Badan Intelijen Negara
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso (dua kanan) saat menjemput pemimpin kelompok pemberontak paling dicari, Nurdin Ismail alias Din Minimi (tiga kanan) di Ladang Baro, Aceh Timur, Aceh, Selasa (29/12). Din Minimi bersama ratusan anak buahnya akhirnya menyerahkan diri setelah beberapa tahun terakhir menjadi buronan.
Din Minimi dan anak buahnya yang terlibat dalam kejahatan serius selama ini bersembunyi di hutan-hutan Aceh.
Berbagai senjata milik Din Minimi dan anak buahnya diamankan pasukan BIN.
Din Minimi tampak mengenakan baju dan celana loreng ketika diamankan pasukan BIN.
Suasana haru ketika Din Minimi kembali ke pelukan keluarga.
Untuk sementara, Din Minimi dan anak buahnya memang dikembalikan ke keluarga.
Penyerahan diri Din Minimi dan anak buahnya ini diikuti berbagai syarat. Di antaranya adalah pengampunan dan keterlibatan KPK dalam mengusut dugaan korupsi di Aceh.
Bambang Widjojanto mengatakan, Presiden Jokowi mengerahkan anggota Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mencari tahu data terkait partai politik
Situs ini dibentuk oleh pemuda Aceh bernama Allyca Putri Anjani.
Presiden Jokowi juga menyinggung soal netralitas ini untuk BIN.
Menurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Jenderal TNI berdarah Kopassus pimpin sekolah bagi para intelijen negara. Ini sosoknya.
Eks Kombatan GAM di Aceh Tamiang Serahkan AK 47 dan Granat ke TNI
Berikut sosok para Jenderal Intel yang dimutasi Panglima TNI dan ditugaskan di BIN.
Meski tak sedikit yang meragukan, Erianto mampu bercerita secara detail tentang pekerjaannya.
Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Muhammad Yanis mengatakan, senjata yang diamankan tersebut masing-masing berjenis AK-56 dan UZI yang telah dimodifikasi.
Zulkifli Lubis ialah sosok di balik terbentuknya Badan Intelijen Negara (BIN).
Pasopati 1 dan 2 kelompok yang begitu disegani dan ditakuti saat perang melawan pasukan GAM di Aceh 2004.
Salah satu dari dua senjata M-16 itu tak lagi berwujud asli, namun telah dimodifikasi. Begini penampakannya!
Follow