Tolak resolusi kemerdekaan Palestina, RI kritik AS dan DK PBB
Merdeka.com - Pemerintah Indonesia sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan rancangan resolusi kemerdekaan Palestina akhir tahun ini.
Hasil pertemuan di Markas Besar PBB, New York dua hari lalu mengatakan proposal penarikan militer Israel dari seluruh wilayah Palestina pada 2017 tidak bisa diloloskan. Hanya ada sembilan negara mendukung, sementara lima abstain, dan dua negara menolak.
Faktor utama mandulnya proposal itu adalah Amerika Serikat. Negara maju itu memiliki hak veto dan menyatakan tidak mendukung isi proposal Palestina. Alhasil resolusi yang didukung Liga Arab ini tidak bisa berkutik.
Selain mengkritik AS, perwakilan Indonesia di PBB juga mempertanyakan komitmen DK PBB menjaga perdamaian di kawasan Timur-Tengah. "Tidak disahkannya rancangan resolusi Palestina merupakan kegagalan DK PBB dalam menjalankan mandatnya," dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri kepada merdeka.com, Kamis (1/1).
Walau sementara ini upaya Palestina memerdekakan diri dari penjajahan gagal di level diplomasi internasional, pemerintah Indonesia berjanji terus mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Tujuan akhirnya adalah terbentuk negara merdeka dan berdaulat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. Selain itu, RI mendesak pengakhiran pendudukan ilegal Israel di Palestina. "Pemerintah Indonesia terus mendesak DK PBB untuk mendorong penyelesaian secara damai konflik Palestina dan Israel," imbuh pernyataan tersebut.
Agenda dukungan pada Palestina itu juga diberikan Indonesia melalui berbagai forum PBB, Gerakan Non-Blok (GNB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Sebelumnya, Dubes Prancis untuk PBB Dellatre kecewa anggota Uni Eropa tidak satu suara. Prancis sebetulnya mendukung Palestina dalam pemungutan suara di DK PBB kemarin.
Dia menilai negara Benua Biru harus berusaha lebih keras mendukung solusi dua negara bagi Palestina-Israel. "Prancis menyesalkan tidak tercapainya konsensus hari ini. Tapi upaya kami tidak boleh berhenti di sini," tandasnya.
Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansyur menyesalkan terpecahnya DK PBB dihadapan koalisi Amerika. Dia pun melihat Eropa setengah hati mendukung kemerdekaan negaranya.
"DK PBB tak kunjung siap dan bersedia mengemban tanggung jawab agar kami bisa membuka pintu untuk perdamaian. Sangat disesalkan DK tetap lumpuh," kata Mansyur.
Sedangkan alasan AS menolak draf resolusi itu lantaran ada klausul yang bisa merugikan Israel, sekutu utama Negeri Paman Sam di Timur Tengah selain Arab Saudi.
"Resolusi itu tidak kondusif untuk negosiasi dengan Israel dan berlawanan dengan kepentingan keamanan Israel," kata Dubes AS untuk PBB Samantha Power.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan Israel terus berlanjut dan tidak ada tanda-tanda bahwa Israel akan menghentikan serangannya.
Baca SelengkapnyaRetno menegaskan, sejak awal sikap RI sudah jelas adalah menjadi salah satu yang mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Baca Selengkapnyatentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah ormas Islam tergabung dalam Aksi Gabungan Tripilar menggelar aksi unjuk rasa membela kemerdekaan Palestina
Baca SelengkapnyaRatusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca SelengkapnyaSosok pria Arab pembenci Palestina dan pro Israel kini terbaring lemah di RS. Seperti ini penampakannya.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaUsai diwawancara seorang jurnalis, sosoknya memberanikan diri menyelamatkan keluarga dengan menenteng bendera putih hingga terkena tembakan.
Baca Selengkapnya