Trump ancam potong bantuan buat negara yang tolak akui Yerusalem ibu kota Israel
Merdeka.com - Dalam rapat kabinet, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku tengah mengamati negara-negara yang 'mengeroyok' Amerika Serikat pada rapat pengambilan suara di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) atau di sidang Majelis Umum.
Pada kesempatan itu, Trump pun mengancam akan memotong bantuan AS kepada negara-negara yang menolak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
"Untuk semua negara yang mengambil uang kami, kemudian mereka memberikan suara yang menentang kami di DK PBB atau di Majelis Umum nanti, kami akan mengawasi kalian," ucap Trump, dikutip dari Sputnik, Kamis (21/12).
"Mereka mengambil ratusan juta dolar, bahkan miliaran dolar dan kemudian memberikan suara menentang kita. Baiklah, kita mengawasi pengambilan suara itu. Biarkan mereka menentang kita. Kita akan menghemat banyak uang. Kita tidak peduli," ancamnya.
Ancaman Trump tersebut diumumkan setelah diadakan rapat DK PBB di New York pada Senin lalu. Saat itu, ke-14 negara anggota mendukung dokumen yang disusun Mesir soal status Yerusalem, sementara AS menentang dan mengeluarkan hak vetonya.
Mendapat perlawanan, AS mengecam rancangan resolusi tersebut. Bahkan, Duta Besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley menyebutnya sebagai penghinaan yang tak terlupakan.
"Ini memalukan. Padahal kami sedang melakukan upaya perdamaian. Faktanya, hak veto ini diberikan untuk membela kedaulatan AS dan untuk mempertahankan peran AS dalam membangun proses perdamaian di Timur Tengah. Ini bukan sumber rasa malu bagi kami, tetapi untuk negara anggota DK lainnya," tegas Haley.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaKnesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaTentara bayaran Israel berasal dari berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, dan Afrika Selatan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat, yang menjadi sekutu utama Israel, akhirnya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaKomandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza
Baca Selengkapnya