PM Jepang Shinzo Abe tersandung skandal penjualan tanah
Merdeka.com - Kementerian Keuangan Jepang mengakui mengubah dokumen-dokumen penting terkait skandal yang melibatkan Shinzo Abe. Akibatnya popularitas perdana menteri itu jatuh.
Abe dan menteri keuangannya Taro Aso menghadapi tekanan atas skandal ini, yang muncul kembali dalam beberapa hari terakhir dengan tuduhan bahwa pejabat mengubah bukti kunci ke parlemen.
Menurut beberapa media Jepang, di antara nama-nama yang dikeluarkan dari dokumen terdapat nama Akie Abe, yang merupakan istri dari PM Shinzo Abe.
Hiroshi Moriyama politikus dari Partai Demokrat Liberal, mengatakan kepada wartawan bahwa sekretaris kabinet kepala wakil pemerintah telah menginformasikan kepadanya bahwa kementerian tersebut mengubah dokumen-dokumen resmi.
"Saya telah menerima laporan bahwa tampaknya ada perubahan dalam dokumen," kata Moriyama, seperti dikutip dari Straits Times, Senin (12/3).
Skandal itu muncul tahun lalu dan menyangkut penjualan tanah ke pendukung Abe dengan harga sekitar sepersepuluh dari nilai pasarnya.
Oposisi politisi telah menuduh bahwa pembeli tanah berhasil meraih penjualan dengan harga yang menguntungkan karena hubungannya dengan keluarga Abe.
Abe dan kementerian keuangan diharapkan mau mengakui beberapa bagian penting dalam dokumen penjualan tanah yang telah dihapus sebelum dipresentasikan kepada anggota parlemen.
Surat kabar Yomiuri Shimbun dan media lokal di Jepang, menulis jika dokumen asli tersebut memasukkan beberapa nama politisi, yang telah dihapus sebelum diajukan ke anggota parlemen.
Mainichi Shimbun melaporkan sebuah pidato yang dibuat di parlemen oleh kepala badan pajak Nobuhisa Sagawa, yang mengundurkan diri pada hari Jumat itu saling terhubung dengan skandal tersebut.
Sagawa adalah Kepala Departemen Kementerian Keuangan yang mengawasi kesepakatan pertanahan, sebelum dipromosikan tahun lalu sebagai Kepala Agen Pajak.
"Ada kemungkinan Sagawa memerintahkan perubahan," kata surat kabar tersebut, mengutip sumber pemerintah.
Abe secara konsisten membantah melakukan kesalahan dan berjanji untuk mengundurkan diri jika diketahui terlibat dalam kesepakatan tersebut.
Namun sebuah jajak pendapat yang dirilis pada hari Senin di Yomiuri Shimbun menunjukkan bahwa dukungannya turun enam persen dari bulan lalu menjadi 48 persen.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit
Masyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaBegini Penampakan Tanah Jatah Pensiun Presiden Jokowi, Punya Harga Gak Main-main
Presiden Jokowi akan dapat tanah pensiun seusai masa jabatannya usai. Seperti apa penampakan calon tanah Jokowi tersebut?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PR dari Jokowi untuk Presiden Selanjutnya: Selesaikan 126 Juta Sertifikat Tanah di 2025
"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Harga Beras Turun: Coba Cek di Pasar
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaVIDEO: Jokowi Ungkap Alasan Harga Beras Saat ini Mahal: Terjadi di Semua Negara
Menurut Presiden Jokowi, kenaikan harga beras disebabkan dampak perubahan iklim
Baca SelengkapnyaDijual Mahal di Jepang, Belut Ternyata Kaya Zat Gizi dan Punya Manfaat Tersendiri
Belut Jepang, juga dikenal sebagai unagi, memiliki harga yang relatif mahal di Jepang.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Sungai Ringin Sekadau, Jokowi Temukan Kenaikan Harga Bahan Pokok
Jokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya