Merdeka.com - Kalau di negara kita marak fenomena artis menjadi caleg, musisi asal Norwegia ini justru uring-uringan karena terpilih jadi anggota dewan. Sayangnya, kursi yang sudah dia menangkan lewat pemilihan umum tak bisa dilepaskan begitu saja.

Dilansir Oddity Central, Gylve Nagell adalah anggota dari band rock Norwegia, Darkthrone. Nagell sama sekali tak berambisi menjadi seorang politisi atau birokrat. Namun suatu hari dia dimintai tolong untuk mengikuti pemilihan calon legislatif di kota kelahirannya, Kolbotn. Nagell diikutsertakan sebagai cadangan yang 'bertugas' untuk menarik calon pemilih. Sama sekali tak terbersit di pikiran Nagell kalau dia akan memenangkan pemilihan.

Gylve Nagell bersama rekannya dari band Darkthrone. © Metal Injection

Namun sepanjang masa kampanye Nagell terbukti populer di antara calon pemilih. Panik menyaksikan perkembangan yang ada, Nagell lantas menyebarkan poster kampanye bertuliskan kalimat permintaan agar para pemilih tidak memberikan suara untuknya. "Harap jangan memilih saya," tulisnya.

Poster kampanye Gylve Nagell yang meminta warga agar tidak memilihnya. © Metal Sucks

Kurangnya antusiasme Nagell justru membuat popularitasnya semakin meroket. "Orang-orang itu justru semakin menggila," katanya kepada situs musik Clrvynt. Kemenangan Nagell pun tak terhindarkan lagi.

"Saya tidak terlalu senang. Ini membosankan. Tidak menghasilkan uang juga," katanya. "Pada dasarnya, saya harus menggantikan saat orang-orang yang biasa menghadiri pertemuan penting sakit atau berhalangan. Lalu saya harus duduk di sana dan merasa bodoh di antara orang-orang serius ini."

Sayangnya, Nagell tidak bisa menolak kursi yang sudah didapatkannya. Undang-undang Norwegia menyatakan kalau calon yang memenangkan pemilu wajib menjalankan tugas selama 4 tahun sebelum mengundurkan diri.

(mdk/tsr)