[Part 1] Menilik kisah Chef Yono populerkan kuliner Indonesia di NY
Merdeka.com - Pernah mendengar nama Chef Yono? Bagi kamu yang mengaku cinta akan kuliner Indonesia, kamu tentu kenal dengan sosok yang satu ini. Mengenal sosok Chef Yono, pria kelahiran Solo 66 tahun silam ini merupakan salah ambassador alias Duta Kuliner Indonesia di Amerika.
Saat berkunjung ke Malang, Selasa (10/05), tepatnya di gerai utama Malang Strudel, Chef Yono menceritakan bahwa dirinya seringkali berkeliling ke berbagai negara di Amerika untuk memperkenalkan kuliner Indonesia.
Chef Yono mengakui bahwa hal ini layak dilakukan karena dirinya meyakini bahwa masakan Indonesia adalah makanan terbaik di dunia. "Kita seringkali ke Ibukota, Mexico City, Brazil, Canada. Karena kita mau membesarkan kuliner Indonesia. Karena masakan Indonesia itu masakan terbaik di Dunia", ungkap Chef Yono dengan logat campuran Amerika-Indonesia khas miliknya. "Rasanya enak, gurih, kita itu benar-benar The King of The Spicies", sambungnya dengan tegas.
Babak awal perjalanan Chef Yono di dunia kuliner
Sempat ditemui Merdeka.com saat melakukan kunjungan ke Malang, Chef Yono bercerita perjalanan karirnya di dunia kuliner. Karir Chef Yono di dunia kuliner ternyata bermula dari sebuah tantangan. Setelah lulus dari APN (Akademi Perhotelan Negara) Bandung tahun 1971, pria yang bernama lengkap Widjiono Purnomo ini mendapatkan tawaran untuk bekerja di kapal pesiar asing bernama Holland America Line.
Chef Yono Saat Berkunjung ke Malang ©2016 Merdeka.com
Chef Yono bekerja di kapal pesiar bintang lima tersebut selama kurang lebih 9 tahun. Dalam masa 7 tahun bekerja, Chef Yono bertemu dengan wanita Amerika bernama Donna yang kini menjadi istrinya. Setelah menikah dengan Donna,Chef Yono memutuskan menetap di Albany, New York, kampung halaman sang istri.
Dua tahun setelah menikah, Chef Yono mulai berpikir untuk mendirikan bisnis sendiri, karena pekerjaannya saat itu menuntutnya untuk terus berkeliling. Akhirnya, Chef Yono memutuskan untuk membuka restoran meskipun sebelumnya dia justru bergerak di bidang hospitality.
Uniknya, saat pertama kali masuk ke Amerika, Chef Yono masih belum menyandang gelar Chef. Chef Yono justru mulai memasuki dapur karena sebuah tantangan dari salah satu Chef yang bekerja di kapal pesiar yang sama dengan dirinya. Saat itu dirinya mendapatkan kesempatan untuk berkarya di dapur meskipun belum memiliki kemampuan memasak. Tantangan tersebut justru membuat Chef Yono bersemangat.
Dia mulai mempelajari berbagai hal terkait kuliner, mulai dari membaca buku memasak, seminar, bahkan mengikuti organisasi chef, dan asosiasi restoran. "Ini karena saya memiliki one hundred drive untuk menjadi Master Chef", ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Berbekal keyakinan tersebut, sepuluh tahun kemudian Chef Yono berusaha untuk mencari gelar yang disebut Certified Executive Chef. Ini merupakan jalan untuk mencari gelar Chef tertinggi di kalangan para Chef. Akhirnya, Chef Yono berhasil mendapatkan gelar yang dikenal dengan Chef of The Year dari Albany Community Foundation, New York.
(mdk/SRA)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telah lama berkarier sebagai juru masak, sosoknya tentu tak asing bagi penggemar dunia memasak dan kuliner.
Baca SelengkapnyaMenyendiri di Waduk Kebon Melati bisa menyaksikan sisi lain pemanangan Jakarta yang mirip New York
Baca SelengkapnyaMakanan Jepang memiliki cita rasa yang lezat dan cocok dengan lidah orang Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daun katel unik, rasanya renyah bisa dijadikan aneka makanan dan hanya bisa ditemukan di Majalengka
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha kuliner asal Indonesia berhasil membuka restoran di Amerika Serikat dengan perjuangan dan keringat yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di pintu tol Pondok Ranji. Chef Juna tampak kesal dengan sopir truk yang hendak menyerempet mobilnya.
Baca SelengkapnyaProses pembuatan kuliner ini masih dilakukan secara tradisional, namun cita rasanya tak kalah dengan es krim modern.
Baca SelengkapnyaAfgan sempat menikmati momen jalan-jalan di Amerika Serikat. Intip yuk momen keseruannya.
Baca SelengkapnyaPecinta petualangan kuliner, hati-hati! Eksplorasi hidangan eksotis dan sehari-hari dapat membawa risiko bahaya kesehatan.
Baca Selengkapnya