Sepak terjang si pembocor kawat rahasia
Merdeka.com - Julian Assange, pendiri situs Wikileaks, adalah salah satu sosok kontroversial di dunia. Sebagian orang menganggap dia adalah pejuang kebenaran. Buat lainnya dia bagai musuh yang harus dimusnahkan secepat mungkin lantaran dianggap mengumbar rahasia beberapa negara.
Bagi rekan sejawatnya, Assange dikenal sebagai sosok cerdas, penuh semangat, dan serius tentu dengan tambahan kemampuan mampu meretas sandi komputer. Dia mendirikan Wikileaks pada 2006. Saat itu pemberitaan mengenai dia dan situs itu ramai mengisi halaman utama berbagai media dunia. Empat tahun kemudian, tepatnya April, dia kembali membuat gempar dengan memperlihatkan rekaman tentara Amerika Serikat menembak mati 18 warga sipil Irak dari atas helikopter.
Assange tidak pernah mau membicarakan latar belakang dirinya. Dia diketahui lahir di Townsville, Negara Bagian Queensland, Australia pada 1971. Hidupnya sering berpindah-pindah lantaran orang tuanya menjalankan teater keliling. Dia menjadi ayah pada usia belia, yakni 18, seperti dilansir dari BBC, Jumat (17/8).
Memang dasar berotak encer di bidang matematika, dia pun mulai tertarik dengan perkembangan dunia Internet. Bersama beberapa kawannya dia mulai menjalani kegiatan meretas. Pada 1995, dia dan teman-temannya ditangkap atas kasus peretasan. Dia mengaku bersalah. Tetapi dia lebih memilih membayar tebusan ribuan dolar Australia ketimbang dibui.
Setelah itu dia berguru selama tiga tahun kepada Suelette Dreyfus. Dalam proses itu, kemampuan meretas Assange makin terasah. Bahkan gurunya mengatakan muridnya adalah seorang peneliti berbakat. Uniknya, Assange tertarik dengan etika politik, konsep keadilan, dan penerapan prinsip pemerintahan baik.
Selesai berguru kepada Suelette Dreyfus, Assange kemudian mengikuti kursus fisika dan matematika di Universitas Melbourne. Di tempat itu dia bahkan berhasil membuat teka-teki matematika rumit.
Saat menjalankan Wikileaks, Assange harus bekerja keras melindungi narasumber dan dokumen. Maka dia sering mengubah data diri sumber agar tidak mudah dilacak. Selain itu, dia memberi sandi semua data penting agar tidak mudah dirusak atau diretas pihak lain. Dia bahkan harus hidup berpindah-pindah demi menghindari pelacakan. Tetapi buat dia itu bukan masalah lantaran pengalaman masa kecilnya.
Satu yang paling diingat adalah Assange mampu meyakinkan orang-orang di sekitarnya agar mau berbagi informasi dan merasa dekat dengan dia. Atas dasar itu banyak pihak secara sukarela melindungi dia dari kejaran mata-mata.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca SelengkapnyaSeseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memiliki anak yang cerdas dan pandai berbicara sejak usia kecil merupakan harapan banyak orangtua. Ketahui Cara mendidik anak yang pandai berbicara ini.
Baca SelengkapnyaKonon menurut cerita kedua pohon ini berasal dari sepasang pengantin yang bertengkar
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaRatusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPosisi W sitting adalah saat anak duduk menggunakan bokong dengan kedua kaki tertekuk ke arah luar, dan membentuk huruf W saat dilihat dari atas.
Baca SelengkapnyaKehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca Selengkapnya