Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Persaingan Tingkat Dunia di Balik Penjualan Masker & APD untuk Hadapi Pandemi Corona

Persaingan Tingkat Dunia di Balik Penjualan Masker & APD untuk Hadapi Pandemi Corona tes covid-19 di vietnam. ©2020 REUTERS/Kham

Merdeka.com - Keputusasaan global untuk melindungi tenaga medis garis depan yang berjuang melawan pandemi virus corona telah memicu perebutan masker dan alat perlindungan lainnya. Pemerintah, jaringan rumah sakit, klinik dan pengusaha mencari ke berbagai penjuru dunia untuk mendapatkan APD yang dapat mereka beli atau jual - dan jenis pedagang baru bermunculan untuk mewujudkannya.

Pasar telah menjadi serangkaian transaksi terburu-buru. Taruhannya tinggi, begitu pula harga. Harga grosir untuk respirator N95, jenis masker yang penting untuk melindungi pekerja medis, naik lima kali lipat. Biaya angkutan udara Trans-Pasifik melonjak tiga kali lipat.

"Ini pertarungan global, semua berusaha mendapatkan kapasitas," kata Eric Jantzen, wakil presiden untuk Amerika Utara di Vertis Aviation, sebuah pialang pesawat terbang dan kargo udara yang berbasis di Zurich.

"Dan harganya mencerminkan itu," lanjutnya, dikutip dari The Straits Times, Kamis (2/4).

Rintangan terus meningkat. Pada Selasa (31 Maret), setelah Eropa mengeluh buruknya kualitas masker dari China dan alat tes yang tidak efektif, Kementerian Perdagangan China memerintahkan produsen untuk memberikan jaminan lebih lanjut bahwa produk mereka memenuhi standar.

China Mengimpor 2 miliar Masker

Para pemimpin dunia sedang bergerak untuk mendapatkan pasokan, tetapi mereka masih bergulat dengan berbagai masalah. Gedung Putih mengumumkan pada akhir pekan telah mengatur 22 penerbangan untuk pengiriman APD.

Mereka bertujuan memasok rumah sakit yang dalam waktu 72 jam kehabisan APD, kata kepala eksekutif Organisasi Sukarelawan Nasional bidang Bencana, Gregory Forrester.

"Jika salah satu dari pesawat ini tidak lepas landas, itu akan menjadi masalah," kata Forrester.

China menyedot sebagian besar pasokan global setelah wabah itu muncul pada Januari. China mengimpor 2 miliar masker dalam periode lima pekan mulai saat itu, menurut data bea cukai China, kira-kira setara dengan 2,5 bulan produksi global. Negara itu juga mengimpor 400 juta keping alat pelindung lainnya, mulai dari kacamata medis sampai baju biohazard.

Sekarang, China menjadi produsen raksasa masker, telah meningkatkan produksinya hampir 12 kali lipat dari tingkat sebelumnya 10 juta per hari. China kemudian mendesain ulang rute kereta barang dan mengirim sejumlah besar pekerja di seluruh negeri dengan bus tertutup.

Penipuan

Pemerintah China telah mendorong kesepakatan global, tetapi perdagangan masker bukanlah hal yang mudah. Produsen juga harus menghadapi sejumlah hambatan salah satunya adalah upaya penipuan.

Banyak yang mengatakan mereka menjual langsung ke rumah sakit dan fasilitas lain yang membutuhkan APD, bukan untuk spekulan. Rumah sakit juga lebih kecil kemungkinannya untuk gagal bayar.

"Menjadi jauh lebih mudah ketika Anda berurusan dengan para profesional pengadaan, karena mereka tahu persis apa yang mereka butuhkan," kata Blake Noah, konsultan seni perbankan swasta yang sekarang mengatur pengiriman masker di Shanghai.

Beberapa perusahaan China mengatakan siap menjual masker secara global. Henan Doria Mechanical Equipment, sebuah perusahaan di Zhengzhou memproduksi masker N95 dan mengatakan dapat memenuhi pesanan hingga 2 juta masker dalam 15 hari.

Masalah baru kemudian muncul, pengiriman mengalami hambatan seiring penutupan penerbangan internasional di China.

Kebutuhan di Eropa, Amerika, Asia

Jason Yuan, seorang manajer di sebuah perusahaan perdagangan milik negara di Beijing, mengatakan perusahaannya telah mengirimkan sampel kecil masker N95 ke Eropa, Kamboja, Filipina, dan Amerika Serikat.

"Di negara lain, paket sudah tiba," katanya, "tetapi dalam kasus AS, paket masih di Hong Kong."

Zhang Qing, seorang regulator penerbangan senior China, mengatakan pemerintahnya mempermudah proses keluar masuk angkutan udara. Maskapai bahkan mengoperasikan pesawat penumpang sebagai kargo, katanya.

Tetapi China ingin Amerika Serikat menyediakan pesawat untuk pengiriman APD skala besar. Ren Hong, seorang inspektur pembangunan infrastruktur di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan China hanya memiliki 173 pesawat angkut sementara Amerika Serikat memiliki lebih dari 550.

Fredrik Barner, seorang agen pengiriman Shanghai, mengatakan menolak mengatur pengiriman pekan lalu untuk satu kargo masker karena pembeli Amerika itu tidak memiliki lisensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengimpor pasokan medis.

Lebih Rumit Daripada Onderdil Mobil

Pengiriman masker, kata Barner, "lebih rumit daripada onderdil mobil." Meskipun banyak rumah sakit di Amerika Serikat sangat membutuhkan masker, menjual kepada mereka tidak selalu mudah.

Kesepakatan telah terhenti karena rumah sakit, yang terbiasa membayar persediaan setelah tahap pemuatan, telah menolak keras persyaratan yang sekarang diminta oleh pabrik, kata pedagang masker. Mereka juga takut penipuan.

Produsen respirator dan masker bedah N95 sekarang berkeras bahwa pesanan datang dengan uang muka 50 persen, dengan sisa uang jatuh tempo sebelum masker meninggalkan gerbang pabrik untuk dikirim, kata Michael Crotty, pendiri dan presiden Golden Pacific Fashion & Desain di Shanghai.

Perusahaan kadang memprioritaskan pelanggan dengan pembayaran tertinggi.

Sifat sistem medis Amerika yang kacau, yang tidak memiliki otoritas pembelian yang terpusat, menambah masalah. Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengatakan kepada gubernur negara bagian pada 16 Maret bahwa mereka harus menemukan respirator dan ventilator sendiri.

Crotty mengatakan dia sedang mengerjakan permintaan dari negara bagian New York tetapi telah berjuang untuk mencari tahu dokumennya.

"Ini gila karena kita harus mengisi formulir berbeda dua kali," katanya, "dan mereka menghubungi dan mengatakan kami perlu mengisi formulir lagi."

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran

Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Sering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya

Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya