Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kunci Sukses Memperkenalkan MPASI Pertama Kepada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu!

Kunci Sukses Memperkenalkan MPASI Pertama Kepada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu! Kunci Sukses Memperkenalkan MPASI Pertama Kepada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu!. ©Shutterstock

Merdeka.com - MPASI merupakan jenis makanan dalam bentuk cair maupun padat, selain ASI, yang diberikan kepada bayi sebelum menginjak usia 1 tahun. Pemberian MPASI ini penting sekali dilakukan agar kelengkapan nutrisi pada bayi bisa tercukupi. Karena jika memberikan ASI saja, kebutuhan gizi dari si anak tak akan bisa terpenuhi. Selain itu, periode pemberian MPASI ini juga dapat dikatakan sebagai momen krusial bagi si kecil untuk bisa belajar makan.

Memberikan MPASI secara tepat, tentu akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan si kecil agar bisa lebih optimal. Di sinilah, peran orang tua sangat dibutuhkan, agar sang anak bisa mendapatkan dukungan untuk mendapatkan MPASI pertamanya. Namun, perlu diketahui juga, bahwa mengenalkan MPASI kepada anak perlu dilakukan berdasarkan ketentuan dan anjuran yang disarankan oleh para dokter.

Untuk meluruskan fakta seputar MPASI sekaligus memberikan panduan yang tepat kepada para orang tua, tim Merdeka.com melakukan wawancara virtual via Zoom pada Senin (17/10/2022) lalu dengan dr. S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A, Spesialis Anak dari RS EMC Pekayon. Gali lebih jauh obrolan menarik dan edukatif ini, yuk!

Kapan Anak bisa Diberikan MPASI?

kunci sukses memperkenalkan mpasi pertama kepada bayi orang tua wajib tahu©Shutterstock

Para orang tua pastinya sering sekali bertanya, kapan waktu yang tepat untuk memberikan MPASI untuk sang buah hati. Umumnya, seorang anak sudah bisa diberikan asupan ini jika sudah berusia 6 bulan. Lebih tepatnya, ketika leher si kecil sudah bisa tegak sendiri, selalu merasa lapar meski diberikan ASI, dan mulai menunjukkan ketertarikan terhadap makanan seperti yang dijelaskan oleh dr. Andreas dalam sesi interview tersebut.

“Ada 3 syarat yang harus diikuti sebelum memberikan MPASI kepada anak. Pertama, posisi anak yang sudah didudukkan, itu kepalanya harus tegak 90 derajat, tidak oleng ke kanan atau kiri. Yang kedua, anak itu akan terus merasa lapar walaupun kita sudah memenuhi kebutuhan ASI nya dengan rutin seperti biasa. Jika hal tersebut terjadi, maka si anak jadi bisa nangis, rewel, untuk minta ASI terus menerus. Yang ketiga, ketika ada orang dewasa atau orang tuanya di depan yang sedang memegang makanan, itu biasanya si anak akan berusaha maju atau mencondong badannya menuju ke arah depan. Itulah ketiga syarat sebelum memberikan MPASI kepada anak,” jelasnya.

Pilih MPASI yang Bernutrisi Seimbang, Namun tetap Lezat

kunci sukses memperkenalkan mpasi pertama kepada bayi orang tua wajib tahu©Shutterstock

Ia pun melanjutkan bahwa makanan yang bisa dijadikan MPASI sebenarnya bisa apa saja, asalkan bernutrisi seimbang dan memenuhi macro dan micro nutrient. Macronutrient sendiri berupa karbohidrat dan protein lemak. Sementara, micronutrient adalah berbagai jenis vitamin dan juga mineral. Selain itu, MPASI yang akan diberikan kepada anak, haruslah terbuat dari bahan-bahan yang aman dan higienis, serta tidak mengandung bahan pengawet atau pemanis buatan yang berlebihan. Meskipun MPASI yang diberikan harus bernutrisi seimbang, serta wajib memiliki macro dan micro nutrient, namun penting juga untuk memilih makanan yang lezat dan sesuai selera anak. Kalau tidak, maka sang anak kemungkinan besar akan kehilangan selera untuk makan.

Sementara untuk porsi yang bisa diberikan, jumlah bisa bervariasi berdasarkan umur dari sang anak. Pembagian ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu untuk anak di usia 6-9 bulan, 9-12 bulan, dan 1 tahun ke atas.

“Untuk porsi nya sendiri, itu bervariasi. Kalau untuk anak di usia 6-9 bulan, biasanya bisa dimulai dengan dua sampai 3 kali pemberian makan utama, dengan selingan 1 - 2 kali, dengan porsi antara 2-3 sendok makan sampai 125 ml per satu kali makan/porsinya. Sedangkan untuk usia 9-12 bulan, itu biasanya diberi 3 kali makan utama, 2 kali cemilan, dengan porsi antara 125 -250 ml. Di atas usia 1 tahun, sama dengan anak usia 9-12 bulan, dengan porsi di atas 250-400 ml,” ujar dr. Andreas.

Dirinya juga menjelaskan bahwa memberikan MPASI instan ke anak juga bukan masalah, selama makanan tersebut sudah mendapatkan izin dari BPOM. Namun, karena variannya yang masih terbilang sedikit bila dibandingkan dengan homemade, membuat jenis MPASI ini dinilai kurang cocok bila dijadikan santapan sehari-hari bagi anak. Apalagi, saat ini sangat banyak MPASI dalam bentuk kemasan yang beredar meski belum lulus BPOM. Sehingga, para orang tua harus terus berhati-hati dalam memilih asupan bagi anak kesayangan.

Berbagai Kendala yang bisa Terjadi saat Pemberian MPASI

kunci sukses memperkenalkan mpasi pertama kepada bayi orang tua wajib tahu©Shutterstock

Memberikan MPASI kepada anak sebenarnya bisa dilakukan secara mudah. Namun, biasanya terdapat pula kendala-kendala yang membuat sang anak jadi kesulitan mengkonsumsi MPASI yang disuguhkan. Berbagai tantangan tersebut, bisa terjadi akibat 2 faktor utama, yaitu karena adanya Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan juga BB seret.

GTM sendiri bisa diakibatkan oleh beberapa hal. Namun biasanya, hal ini terjadi karena si anak sedang mengalami sakit, seperti tumbuh gigi, batuk pilek, demam, gangguan pencernaan, dan lain sebagainya. Selain itu, GTM juga bisa disebabkan karena kurangnya ragam makanan.

“Kesalahan para ibu saat memberi anaknya MPASI adalah memberikan santapan pada anak yang itu-itu aja. Misalnya dalam mengelola ayam, ikan, atau sayur, itu cuman ditumis biasa aja. Harusnya para ibu bisa lebih kreatif lagi, misalnya buat ayam sumur, ikan goreng bumbu gulai, dan lain sebagainya,” terang dr. Andreas.

Selain itu, anak bisa mengalami GTM karena makanan yang disajikan kurang memiliki bau yang aromatik. Sehingga, makanan yang diberikan kepada anak, aromanya kurang tercium dan tidak menggugah selera. Rasa yang hambar dan tak berasa juga diyakini sebagai penyebab lainnya dari GTM. Hal ini tentu saja karena masih banyak sekali para ibu yang menganut paham ‘bayi tidak boleh diberi makanan yang berasa-rasa’. Padahal, hal tersebut sangatlah salah besar.

“Bayi itu nggak apa-apa bila ingin diberi makan makanan yang memiliki varian rasa. Cuman, para ibu juga harus pintar-pintar memilih bahan-bahan yang akan memberikan cita rasa pada makanan tersebut. Jadi, jangan pakai yang bumbu-bumbu yang instan, misalnya penyedap rasa. Kalau bisa, pakai bumbu-bumbu yang alami dulu seperti bawang merah dan putih, lengkuas, cengkeh, dan bumbu rempah lainnya yang biasa digunakan untuk memasak makanan orang dewasa. Nanti untuk menyempurnakannya bisa ditambahkan dengan gula dan juga garam,” lanjutnya.

Penyebab selanjutnya anak menjadi GTM adalah karena kurang adanya variasi bentuk pada makanan yang diberikan. Selama masa MPASI, para ibu harus bisa berinovasi untuk membuat makanan bagi si kecil dengan bentuk dari karakter lucu dan bisa menarik perhatian dari si anak. Tak ketinggalan pula, setiap ibu yang ingin memberikan sang anak MPASI, juga harus mempunyai feeding rule atau aturan makan yang wajib sekali untuk dipenuhi. Dengan kata lain, jam makan pada anak tidak boleh berubah dan harus terus konsisten. Misalnya jadwal makan anak di pagi hari dimulai pada jam 7, maka waktu tersebut harus bisa dipertahankan dan dilakukan setiap harinya.

Sementara untuk kendala MPASI yang kedua, yaitu BB (berat badan) seret, bisa terjadi akibat berbagai penyakit yang mungkin bisa menyerang tubuh dari sang anak. Mulai dari TBC, cacingan, anemia, alergi, dan juga penyakit jantung bawaan. Karenanya, apabila hal seperti BB seret ini terjadi, sebaiknya dikonsultasikan segera saja kepada para dokter yang lebih ahli dan tahu lebih baik.

Jadikan MPASI sebagai Proses Penting bagi Anak

kunci sukses memperkenalkan mpasi pertama kepada bayi orang tua wajib tahu©Shutterstock

MPASI adalah proses yang penting bagi seorang anak, khususnya para bayi yang masih menginjak usia 6-12 bulan. Karenanya, pemberian santapan ini perlu sekali dilakukan secara hati-hati dan didampingi secara baik pula. Kemudian, jarak pemberian makanan ke ASI, atau ke camilan juga dianjurkan harus berselang 2 jam. Pemberian MPASI nya pun harus dilakukan dalam posisi duduk selama 30 menit dan tanpa distraksi apapun.

Selain itu, sang anak juga diperbolehkan untuk makan menggunakan kedua tanganya. Namun, akan lebih baik bila para orang tua membiasakan buah hati tercinta untuk menggunakan table manner, seperti sendok dan garpu yang ujungnya tidak lancip alias tumpul. Hal ini juga dilakukan agar si anak bisa melatih gerakan motorik kedua tangan yang dimiliki. Sehingga, ia jadi bisa belajar menggenggam sendok dan memasukan makanannya sendiri ke dalam mulut.

Sebagai kesimpulan, dr. Andreas. juga memberikan sederet kunci sukses bagi para orang tua yang ingin memperkenalkan atau memberikan anak mereka MPASI.

“Kunci sukses MPASI itu yang pertama, feeding rule harus bisa berjalan dengan baik. Yang kedua, anak harus diberi makan di waktu yang tepat. Artinya, para ibu harus tahu bahwa sang anak saat itu memang sedang lapar. Yang ketiga, anak makan itu adalah sebuah proses. Jadi, nggak perlu dipaksa harus habis porsinya. Jadi, sabar aja dan evaluasi apakah makanan yang sudah diberikan itu sudah enak atau belum. Yang keempat, selalu mencoba makanan itu sebanyak 10 kali. Misalnya, menu yang akan diberikan itu ayam kecap. Nah, nanti ayam kecap ini bisa disajikan untuk anak sebanyak 10 kali, tapi semakin lama rasanya harus dibuat semakin kuat dengan harapan bahwa si bayi nanti bisa memiliki toleransi terhadap rasa,” pungkasnya.

Dengan memahami pemberian MPASI yang tepat untuk anak, orang tua bisa mendukung masa tumbuh kembang si kecil kesayangan dengan asupan nutrisi yang sesuai dengan tahapan usianya. Kalau masih punya pertanyaan seputar MPASI lainnya, pastikan selalu konsultasikan permasalah tersebut dengan dokter spesialis anak yang berpengalaman dan terpercaya. Kamu juga bisa berkonsultasi langsung dengan dr. S. Tumpal Andreas C., M.Ked (Ped), Sp.A yang praktik di RS EMC Pekayon. Untuk mengetahui profil lengkap dan jadwal praktik dr. Andreas bisa langsung klik di sini.

(mdk/)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketahui Persiapan Tepat bagi MPASI Bayi yang Ikut Mudik

Ketahui Persiapan Tepat bagi MPASI Bayi yang Ikut Mudik

Dalam perjalanan mudik perencanaan makan yang tepat terutama pada makanan bayi merupakan hal yang penting.

Baca Selengkapnya
Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Mulai Siapkan Anak Berpuasa, Begini Tips dari Psikolog

Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.

Baca Selengkapnya
Panduan bagi Orangtua Membedakan Apakah Bayi Mengantuk atau Kelelahan

Panduan bagi Orangtua Membedakan Apakah Bayi Mengantuk atau Kelelahan

Karena bayi masih belum bisa berbicara, maka penting untuk mengetahui apakah mereka kelelahan atau hanya mengantuk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Tips Praktis Membawa Bayi Perjalanan Mudik yang Aman, Nyaman dan Anti Rewel

7 Tips Praktis Membawa Bayi Perjalanan Mudik yang Aman, Nyaman dan Anti Rewel

Persiapan yang matang dan pengaturan yang tepat dapat membuat perjalanan mudik menjadi lebih lancar dan menyenangkan bagi seluruh keluarga, terutama si kecil.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.

Baca Selengkapnya
9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan

9 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggendong Bayi Baru Lahir demi Keamanan dan Kenyamanan

Menggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.

Baca Selengkapnya
Mitos Bayi Lahir 8 Bulan, Begini Penjelasan Medisnya

Mitos Bayi Lahir 8 Bulan, Begini Penjelasan Medisnya

Momen kelahiran bayi adalah peristiwa yang membahagikan. Namun, momen ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang banyak dipegang masyarakat.

Baca Selengkapnya
Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Gejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu

Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.

Baca Selengkapnya
Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja

Tips Parenting untuk Membangun Kepercayaan dan Keterbukaan dari Anak Remaja

Penting bagi orangtua untuk memperoleh kepercayaan dan keterbukaan dari anak remaja untuk cegah berbagai masalah yang mungkin muncul.

Baca Selengkapnya