Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

THAAD, rudal terbaru AS yang bikin China dan Korut waswas

THAAD, rudal terbaru AS yang bikin China dan Korut waswas THAAD. ©2017 insentonews.com

Merdeka.com - Tindakan Korea Utara meluncurkan rudal balistik terbaru membuat tetangganya di selatan membutuhkan bantuan dari sekutunya Amerika Serikat (AS). Apalagi, Kim Jong-un mengklaim senjata yang bisa diisi nuklir tersebut bisa menjangkau AS.

Untuk mengatasi ancaman itu, AS segera menerjunkan senjata termuktahirnya yang mampu mendeteksi dan mengatasi serangan rudal. Senjata tersebut bernama Terminal Wilayah Pertahanan Permukaan Tinggi (THAAD) dikirim ke Korea Selatan.

Rupanya pengiriman itu membuat China tidak senang. Negeri komunis ini merasa terancam dengan keberadaan alat pertahanan itu dan meminta AS agar membawanya kembali.

Tak hanya itu, China yang sebelumnya hanya diam, kini memilih bekerja sama dengan Barat dan sekutunya untuk mengatasi masalah rudal Korea Utara. Presiden Donald Trump sepakat atas usulan itu dan mengirimkan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson untuk bernegosiasi.

Kedua negara sepakat untuk menengahi masalah senjata Korea Utara, namun AS belum juga menarik THAAD tersebut dari Korsel. China juga setuju untuk menekan mitranya di semenanjung Korea agar bertindak sesuai dengan hukum internasional.

Seperti apa kecanggihan THAAD sampai membuat China kalang kabut?

Rudal pertahanan THAAD diajukan pada 1987. Baru lima tahun kemudian, Angkatan Darat AS memilih Martin Marietta, sekarang Lockheed Martin, sebagai kontraktor utama pembuatan kubah pertahanan itu. Uji coba baru dimulai pada April 1995 yang berakhir dengan sukses.

Tidak diketahui berapa dana yang harus dibayarkan untuk mendapatkan produk ini, namun yang pasti harganya sangat mahal. Rudal itu ditaruh dalam sebuah truk raksasa sehingga membuatnya mampu bergerak ke berbagai lokasi yang dianggap rawan.

Senjata ini memiliki berat 900 kg, panjang 6,17 meter dan diameter 34 cm. Jarak tembak dan jangkau rudal yang ditembakkan ini mampu mencapai lebih dari 200 km, dan melesat dengan kecepatan 8.24 Mach atau 2,8 km per detik.

Agar mampu mendeteksi rudal musuh, senjata ini menggunakan sistem, indium antimonide imaging infra-red seeker head. Alat ini diklaim mampu mendeteksi pergerakan benda yang sangat cepat di udara, lalu menggambarkan bentuknya dengan mudah.

Artinya pergerakan misil-misil dari China maupun Korea Utara juga dapat dideteksi dengan mudah. Yang membuat China dan Korut was-was juga karena rudal ini belum pernah diketahui sebelumnya. Sehebat apa atau apa kelemahannya, lalu bagaimana cara mengatasinya? Mereka tak punya informasi sama sekali.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Ngerinya Hwasong-16B, Rudal Balistik Terbaru Korea Utara Dilengkapi Hulu Ledak Hipersonik
FOTO: Ngerinya Hwasong-16B, Rudal Balistik Terbaru Korea Utara Dilengkapi Hulu Ledak Hipersonik

Ini menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS
FOTO: Ngerinya Rudal Nuklir Terkuat Korea Utara Hwasong-18, Serangannya Bisa Sampai AS

Korea Utara kembali menguji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 untuk mengukur kesiapannya dalam menghadapi ancaman perang nuklir melawan AS.

Baca Selengkapnya
Kasau: TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru
Kasau: TNI AU Segera Miliki Pesawat Nirawak Baru

Pemerintah juga akan kedatangan 42 unit pesawat tempur Rafale secara bertahap sekaligus merencanakan modernisasi radar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan

Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.

Baca Selengkapnya
TNI AU Perluas Kekuatan: Tambahkan Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang
TNI AU Perluas Kekuatan: Tambahkan Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang

Penambahan itu membuat Indonesia akan memiliki total empat skuadron drone.

Baca Selengkapnya
Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Basarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu

Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.

Baca Selengkapnya
Tiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab
Tiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab

Tiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab

Baca Selengkapnya
Saudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah
Saudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah

Saudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah

Baca Selengkapnya