Studi: Kombinasi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Tingkatkan Respons Imun Lebih Baik
Merdeka.com - Penelitian Universitas Oxford kemarin menyatakan suntikan vaksin Covid-19 Pfizer yang diberikan empat pekan setelah suntikan pertama vaksin Astra Zeneca memberikan respons imun yang lebih baik, ketimbang satu dosis lagi AstraZeneca.
Penelitian yang diberi nama Com-COV ini membandingkan kombinasi dua dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Kombinasi dua vaksin ini menghasilkan konsentrasi antibodi yang cukup tinggi dalam melawan mahkota protein virus corona.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (29/6), data itu menjadi rujukan keputusan sejumlah negara Eropa yang mulai menawarkan suntikan vaksin kedua dengan AstraZeneca setelah ada kasus penggumpalan darah terhadap sejumlah pasien yang disuntik dengan vaksin Pfizer.
Matthew Snape, profesor di Universitas Oxford yang melakukan penelitian ini, mengatakan temuan ini bisa dipakai untuk menjadi landasan penentuan penggunaan vaksin yang lebih fleksibel.
"Sungguh melegakan bahwa respons antibodi dan sel T cukup bagus dengan kombinasi vaksin ini," kata dia kepad wartawan.
Satu dosis AstraZeneca diikuti satu dosis Pfizer memberikan respons sel T yang terbaik dan juga antibodi yang tinggi ketimbang Pfizer dulu baru kemudian AstraZeneca.
Kombinasi vaksin ini diberikan dengan rentang jarak waktu suntikan pertama dan kedua selama empat pekan kepada 830 sukarelawan.
Com-COV juga mengamati jarak pemberian waktu antar dosis selama 12 pekan dan menurut Snape, vaksin AstraZeneca memberikan respons imun yang lebih baik ketika jarak dengan dosis kedua lebih lama.
Di Inggris, pejabat kesehatan menyarankan jarak delapan pekan antar dosis vaksin bagi warga berusia 40-an tahun dan jarak 12 pekan bagi kelompok usia dewasa lainnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImunodefisiensi adalah kondisi di mana sistem imun seseorang melemah atau tidak dapat berfungsi dengan baik dalam melawan infeksi.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya