TKI Tuti Tursilawati dieksekusi, Menlu Retno protes kepada menlu Saudi
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hari ini menyampaikan dirinya sudah menghubungi Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al Jubeir untuk memprotes eksekusi mati tenaga kerja Indonesia asal Majalengka, Tuti Tursilawati.
Kemarin, kata Retno, Kementerian Luar Negeri menerima informasi bahwa pagi waktu Saudi telah dilaksanakan hukuman mati terhadap Tuti Tursilawai terpidana kasus pembunuhan.
"Setelah menerima kabar itu saya langsung menghubungi menlu Saudi. Saya sampaikan protes dan concern kita yang sangat mendalam," kata Menlu Retno kepada wartawan di sela acara Our Ocean Conference di Bali hari ini, seperti keterangan diterima merdeka.com, Selasa (30/10).
Tuti Tursilawati ©Twitter Wahyu Susilo
Menlu menambahkan, dirinya juga sudah berbicara dengan duta besar Arab Saudi untuk Indonesia mengenai hal ini.
"Dia menyampaikan dia sangat paham dan dia akan menyampaikan sekali lagi protes Indonesia, concern Indonesia yang sangat mendalam kepada capitol (Riyadh)," ujar Menlu Retno.
Eksekusi Tuty ini hanya berlangsung enam hari setelah Menlu Jubeir mengadakan pertemuan bilateral dengan Menlu Retno di Jakarta membahas soal perlindungan TKI.
Menlu Retno mengatakan duta besar Saudi akan melakukan konsultasi dan menyampaikan kepada Riyadh dalam beberapa hari ini soal protes Indonesia.
Menurut kabar dari organisasi pemerhati buruh migran, Migrant Care, Tuti Tursilawati bekerja sebagai asisten rumah tangga di Saudi.
"Kemarin, 29 Oktober 2018, Arab Saudi mengeksekusi Tuti Tursilawati, asisten rumah tangga migran Indonesia dan menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI, pihak Perwakilan RI di Saudi Arabia tidak mendapatkan notifikasi," kata pernyataan tertulis dari Migrant Care yang diterima Liputan6.com, Selasa (30/10).
Pihak Migrant Care sangat menyayangkan langkah tersebut, karena, "memperlihatkan bahwa ketertutupan informasi adalah upaya untuk menutup-nutupi berbagai pelanggaran hak asasi manusia di Saudi Arabia, terutama hak asasi yang paling dasar, hak atas kehidupan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaWanita keturunan Suriah dinyatakan bersalah karena melanggar aturan berlalu lintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaDiduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaDitetapkan sebagai Tersangka Pengeroyokan Teman hingga Tewas, 17 Santi di Blitar Tidak Ditahan
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaTNI memastikan sikap profesional kepada seluruh prajurit demi menjaga netralitas selama Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya