Ribuan Penumpang Pesawat Tertular Covid-19 Sepanjang 2020

Merdeka.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyampaikan, ribuan penumpang pesawat komersial mungkin telah terpapar virus corona sejak awal 2020.

Dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan kepada CNN, CDC menyampaikan telah mencatat 1.600 penerbangan antara Januari dan Agustus di mana seseorang di dalam pesawat mungkin terjangkit Covid-19, berpotensi menulari 10.900 orang "dalam jarak 6 kaki untuk penularan droplet" sampai virus corona.

"CDC mengidentifikasi dan memberi tahu departemen kesehatan terkait tentang 10.900 kontak dekat penumpang ini," jelas pernyataan tersebut, dikutip dari CNN, Senin (28/9).

CDC mengatakan telah menerima laporan kasus Covid-19 di antara orang-orang yang diidentifikasi sebagai kontak dalam penerbangan, tetapi mencatat data ini dibatasi oleh informasi kontak yang tidak lengkap, pemberitahuan yang tertunda tentang pelancong yang terinfeksi dan informasi yang tidak lengkap tentang tes dan hasil untuk kontak, di antara faktor lainnya.

Data baru, pertama kali dilaporkan The Washington Post, muncul ketika maskapai penerbangan menggencarkan imbauan mereka bahwa perjalanan udara berlangsung aman. Perjalanan udara di Amerika Serikat tetap sekitar 30 persen dari level tahun lalu.

"Anda jauh lebih aman di pesawat daripada di rumah Anda sendiri," ujar Nick Calio dari Airlines for America kepada CNN, Selasa.

"Orang tidak suka berada di ruang terbatas, namun, dibandingkan berada di rumah Anda, di toko bahan makanan, di gereja, di bar atau restoran, atau bahkan taman bermain, Anda jauh lebih baik. ”

Pada Juni, Wakil Presiden Mike Pence meminta maskapai penerbangan untuk menerapkan aplikasi pelacakan kontak, tetapi tidak ada pengumuman yang dibuat sejak saat itu.

Sampai saat ini, AS mencatat kasus kematian akibat virus corona lebih dari 200.000.