Serangan Israel Tewaskan Satu Keluarga Pengungsi Palestina, 2 Perempuan dan 8 Anak
Merdeka.com - Sedikitnya 10 anggota keluarga pengungsi Palestina terdiri dari dua perempuan dan delapan anak tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah mereka di pengungsian Shati di Jalur Gaza.
Pada Sabtu pagi tim penyelamat berusaha menggali reruntuhan bangunan rumah keluarga Abu Hatab tempat mereka tertimbun.
Laman Aljazeera melaporkan, Sabtu (15/5), sedikitnya 15 orang luka dalam serangan itu, termasuk seorang bayi bernama Umar.
Nabil Abu Al Reesh, dokter yang menangani korban luka di Rumah Sakit al-Shifa mengatakan tim penyelamat "masih berusaha mencari korban lain dan mengetahui identitas mereka."
"Ini benar-benar pembantaian yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata," kata dia kepada Aljazeera.
Seorang pria yang merupakan sepupu dari sang pemilik rumah mengatakan "serangan terjadi tanpa peringatan."
"Kami lari keluar dan melihat rumah empat lantai itu benar-benar hancur luluh lantak," kata dia.
Dia mengatakan kakak perempuan dari si pemilik rumah dan anaknya sedang datang berkunjung ketik serangan terjadi.
"Mereka semua tewas. Semuanya."
Seorang bocah laki-laki yang terluka akibat serangan itu mengatakan dari rumah sakit, "rudal mengenai bangunan rumah dan jendela hancur berkeping-keping."
"Reruntuhan mengenai kepaa. Kami terluka dan berlari telanjang kaki. Kakak saya meninggalkan semua barang-barangnya."
Pemakaman untuk satu keluarga itu digelar hari ini.
Menurut badan pengungsi PBB untuk Palestina, Shati adalah lokasi pengungsian terbesar ketiga di Jalur Gaza dari delapan yang ada dan salah satu yang terpadat. Di kawasan itu ada 85.000 pengungsi yang tinggal di area seluas setengah kilometer persegi.
Selain di sana, serangan udara Israel juga mengenai sebuah bank dan bangunan kementerian dalam negeri. Serangan udara lain dilaporkan terjadi di Khan Yunis.
Hamas membalas serangan itu dengan meluncurkan rentetan roket ke wilayah kota selatan Israel di Askhelon dan Ashdod. Tidak ada korban jiwa dilaporkan.
Serangan bombardir Israel ke Gaza sejak Senin lalu sejauh ini sudah menewaskan sedikitnya 139 orang Palestina, termasuk 40 anak dan melukai 920 lainnya.
Konflik terbaru ini dipicu unjuk rasa rakyat Palestina karena menentang keputusan pengadilan yang membuat mereka harus diusir paksa dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur dan serangan aparat Israel ke Masjid Al-Aqsa ketika Ramadan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi perempuan tersebut dibawa ke Israel setelah diculik dari rumahnya yang hancur akibat serangan bom.
Baca SelengkapnyaTentara Israel menghancurkan rumah Abdel Fatah Khroushah yang dituduh melakukan serangan dua warga Israel hingga tewas di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Serangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaKomandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza
Baca SelengkapnyaBengisnya serangan tentara Israel hingga anak kecil begitu ketakutan dan trauma.
Baca Selengkapnyatentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaPenyerangan brutal ini terjadi pada Kamis (25/1) di Gaza utara.
Baca SelengkapnyaSekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya