Kisah Kerupuk Melarat, Kudapan Unik Cirebon yang Berjasa saat Depresi Ekonomi 1930
Merdeka.com - Kerupuk melarat menjadi salah satu oleh-oleh khas Cirebon yang sayang untuk dilewatkan. Teksturnya yang renyah dengan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis membuat popularitasnya kian meningkat terutama saat liburan.
Makanan yang digoreng menggunakan pasir tersebut makin nikmat disantap dengan cocolan sambal dage (fermentasi tempe), oncom, maupun sambal kacang kering.
Konon makanan berbentuk lebar dengan beragam warna itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, di mana saat itu masyarakat wilayah pantura Jawa Barat menjadikannya sebagai alternatif panganan usai depresi ekonomi melanda dunia di tahun 1930.
Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi selengkapnya.
Digoreng Menggunakan Pasir Pegunungan
Kerupuk Melarat khas CirebonYoutube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Kerenyahan kerupuk melarat ternyata berasal dari proses penggorengannya yang menggunakan pasir khusus bersuhu panas. Pasir yang digunakan ini biasanya diambil dari daerah pegunungan karena memiliki tekstur yang halus.
Selain itu, pasir yang digunakan juga sudah melalui proses penyaringan dan pencucian berkali-kali yang kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Sesudah diangkat, pasir akan mengering bersih hingga siap untuk digunakan untuk menggoreng kerupuk.
"Masyarakat pun menggoreng kerupuk dengan menggunakan pasir sebagai pengganti minyak dan hasilnya malah enak. Kerupuk melarat itu hasil kreativitas masyarakat Pantura Cirebon," kata almarhum Budayawan Cirebon Nurdin M Noer.
Alternatif Makanan Saat Depresi Ekonomi Dunia
Kerupuk Melarat khas CirebonYoutube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Sebagai makanan khas, kerupuk melarat ternyata menyimpan kisah yang tak banyak diketahui masyarakat. Makanan tersebut menjadi andalan warga di tahun 1930.
Seperti ditulis Soegijanto Padmo dalam jurnal.ugm.ac.id berjudul “Depresi 1930an dan Dampaknya Terhadap Hindia Belanda”, saat itu bursa saham di New York sedang terpuruk pada 29 Oktober 1929-1930.
Hal itu kemudian juga berdampak bagi negara-negara jajahan termasuk Indonesia, hingga perputaran ekonomi lokal melemah akibat negara-negara pelanggan hasil bumi memutus kerja sama hingga membuat utang luar negeri menumpuk.
Keadaan sulit tersebut kemudian membuat masyarakat di Cirebon mencari solusi untuk mendapatkan makanan. Kerupuk melarat pun menjadi salah satu alternatifnya karena bisa diperoleh dengan harga murah.
Asal Usul Nama “Melarat”
Kerupuk Melarat khas CirebonYoutube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Penamaan "Melarat" sendiri selama ini berkaitan dengan kemiskinan. Dikatakan demikian karena kerupuk tersebut dahulu kerap dikonsumsi oleh orang-orang dengan ekonomi bawah dan tak mampu membeli kerupuk udang yang digoreng menggunakan minyak.
Saat ini kerupuk melarat sudah naik kelas, hingga banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di banyak momen, khususnya sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Cirebon
Selain terkenal enak, kerupuk melarat juga rendah kolesterol karena tidak mengandung minyak sehingga dianggap lebih sehat dan bisa dikonsumsi oleh siapa pun.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kecap manis merupakan saus favorit masyarakat Indonesia yang bisa ditemui di meja makan dengan masing-masing keluarga memiliki merek favoritnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaDi balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makanan pedas meskipun memiliki efek samping, namun dapat bermanfaat.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaSetiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaCokelat pirang sudah diakui sebagai salah satu jenis cokelat paling unik di dunia. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca Selengkapnya