Skandal Harvey Weinstein berimbas ke panggung politik AS
Merdeka.com - Skandal seks membelit produser papan atas Amerika Serikat, Harvey Weinstein (65), berimbas kepada memanasnya politik Amerika Serikat. Partai Demokrat selama ini dekat dengan Harvey dianggap tutup mata karena dia kerap menyumbang dalam jumlah besar.
Dilansir dari laman AFP, Kamis (12/10), skandal Harvey menjadi amunisi Partai Republik buat menyerang Partai Demokrat. Mereka menyatakan petinggi Demokrat seperti Bill dan Hillary Clinton, serta Barrack dan Michelle Obama selama ini tutup mata soal kelakuan Harvey. Sebab, Harvey sudah menyumbang jutaan dollar ke Demokrat.
"Kembalikan semua uang kotor Harvey Weinstein," demikian disampaikan Komite Nasional Republik melalui video dirilis pada Rabu kemarin.
Weinstein dan istrinya, Georgina Chapman, memang dikenal pendukung Partai Demokrat. Menurut data lembaga Pusat Politik Responsif, sejak 1990 keduanya sudah menyumbang uang sebesar kira-kira USD 1,4 juta. Duit itu diberikan kepada sejumlah calon anggota legislatif dan komite politik partai.
Harvey juga menggelar penggalangan dana buat Hillary Clinton tahun lalu. Saat itu Clinton sedang bersaing dengan Donald Trump memperebutkan kursi kepresidenan. Dia juga kerap beberapa kali menghadiri acara makan malam di Gedung Putih saat Obama masih berkuasa.
Pada 2011, Harvey juga menggelar penggalangan dana buat Obama di kediamannya di Kota New York. Tamunya saat itu antara lain aktris Gwyneth Paltrow dan suaminya, Chris Martin, Jimmy Fallon, dan penyanyi Alicia Keys.
Meski demikian, kasus Harvey seakan cuma dipolitisasi oleh kalangan Republik. Sebab, sejumlah pesta mereka juga dibiayai oleh Donald Trump. Padahal Trump juga sempat dituduh melecehkan sejumlah perempuan dengan tindakan dan ucapan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman Paris Angkat Bicara soal Bos Pabrik Sawit Tersangka Pasang Bendera Merah Putih di Leher Anjing, Tanya Bedanya sama di Kuda & Kerbau
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea ikut mengomentari kasus Robert Herison (22) asal Bengkalis, Riau yang dipenjara karena dianggap menghina lambang negara.
Baca SelengkapnyaTak Punya Adab, Orang-orang di Negara Ini Jadikan Taksi Tanpa Sopir Tempat Berhubungan Seksual
Merebaknya taksi autonomous di negara ini ternyata malah dijadikan penumpangnya tempat 'enak-enak'.
Baca SelengkapnyaEkspresi Sosok Tampan Suami Artis Terkenal Disalami Dikira Gibran Anak Jokowi
Momen politisi muda Rob Clinton Kardinal dikira 'Gibran' oleh seorang bocah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaHendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme
Hendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca SelengkapnyaPolitik Zig Zag Demokrat: Jadi Penyeimbang, Mesra dengan Anies, Dukung Prabowo, Gabung Kabinet Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnya