Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pulang kampung, Festival Payung Indonesia 2018 menghangatkan Borobudur

Pulang kampung, Festival Payung Indonesia 2018 menghangatkan Borobudur Festival Payung Indonesia 2018. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Festival Payung Indonesia 2018 pulang kampung. Event ini digelar di tempat asalnya, ibu segala payung yakni Borobudur. Keseruan event ini sulit ditandingi. Bahkan, hujan yang turun tidak menyurutkan meriahnya pembukaan festival. Kegiatan pembukaan digelar di Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (7/9).

Berbagai ragam payung Nusantara hadir di Borobudur. Mereka menyemarakkan perayaan tahunan yang mengangkat tema Lalitavistara. Tema diambil dari kisah yang terpapar pada relief Borobudur. Yaitu merayakan payung sebagai penanda kelahiran, berbagai tahap kehidupan, keagungan dan kematian.

festival payung indonesia 2018

Festival Payung Indonesia 2018 ©2018 Merdeka.com

Event yang masuk Calendar of Event Kementerian Pariwisata, dibuka oleh Arak-Arakan Payung Nusantara. Mereka mengelilingi Borobudur. Menapaki kembali jalan purba yang dilalui para peziarah dunia bersama masyarakat sekitar. Pagi, siang dan sore hari terdapat pentas tari dan musik, workshop pembuatan payung, workshop payung ecoprint, dan pameran payung lontar.

"Candi Borobudur merupakan tempat asal lahirnya payung Nusantara. Filosofinya sangat dalam. Payung menjadi simbol sekaligus penanda dalam siklus kehidupan dan perekat keberagaman," ujar Ketua Pelaksana Festival Payung Indonesia, Heru Mataya.

Heru menjelaskan, festival ini menjadi perayaan rakyat terbesar yang dihadiri berbagai kalangan masyarakat. Perayaan kehangatan yang digelar dalam ‘Sepayung Indonesia’.

festival payung indonesia 2018

Festival Payung Indonesia 2018 ©2018 Merdeka.com

"Selama tiga hari pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai ragam tradisi payung dari pelosok tanah air, seperti Jepara, Banyumas, Tasikmalaya, Tegal, Kendal, Malang dan Juwiring (Klaten)," sebutnya.

Selain memamerkan seni payung, beragam grup tari, musik, fashion dan komunitas kreatif dari Lumajang, Padang, Makassar, Banjarbaru (Kalsel), Bengkulu, Lampung Utara, Sumba Timur, Bali, Malang, Surabaya, Solo, Jakarta, Yogyakarta dan berbagai daerah lainnya, berpartisipasi juga para perancang busana muda.

"Festival Payung Indonesia ini mempertemukan perajin payung, seniman, pekerja seni dan komunitas kreatif untuk melestarikan payung tradisional Indonesia. Selain itu mengeksplorasi tradisi payung Indonesia hingga batas terjauhnya dengan melibatkan partisipasi beragam masyarakat," jelasnya.

Partisipan festival tidak hanya dari dalam negeri. Ada juga dari Jepang, India, Pakistan dan Thailand. Untuk delegasi Thailand memang sudah rutin selalu hadir. Karena Festival Payung Indonesia dan Bo Sang Umbrella Festival (Tonpao, Provinsi Chiang Mai, Thailand) sudah melakukan hubungan sister-festival sejak 2016. Visinya, bersama menuju Asian Umbrella Community.

Selain pertunjukan seni, festival ini juga menjelajahi cita rasa sajian kuliner klasik Rasakala, yang meramu kembali kekayaan rasa yang digali kembali dari artefak sunyi Borobudur.

Malam hari pengunjung diajak mendengarkan lantunan sunyi Ata Ratu dari Sumba Timur, Suara Semesta Ayu Laksmi dari Bali, dan kidung kontemporer dari Endah Laras.

Di puncak acara, terdapat Anugerah Payung Indonesia untuk Syofyani Yusaf maestro tari dari Padang, Ata Ratu maestro musik Jungga (alat musik tradisional Sumba Timur), dan Mukhlis Maman maestro musik Kuriding (alat musik tradisional Kalimantan Selatan).

Ketua Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty mengatakan, Festival Payung Indonesia 2018 yang diselenggarakan di komplek Candi Borobudur diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya.

"Dengan hadirnya beberapa negara peserta dari mancanegara dan tentunya berbagai kelompok budaya nasional tentunya dapat lebih mengembangkan pariwisata Indonesia khususnya Candi Borobudur," ujar Esthy.

Penyelenggaraan Festival Payung Indonesia 2018 ini berbarengan dengan peringatan 70 tahun Kongres Kebudayaan 1948 yang diselenggarakan di Magelang. Pertemuan kebudayaan pertama yang bersejarah dihadiri oleh Presiden Soekarno, Wakil Presiden Hatta, Panglima besar Soedirman, Ki Hajar Dewantara dan seluruh budayawan pada masanya.

"Kongres Kebudayaan yang dengan tegas mencanangkan bahwa kita berada dalam payung bersama Indonesia," cetusnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi pelaksanaan festival ini. Menpar mengatakan, banyak wisatawan mancanegara (wisman) kepicut untuk menyambangi atraksi-atraksi baru di Borobudur.

"Bila candi yang berada di Magelang ini sering menjadi tempat berbagai atraksi, bukan tak mungkin kawasan Borobudur akan semakin dipadati wisatawan," ujar Menpar Arief Yahya.

Menurutnya, keberadaan atraksi akan semakin mengoptimalkan potensi Candi Borobudur. Di mana area ini terbagi dalam empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Wilayah yang bersinggungan dengan Borobudur di antaranya Yogyakarta, Dataran Tinggi Dieng, Semarang, dan Solo.

"Kawasan Candi Borobudur sangat strategis dengan didukung dengan faktor 3A yang baik. Yaitu Akses, Amenitas dan Atraksi. Pembentukan sentra meditasi ini semakin mengukuhkan atraksi kelas dunia yang dimiliki Borobudur," tambah Menpar Arief Yahya.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar Festival Musik Terbesar dan Terkenal di Dunia, Ada yang di Indonesia?
Daftar Festival Musik Terbesar dan Terkenal di Dunia, Ada yang di Indonesia?

Acara ini sering disajikan dengan tema seperti genre musik, kebangsaan, atau lokalitas musisi, atau bahkan liburan.

Baca Selengkapnya
Madura Culture Festival 2023, Penari Tradisional dari Seluruh Kawasan Tapal Kuda Diundang untuk Tampil
Madura Culture Festival 2023, Penari Tradisional dari Seluruh Kawasan Tapal Kuda Diundang untuk Tampil

Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bersiap menjamu ratusan penari dari wilayah tapal kuda seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, dan Probolinggo.

Baca Selengkapnya
Jangan Lewatkan Keseruan KapanLagi Buka Bareng 2024!
Jangan Lewatkan Keseruan KapanLagi Buka Bareng 2024!

Selain hiburan musik yang memukau, Kapanlagi Buka Bareng Festival 2024 juga menawarkan kesempatan untuk berbelanja dengan harga yang sangat menggiurkan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bareng Raffi Ahmad & Wulan Guritno, Prabowo Hadiri Festival Negeri Elok Karya Didit
Bareng Raffi Ahmad & Wulan Guritno, Prabowo Hadiri Festival Negeri Elok Karya Didit

Prabowo mengatakan karya seni dalam festival itu menjunjung tinggi keindahan dan budaya Indonesia

Baca Selengkapnya
Bareng Raffi Ahmad & Wulan Guritno, Prabowo Hadiri Festival Negeri Elok Karya Didit
Bareng Raffi Ahmad & Wulan Guritno, Prabowo Hadiri Festival Negeri Elok Karya Didit

Prabowo mengatakan karya seni dalam festival itu menjunjung tinggi keindahan dan budaya Indonesia

Baca Selengkapnya
KAPANLAGI BUKA BARENG Festival Kembali Hadir di 2024!
KAPANLAGI BUKA BARENG Festival Kembali Hadir di 2024!

Akan ada banyak kegiatan menarik yang akan menghibur pengunjung di KLBB, mulai dari buka bareng, konser musik bersama artis-artis ternama.

Baca Selengkapnya
Balon Udara Warna Warni Penuhi Langit Pekalongan
Balon Udara Warna Warni Penuhi Langit Pekalongan

Puluhan balon udara dilepas berubah menjadi kanvas berwarna - warni menghiasi langit.

Baca Selengkapnya
Ini Dua Festival Klungkung yang Masuk Daftar Kharisma Event Nusantara 2024 dari Kemenparekraf
Ini Dua Festival Klungkung yang Masuk Daftar Kharisma Event Nusantara 2024 dari Kemenparekraf

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung menjadi satu satunya daerah di provinsi Bali yang berhasil masuk ke dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024.

Baca Selengkapnya
Festival Patrol & Kundaran Semarakkan Ramadan di Banyuwangi
Festival Patrol & Kundaran Semarakkan Ramadan di Banyuwangi

Patrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.

Baca Selengkapnya