Merdeka.com - Korean Tourism Organization (KTO) tengah menggenjot pamor Daejeon menjadi destinasi wisata medis dan kecantikan. Di kota ini, fasilitas medis untuk kesehatan dan kecantikan cukup memadai serta canggih

"Daejeon memang kota kecil di Korea Selatan tapi maju banget teknologinya, bahkan yang paling maju di Korea Selatan," ujar Marketing Manager KTO, Dwita Rizki di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/9).

Selama ini, kata wanita yang akrab dengan sapaan Kiki ini, Seoul masih menjadi tujuan utama traveler untuk perawatan kecantikan. Padahal, menurut dia, kualitas perawatan kecantikan di Daejeon jauh lebih bagus.

"Orang Indonesia banyak yang ingin ke Korea untuk melakukan medical, tapi terpusat di Seoul. Makanya mau kita edukasi kalau di Daejeon ini jauh lebih bagus. Memang kotanya kecil yang terlihat seperti kampung, tapi buat teknologi maju banget," ucap Kiki.

Daejeon telah dilengkapi jaringan WiFi di setiap sudut kota. Menariknya, ada sekitar 2.000 klinik kecantikan di sepanjang jalan serta 10 rumah sakit berskala internasional.

Kiki mengungkapkan sejauh ini wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Korsel tertarik pada perawatan kecantikan seputar facial hingga operasi plastik.

"Kalau operasi, korea Selatan itu head-to-head-nya sama Thailand. Hasilnya serapi di Thailand, namun Thailand image-nya kurang bagus karena ada lady boy," kata Kiki.

Selain itu, terang Kiki, miringnya biaya operasi plastik menjadi faktor lain orang Indonesia berkunjung ke Korsel daripada operasi di dalam negeri. Kebanyakan para pelancong dari Indonesia yang ingin operasi plastik berusia sekitar 20-40 tahun.

"Yang umur 20-30 tahun, biasanya operasi hidung, mata, atau dada. Sedangkan yang umur 40 tahun, operasinya kantung mata," jelas Kiki.