Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rusia Minta AS Bayar Kompensasi Jika Terbukti Covid Berasal dari Kebocoran Labnya

Rusia Minta AS Bayar Kompensasi Jika Terbukti Covid Berasal dari Kebocoran Labnya Ilustrasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Rusia menyampaikan Amerika Serikat (AS) harus membayar kompensasi atas kerusakan yang disebabkan karena pandemi Covid-19 jika terbukti virus corona berasal dari kebocoran laboratorium bioteknologi di AS.

Hal ini disampaikan Ketua DPR Rusia, Vyacheslav Volodin pada Rabu. Dia mengutip pernyataan ketua komisi Covid-19 di jurnal kedokteran The Lancet, Jeffrey Sachs, yang mengatakan Covid-19 bukan berasal dari tempat alami tapi dari laboratorium bioteknologi AS.

Volodin mengatakan pemerintah AS tidak akan menanggapi pernyataan Sachs karena Presiden Joe Biden "takut dunia akan mengetahui kebenaran terkait pelaku sebenarnya dari pandemi," seperti dikutip dari laman Russia Today, Kamis (7/7).

Dia mengatakan, jutaan orang yang menderita karena terpapar virus corona, termasuk para korban meninggal, serta krisis ekonomi akibat pandemi adalah tanggung jawab AS.

"AS harus membayar kompensasi kerusakan kepada semua negara terdampak," cetusnya.

Dia juga meminta AS harus menghentikan penelitian senjata biologinya, mengacu pada jaringan laboratorium biologi yang menyebar di seluruh dunia yang mendapat pendanaan dari Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan Pantagon. AS mengatakan laboratorium tersebut digunakan untuk mendeteksi kemunculan patogen, tapi beberapa negara termasuk Rusia dan China meyakini itu merupakan penelitian militer klandestin.

Sebelumnya Jeffrey Sachs mengatakan, walaupun "kita tidak tahu pasti", tapi ada bukti cukup merujuk ke dugaannya ini dan itu harus diteliti. Saschs menyesali teori versinya ini tidak diselidiki baik di AS atau di tempat lain.

Pada Mei lalu, Sachs bersama profesor farmakologi dan terapi molekuler Universitas Columbia Neil Harrison menulis sebuah artikel di Proceedings of the National Academy of Sciences, menyatakan Covid-19 berasal dari sebuah laboratorium. Dalam makalah itu, Sachs dan Harrison meminta transparansi yang lebih luas lembaga federal dan universitas AS, dengan alasan banyak bukti terkait tidak diungkapkan.

Menurut kedua akademisi tersebut, basis data virus, sampel biologis, pengurutan genom virus, komunikasi surel, dan catatan laboratorium bisa membantu memperjelas asal usul pandemi. Namun, tak satu pun dari bahan-bahan tersebut menjadi sasaran "penelitian yang independen, transparan, dan ilmiah."

Sebagai indikasi Covid-19 berasal dari laboratorium, penulis mengungkap fakta bahwa pengurutan delapan asam amino pada mahkota protein virus corona mirip dengan urutan asam amino yang ditemukan di sel saluran udara manusia.

Virus corona yang sangat menular ini pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada akhir 2019. Virus lalu menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, di mana beberapa gelombang infeksi sampai Mei 2022 menewaskan jutaan orang.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya