Hotel Savoy Homann, hotel legendaris di seberang kilometer 0
Merdeka.com - Hotel Savoy Homann hingga kini tetap menjadi tempat menginap tamu negara yang datang menghadiri Konferensi Asia Afrika. Hotel yang menjadi salah satu saksi bisu bagaimana Bandung dibangun dari sebuah kampung menjadi kota berjuluk Paris van Java.
Di masa lalu pemilik Savoy Homann adalah pasangan suami-istri Homann yang digolongkan sebagai preangerplanters. Dalam buku Wajah Bandung Tempoe Doeloe karya Haryoto Kunto (PT Granesia, 1985), preangerplanters adalah warga Eropa yang tinggal di Bandung dan berperan besar dalam membangun Kota Bandung.
Haryoto yang dikenal sebagai Kuncen Bandung memaparkan, sebelum perang hasil perkebunan daerah Priangan menjadi komoditi ekspor yang laku keras di pasar dunia. “Hal itu mendatangkan hujan duit dan kemakmuran melimpah bagi kaum pengusaha atau pemilik perkebunan dan kota Bandung ikut kecipratan rezeki,” katanya.
Saat itulah seorang ibu berjiwa wiraswasta — moeder Homann (istri pemilik Hotel Homann) sigap membangun kolam ikannya di Cihampelas menjadi sebuah pemandian umum yang modern di zamannya, kini kolam yang menjadi heritage itu sudah tidak ada.
Sedangkan untuk menampung para preangerplanters lain yang berakhir pekan ke Bandung, moeder dan papa Homann harus merombak hotel antiknya yang bergaya baroq.
Dalam bukunya, Haryoto memajang foto 'Hotel Homan' tempo dulu sebelum dirombak. Hotel ini didirikan pada tahun 1889 dengan seni bangunan bergaya arsitektur romantik.
Hotel Savoy Homann mulai dirombak secara radikal pada 1930-an melalui arsitek AF Aalbers dan RA de Waal pada 1939. Akhirnya, hotel ini menjadi hotel 'hyper modern' di zamannya dengan perabotan paling mutakhir. Bentuk hotel empat lantai ini hampir membentuk huruf L, dengan satu menara di salah satu sisinya.
“Hotel ini kalau menurut ukuran penilaian sekarang, tergolong kelas wahid—hotel bintang, dan memang paling baik di Timur Jauh,” tulis Kuncen Bandung.
Menurutnya, pengelolaan hotel tersebut makin positif terutama ketika dikelola oleh direktur hotel Fr J van Es yang pernah memegang Hotel des Indes di Batavia selama 5 tahun.
Hotel Savoy Homann menjadi bukti ketika Bandung giat-giatnya bersolek menjadi Paris van Java. Kini hotel ini masih berdiri anggun di Jalan Asia Afrika, tepatnya di seberang Kilometer 0 Kota Bandung.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tokoh-tokoh Nasional seperti Ir. Soekarno hingga RA Kartini pernah menginap di sana.
Baca SelengkapnyaAgus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sikap Manajer hotel ke tukang sapu jalan yang kehujanan banjir pujian warganet. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaSusananya mencekam, hotel milik Tommy Soeharto ini terbengkai sejak 1997
Baca SelengkapnyaMeski terisi satu tahun sekali, namun deretan hotelnya nampak mewah.
Baca SelengkapnyaKota Bandung sangat cocok dijadikan sebagai tujuan wisata karena memiliki beragam pilihan tempat yang indah, seru, dan menarik.
Baca SelengkapnyaNama bandara ini diambil dari nama Perdana Menteri Indonesia terakhir
Baca SelengkapnyaHotel tersebut memiliki 192 kamar. Letak hotel menghadap cakrawala Pudong, lokasinya juga sangat dekat dari beberapa bar.
Baca Selengkapnya