Takut kena Ebola, Korea Utara larang pelari marathon asing
Merdeka.com - Pihak berwenang Korea Utara melarang para pelari marathon dari luar negeri dalam acara tahunan lari marathon di Pyongyang. Menurut biro wisata pemerintah Korea Utara takut warga asing membawa virus mematikan Ebola.
Sejak Oktober lalu, negara pimpinan Kim Jong-un itu memperketat izin masuk warga asing. Mereka bahkan menerapkan karantina selama 21 hari bagi warga asing yang masuk ke negaranya.
BBC melaporkan, Senin (23/3), sejauh ini belum ada kasus Ebola ditemukan di Korea Utara atau di kawasan sekitarnya.
Lomba lari marathon tahun itu akan digelar pada 12 April mendatang.
"Kami dengan berat hati mengumumkan, kami telah diberitahu oleh rekan kami di Korea Utara, tidak boleh ada pelari asing, baik amatir atau profesional, ikut berlomba dalam Pyongyang Marathon tahun ini," kata pernyataan Koryo Tours, biro wisata bermarkas di Beijing, China, dalam situs mereka, seperti dikutip kantor berita Yonhap.
"Warga asing dilarang karena takut penyebaran Ebola," kata biro wisata itu dalam akun media sosial Twitter.
Lomba lari marathon Pyongyang tahun lalu pertama kalinya membolehkan warga asing ikut berpartisipasi.
Korea Utara selama ini membidik pendapatan dari sektor pariwisata, terutama dari turis China.
Kantor berita Korea Utara perna menyatakan penyakit Ebola adalah bagian dari senjata biologi ciptaan Amerika Serikat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesibukan sebagai anggota DPR sembari mengejar gelar doktor tidak membuat Misbakhun meninggalkan hobinya berolahraga lari tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka berhasil menyelesaikan London Marathon hingga ke garis finish.
Baca SelengkapnyaSelalu ada jalan untuk semua niat baik termasuk rencana untuk melamar kekasih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Operasi Ketupat dilaksanakan selama 13 hari yaitu mulai 4 April sampai dengan 16 April 2024.
Baca SelengkapnyaPara peserta akan dimanjakan dengan trek yang menyuguhkan keindahan alam serta kualitas udara Danau Toba yang sejuk.
Baca SelengkapnyaKusta atau lepra masih menjadi salah satu penyakit ropis yang terabaikan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyaagita Slavina dengan setia menggandeng Raffi Ahmad selama berjalan menuju suatu tempat. Nagita terus memegang Raffi di sampingnya saat berjalan.
Baca SelengkapnyaSetelah dari Jepang, Raffi Ahmad kembali mengikuti kegiatan marathon. Kali ini di London.
Baca Selengkapnya