 1: Andritany Ardhiyasa Akui Sering Beri Petuah ke Kiper Muda Persija
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami