Merdeka.com - Sekitar satu dasawarsa silam pada Agustus 2013 ilmuwan meyakini telah menemukan sisa-sisa jasad dari sosok perempuan dalam lukisan terkenal Leonardo Da Vinci yaitu Mona Lisa. Para ahli meyakini perempuan yang dilukis oleh Da Vinci itu adalah Lisa Gherardini Del Giocondo dan sisa-sisa jasadnya ditemukan di sebuah makam di biara, Italia. Ilmuwan juga kemudian menggali makam putranya yang berada di lokasi berbeda untuk menentukan kecocokan DNA antara keduanya.

Makam dari putra Del Giocondo atau Mona Lisa terletak di Martyrs’ Crypt di Basilika Santissima Annunziata. Ilmuwan membongkar makam itu untuk mengidentifikasi tulang Mona Lisa. Makam keluarga itu memiliki tanda di batu yang menandakan itu adalah makam keluarga dari suami Lisa Gherardini dan putranya.

"Kita melakukan uji karbon-14 pada tiga dari delapan kerangka tulang yang ditemukan di St Urusula, bisa jadi itu memberi petunjuk tentang usia Lisa Gherardini ketika dia meninggal," kata Silvano Vinceti, kepala Komite Nasional Peninggalan Budaya Italia kala itu, seperti dilansir laman NBC News.

"Uji karbon itu akan memberi tahu kita yang mana dari tiga kerangka tulang itu berasal dari tahun 1500-an."

Lisa Gherardini Del Giocondo adalah istri dari pedagang pakain sutra yang tinggal di seberang rumah Leonardo da Vinci. Ilmuwan meyakini suami Lisa, Fransesco Del Giocondo meminta da Vinci melukis istrinya karena dia sedang hamil atau sebagai bentuk perayaan setelah mereka memberi sebuah rumah di tahun sekitar 1502-1503.

Jika tim peneliti yakin mereka sudah mendapatkan hasil positif, Vincenti berencana melakukan rekonstruksi wajah dari Lisa Gherardini berdasarkan struktur tulang wajah dan membandingkannya dengan lukisan Leonardo da Vinci.

"Jika kita sudah berhasil maka akhirnya kita bisa menjawab tiga pertanyaan yang selama ini membuat sejarawan dan pecinta seni penasaran: apakah Gherardini benar model dari lukisan Mona Lisa? atau itu adalah orang lain seperti yang dibilang banyak orang? atau itu hanya sosok fantasi dari si pelukis?" kata dia.

Namun rupanya keterbatasan teknologi membuat ilmuwan tidak bisa memastikan benarkah mereka sudah menemukan sisa jasad dari Lisa Gherardini itu.