Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Tentang Daging Ayam di Tengah Perang untuk Megawati

Kisah Tentang Daging Ayam di Tengah Perang untuk Megawati Bung Karno dan Fatmawati. ©2022 Yayasan Bung Karno

Merdeka.com - Di tengah perang, kondisi serba sulit. keluarga Presiden Sukarno terpaksa mengungsi. Megawati kecil ingin makan daging ayam kesukaannya. Bagaimana cara mendapatkannya?

Belanda menggelar Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948. Mereka ingin kembali berkuasa atas Republik Indonesia yang telah merdeka. Pasukan Belanda berhasil menguasai Kota Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota perjuangan Republik indonesia.

Belanda menduduki Gedung Kepresidenan dan menahan Presiden Sukarno, Wapres Mohammad Hatta, sejumlah menteri dan tokoh Republik Indonesia. Bung Karno bersama Sutan Sjahrir diasingkan ke Parapat, Sumatera Utara. sementara Bung Hatta ditahan di Pulau Bangka.

Derita Keluarga Bung Karno Diasingkan

Keluarga Bung Karno dan Bung Hatta tidak ikut diasingkan ke luar Pulau Jawa. Awalnya mereka ditahan di Gedung Kepresidenan dengan pengawalan ketat Belanda. Namun akhirnya mereka diusir keluar dari sana.

Di antara mereka ada istri Bung Karno, Fatmawati beserta anak-anaknya yang masih kecil. Guntur Soekarnoputra dengan Megawati Soekarnoputri. Fatmawati kemudian tinggal di sebuah rumah sederhana di Batanawarsa, dekat Kali Code. Kondisinya saat itu cukup menyedihkan.

"Daun pintu tak ada, jendela demikian juga. Semua kekurangan dan kerusakan itu kami perbaiki sendiri," kenang Fatmawati.

Hal itu ditulisnya dalam Fatmawati, Catatan Kecil Bersama Bung Karno, yang diterbitkan oleh Yayasan Bung Karno dan Media Pressindo

Keluarga presiden Sukarno tak pernah lepas dari pengawasan. Pasukan Belanda sering datang ke rumah tersebut untuk mengamati kegiatan mereka.

Di Tengah Baku Tembak

Selama perang, kondisi dalam rumah pengungsian cukup menegangkan. Sering terdengar baku tembak antara pasukan TNI dan tentara Belanda. Kadang ada juga peluru nyasar mengenai rumah itu. Untungnya tak ada korban.

Untuk menakut-nakuti Fatmawati dan keluarga, tentara Belanda iseng menembaki tiang listrik dan tiang telepon.

Di halaman rumah, Fatmawati pernah menemukan beberapa puluh butir peluru yang masih utuh. Peluru-peluru itu rupanya milik tentara Belanda yang tercecer.

"Ternyata pelor-pelor yang kutemukan itu masih baik. Secara rahasia pelor-pelor yang kutemukan itu kuserahkan pada pemuda gerilya melalui kurir," tulis Fatmawati.

Ayam Goreng untuk Megawati

Saat perang kemerdekaan, kondisi perekonomian cukup sulit. Megawati yang saat itu masih kecil, terus menerus minta daging ayam. Makanan favoritnya.

"Aku katakan dalam suasana perang, di pasar tidak ada yang menjual daging ayam," kata Fatmawati pada Mega kecil.

Baru saja Fatmawati selesai berkata demikian, tiba-tiba ada seekor ayam terbang masuk rumah. Spontan Mega berkata "Nah, itu ayam."

Mendengar ucapan Mega, Fatmawati merasa geli sekaligus terharu.

"Langsung ayam tadi aku 'lempar' ke dapur untuk memenuhi permintaan Megawati," kenangnya.

Fatmawati merasa bersyukur telah mendapat jalan keluar atas keinginan putrinya yang kangen makan daging ayam.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
image Rekomendasi
Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam

Aiman Ungkap Duduk Perkara Dipolisikan usai Sebut Aparat Tak Netral dan Didatangi Polisi Tengah Malam

Aiman Witjaksono menjelaskan duduk perkara munculnya enam laporan dugaan hoaks usai sebut aparat tidak netral.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Gibran Dianggap Takut Debat, TKN Prabowo: Kita Lihat Saja Nanti

Gibran Dianggap Takut Debat, TKN Prabowo: Kita Lihat Saja Nanti

TKN Prabowo menepis anggapan Gibran takut debat karena selalu absen ketika diundang ke dialog publik.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Anies Baswedan Bakal Bawa BOTI ke Tingkat Nasional Bila Terpilih jadi Presiden

Anies Baswedan Bakal Bawa BOTI ke Tingkat Nasional Bila Terpilih jadi Presiden

Anies Baswedan akan membawa program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) ke tingkat nasional.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
TKN Prabowo Balas Cak Imin soal Indonesia Terancam Bahaya Jika Amin Tak Menang: Jangan Sombong!

TKN Prabowo Balas Cak Imin soal Indonesia Terancam Bahaya Jika Amin Tak Menang: Jangan Sombong!

Nusron mengingatkan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.

Baca Selengkapnya icon-hand
image Rekomendasi
Ganjar Respons Kebocoran Data KPU: TPN Juga Terus Memantau

Ganjar Respons Kebocoran Data KPU: TPN Juga Terus Memantau

KPU diminta segera memperbaiki masalah tersebut. Dampaknya dapat menimbulkan sentimen negatif.

Baca Selengkapnya icon-hand
Benarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya

Benarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya

Benarkah Perdana Menteri Israel Resmi Akhiri Perang dengan Palestina? Cek Faktanya

Baca Selengkapnya icon-hand
Tak Hanya Kaya Harta, Miliarder ini Rela Gelontorkan Rp1,8 T untuk Bantu Orang Tak Mampu

Tak Hanya Kaya Harta, Miliarder ini Rela Gelontorkan Rp1,8 T untuk Bantu Orang Tak Mampu

Pria ini merupakan orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan mencapai USD160 miliar.

Baca Selengkapnya icon-hand
Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Waketum Golkar Sebut Banyak Persoalan Jakarta Perlu Dibenahi

Erwin Aksa menyampaikan masih banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya icon-hand
Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Setelah ASEAN, Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Dubai

Bank Indonesia menandatangani kerja sama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya icon-hand
Ilmuwan Ungkap Magnet Bumi Hampir Terbalik, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan

Ilmuwan Ungkap Magnet Bumi Hampir Terbalik, Begini Dampaknya Bagi Kehidupan

Jika poros Bumi bergeser, lebih berbahaya lagi apabila magnet Bumi yang terbalik.

Baca Selengkapnya icon-hand
Melihat Jejak Sunan Kalijaga di Cirebon, Ada Banyak Kera sampai Sumur Tua

Melihat Jejak Sunan Kalijaga di Cirebon, Ada Banyak Kera sampai Sumur Tua

Di masa silam Sunan Kalijaga pernah aktif berdakwah di Cirebon dan meninggalkan petilasan sekitar 1 kilometer dari terminal Harjamukti.

Baca Selengkapnya icon-hand