Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Unik Kampung Kaputihan di Cirebon, Warga Dilarang Bangun Rumah Pakai Semen

Kisah Unik Kampung Kaputihan di Cirebon, Warga Dilarang Bangun Rumah Pakai Semen Kampung Kaputihan Cirebon. ©2021 Youtube Nur Hawa/editorial Merdeka.com

Merdeka.com - Ada pemandangan unik jika kita berkunjung ke Kampung Kaputihan di Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Seluruh rumah warga di kampung ini masih menggunakan bahan bangunan tradisional hingga sekarang.

Saat ini ada 16 rumah warga setempat yang masih terbuat dari bilik bambu dan atap daun. Menurut tokoh setempat bernama Endang Yusuf, keputusan warga Kaputihan membangun rumah dari bilik bambu dan daun bukan disebabkan faktor ekonomi.

"Iya jadi ini ceritanya bermula dari zaman dulu banyak warga di sini memang tidak ada yang membangun rumah menggunakan tembok atau semen karena mempertahankan tradisi masa lalu," terang Endang.

Melansir video yang diunggah di channel Youtube Kanal Koela, berikut alasan dan sejarah warga Kampung Kaputihan tak membangun rumah dengan tembok permanen.

Melaksanakan Petuah Leluhur

kampung kaputihan cirebon

Salah satu rumah warga di Kampung Kaputihan Cirebon

©2021 Youtube Nur Hawa/editorial Merdeka.com

Endang mengatakan jika keputusan warga membangun rumah dengan bilik bambu, kayu, dan atap daun tersebut merupakan upaya menjalankan petuah leluhur di sana.

Menurutnya, ada kepercayaan di kalangan warga Kaputihan jika rumah yang dibangun menggunakan bahan modern tembok, sang pemilik akan tertimpa musibah seperti sakit hingga meninggal dunia. Hal ini berlaku untuk semua unsur bangunan, mulai dari lantai hingga bagian atap.

"Sejak dulu jangankan untuk tembok, semenan di bagian lantai saja tidak ada yang berani buat. Katanya warga yang melanggar akan terkena sakit," terangnya.

Mitos yang Berkembang

Sementara itu penggunaan dinding dari bilik bambu dan atap daun tebu merupakan upaya masyarakat Kaputihan untuk memanfaatkan potensi alam sekitar. Endang mengatakan, dahulu di sekitar desa banyak terdapat kebun tebu yang daunnya dimanfaatkan untuk berteduh.

Namun di masa sekarang, perlahan warga sudah menggunakan bahan lain seperti asbes atau seng karena kebun tebu sudah mulai jarang ditemui.

"Kalau sekarang kan kebun tebu sudah susah, jadi warga banyak yang mulai pakai seng atau asbes. Itu juga tidak berpengaruh. Dulu itu ketika ada yang bangun pakai semen pemiliknya sakit tapi setelah dibongkar pemilik kembali sembuh," katanya lagi.

Selain Endang, mitos tersebut juga diyakini oleh Nur, warga setempat yang sehari-harinya berprofesi sebagai pembuat net bulutangkis. Menurutnya, ia tak berani membangun rumah dengan tembok karena ia percaya hal itu bisa membuat anggota keluarganya sakit dan tak kunjung sembuh.

"Ini kami tidak berani membangun dengan semen, karena takut ada yang sakit dan nggak sembuh-sembuh," kata dia.

Ajarkan Kesederhanaan Warga

Di balik kentalnya kepercayaan masyarakat setempat, ternyata ada pesan lain yang ingin disampaikan oleh leluhur yang dipercaya sebagai warga pertama di Kaputihan.

Menurut Kirno, salah seorang warga setempat, zaman dahulu terdapat tokoh bernama Kiai Mani dan Kiai Tar yang berupaya menjaga keturunannya agar tidak menampilkan sisi kemewahan yang dimiliki. Sehingga ia dianggap rendah hati, dan banyak diikuti oleh warga penerusnya melalui pembuatan rumah secara sederhana.

"Menurut cerita dari mulut ke mulut memang ada kisah dari si empunya yang dulu pertama tinggal di sini adalah sangat rendah hati, sehingga ia tidak ingin memamerkan kepunyaannya," kata Kirno di Youtube Mbansrock Channel.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan
Uniknya Rumah Batak Karo Siwaluh Jabu, Berbahan Kayu dan Bikin Penghuninya Tak Kepanasan

Terdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.

Baca Selengkapnya
Kades di Sukabumi Panik Didatangi Mayjen Kunto Arief Sambil Bawa Prajurit TNI Secara Tiba-tiba
Kades di Sukabumi Panik Didatangi Mayjen Kunto Arief Sambil Bawa Prajurit TNI Secara Tiba-tiba

Momen Mayjen Kunto Arief Wibowo lakukan kunjungan mendadak ke rumah seorang kepala desa di Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga

Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Dihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah

Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.

Baca Selengkapnya
Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya
Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya

Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya di Jalan Raya, Baliho Caleg di Cirebon Marak Ditemukan di Area Kuburan
Bukan Hanya di Jalan Raya, Baliho Caleg di Cirebon Marak Ditemukan di Area Kuburan

Alat peraga kampanye milik peserta pemilu yang dipasang di area pemakaman umum dan median jalan melanggar aturan.

Baca Selengkapnya
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.

Baca Selengkapnya
Ajak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu
Ajak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu

Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu

Baca Selengkapnya