WHO: Vaksin Virus Corona Belum Pasti, Bisa Jadi Perlu Waktu Setahun
Merdeka.com - Dirjen Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan belum bisa memastikan apakah para ilmuwan mampu menciptakan vaksin untuk melawan virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19 dalam waktu dekat. Diperkirakan butuh waktu satu tahun sebelum satu vaksin dikembangkan.
Berbicara melalui konferensi video kepada para wakilnya dari Komite Kesehatan Parlemen Eropa, Ghebreyesus mengatakan jika nanti vaksin bisa berhasil ditemukan, harus bisa tersedia untuk semua kalangan masyarakat.
"Akan sangat sulit mengatakan dengan pasti kita akan memiliki vaksin," ujarnya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (26/6).
"Kita belum pernah punya vaksin untuk virus corona. Jadi begini, ketika berhasil ditemukan, berharap akan ditemukan, itu akan menjadi yang pertama," lanjutnya.
Ghebreyesus mengatakan, WHO memiliki lebih dari 100 kandidat vaksin, yang mana salah satunya sedang dalam pengembangan tingkat lanjut.
"Berharap bahwa akan ada vaksin, perkiraannya adalah kita mungkin memiliki vaksin dalam satu tahun. Jika dipercepat, bisa jadi bahkan kurang dari setahun, tetapi dalam beberapa bulan. Itulah yang dikatakan para ilmuwan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaTingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya